[5]Namanya Regan 🍫

156 26 15
                                    

Jangan memperlakukan saya seolah-olah kamu cinta sama saya, kalau saya baper, emang kamu mau tanggung jawab?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan memperlakukan saya seolah-olah kamu cinta sama saya, kalau saya baper, emang kamu mau tanggung jawab?

.

.

.

Aku tak pernah merasakan kehadiran salju setebal ini, sama seperti aku yang tak pernah merasakan kehadiranmu dihidupku.

Kamu ibaratkan salju,
kecil, dingin dan terlihat kuat. Namun ternyata saat disentuh, kamu rapuh.

Sebesar apapun kamu memupuk salju menjadi tebal, tidak lepas dari kemungkinan bahwa dirimu adalah sosok yang rapuh.

ABRIANA melepaskan pandangan nya dari benda pipih ditangannya, ia menghela nafas berat, menatap email tanpa nama yang mengirimkan nya sebuah pesan. Entah mengapa, sosok yang mengirimkan pesan kepadanya mengingatkan ia dengan sosok masa lalunya.

80% dari email tanpa nama itu, mencerminkan sosok Riana. Gadis itu tau betul, bahwa luka masa lalunya masih membuat gadis itu terluka. Meski diluarnya ia terlihat kuat seperti salju, tapi sebetulnya hatinya seperti kayu tua yang rapuh.

Riana menatap jendela besar di hadapannya. Salju di bulan Februari, sungguh salju yang lebat, beda dari salju dibulan sebelumnya. Tidak terasa, sudah seminggu semenjak pengunguman perjodohan mendadak dari sosok pria tua yang sekarang masih terbaring lemah disamping nya.

Riana masih tidak bisa menerima perjodohan ini, tapi saat ia melihat sosok pria tua yang berbaring dengan beberapa selang di tubuhnya kembali membuat gadis itu tidak tega untuk menolak keinginannya.

Tatapan Riana kembali kepada seseorang pria bermata sendu disebrangnya. Kondisi pria itu tampak mengenaskan sekarang, wajah nya yang tampan, tertekuk lusuh. Rambutnya yang kecoklatan mulai menutupi daun telinga karna mulai memanjang. Dan juga rambut-rambut halus yang mulai tumbuh lebat disekitar rahangnya yang tegas. Membuat pria itu terlihat tambah hot.

Anjir! lusuh aja tambah hot, apalagi kalo udah dicukur, tambah meleleh kali yak. batin Riana sambil tersenyum sumringan.

Riana menggelengkan kepalanya, menepis gubrisan setan yang terus menghujani nya. Dalam seminggu ini, Riana sudah tahu bahwa pria itu tripikal cowo yang tidak banyak bicara, namun sedikit hangat. Pria itu berumur 27 tahun, dua tahun diatas Riana. Ia bekerja di perusahaan Ayahnya, sebagai direktur utama di Tokyo. Semuanya sudah Riana ketahui, kecuali nama pria itu. Aneh bukan?

Riana menggosokan tangannya, ia merasa canggung akan suasa rumah sakit yang sepi. Cuman ada dia dan sosok pria yang menabraknya itu. Riana sebenarnya adalag tripikal orang yang tidak betah berdiam diri berlama-lama. Gadis itu selalu merasa jengah saat berada di posisi canggung seperti ini, rasanya mulut nya sudah gatal ingin berkomat-kamit.

Memories in winterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang