Chapter - 6

20 4 1
                                    


                    Selama beberapa hari ini zahrina selalu bersama nisbah ia juga sempat mengajari nisbah bermain piano, teman zahrina berbagi kebahagiaan ialah nisbah seorang anak kecil yg selalu setia menemaninya, sampai zahrina sempat menagatakan ke nisbah " jika seseorang yg tak berkepentingan tak boleh masuk kecuali sudah punya ijin darinya " Ruang pepustakaan ini telah menjadi ruang pribadinya. 

                    sekarang ini zahrina merasa tak sendiri selama mbak kati dan nisbah disini. saat nisbah sekolah paginya zahrina akan menuliskan tentang dirinya di note dalam bahasa turkey note itu cantik dan elegan, hitam silver warnanya. semua di tulisnya mulai dari awal pernikahannya hingga saat ini sampai dia tak dapat menulisnya lagi.

                   zahrina menhentikan tangannya dan terdiam dia memandangi  ke luar jendela, dirinya teringat saat musim gugur pertama di bahrain saat di meranjak remaja dia akan tinggal di sana selama 3 tahun selama masa belajarnya. selama ibu meninggal ayah sering di turkey sampai dia lulus sekolah.dirinya tak tau kalau awalnya paman meminta izin ke ayah untuk mengijinkan zahrina untuk bersamanya, ayah mengijinkannya malahan ayah akan menyekolahnkan zahrina di bahrain. paman mos senang begitu jugak dengak bibik mendaliena. zahrina membayangkan masa lalunya saat dia pergi bersama paman mos dan bibi mandaliena ke bahrain. zahrina melambai tangan kepergiannya untuk ayah. selama tahun itu jugak zahrina tak bertemu dengan ayah.

                       zahrina beranjak keluar dari ruangan itu tinggallah ruangan itu sunyi tanpa kehadirannya. selang beberapa menit nisbah membukakan pintu dan masuk ia melihat kiri kanan mencari keberadaan zahrina namun tak ia dapati. nisbah kembali keluar ia menutup pintu kembali, tak ada yg memperhatikan ada sebuah fotoyg tergeletak di samping pintu di dekat meja namun foto itu agak tertutup pok bunga.





XXX







hanya diam dan memikirkan apa yg harus ia lakukan, selama ini yg terjadi kedua kalinya. raka mulai murung dan kurang tersenyum dan berbicara, matanya lesu. dulunya raka sudah merelakannya tapi kenapa ? itu datang kembali padanya.

raka duduk di atas kasurnya dan memeluk lututnya, dia terdiam dan tak bersuara. ia bangun dan mendekati lemari dinding namun tak jadi. ia kembali duduk di pinggir kasur dan merenung kembali untuk mengingat sesuatu yg di simpannya sejak lama. raka bangun dan melihat kebawah tempat tidurnya dia yakin sekali kalau disana dia menyimpannya. raka menyentuh - nyentuh di sekitar tempat tidurnya.

dia seperti menyentuh sesuatu dia yakin itu ! raka mengambil barang itu, yang dia dapati sebuah kotak berwarna coklat susu. raka duduk di pinggiran tempat tidurnya, dia menyapu kotak yg penuh dengan debu itu, dia tak ingat kotak apa itu  yg dia simpan di bawah tempat tidur. raka membukanya yg ia dapat adalah hanya sebuah foto seorang gadis kecil, ini pasti gadis kecil yg dia relakan untuk kakaknya. dia membalikkan foto itu dan tak mendapatkan tulisan apa - apa namun rakan ingat sesuatu, dia meletakkan kembali kotak itu di bawah tempat tidurnya, raka kemudian keluar dari kamarnya. raka ceroboh saat meletakkan foto itu kedalam kotak, foto itu terjatuh di bawah tempat tidurnya namun tak tertutup dgn jelas.





Zahrina SyalwaaisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang