"Kalian berdua,ayo ikut ibu!"
"Baik bu" jawab Sheryl lemas
Arkan hanya diam mengikuti
"Sekarang kalian berdiri ditiang bendera hingga pelajaran pertama selesai" perintah Bu Rini dengan nada cemprengnya"Dan kamu Arkan,jangan coba-coba melarikan diri" Ancam Bu Rini
"Tapi bu,..." balas Arkan
"Ngga ada tapi-tapian" sela Bu Rini
"Pasrah deh gue" Ucap Arkan dalam hati
Sheryl yang sedari tadi hanya melihat perdebatan tersebut hanya bisa menghela napas,pasalnya ia tak bakal kuat jika berdiri selama itu tapi ia tak mau melawan Bu Rini yang terkenal dengan kekejamannya,sudah setengah mereka Sheryl berdiri didepan tiang bendera ditemani terik matahari yang sangat menyengat.
Penglihatan Sheryl tak lama buram dan kepalanya terasa pusing dan semakin gelap"Eh lo kenapa?" Ucap Arkan panik dengan masih menahan tubuh Sheryl agar tak terjatuh
"Nyusahin aja si ni cewe" dengusnya dalam hati
Dengan cepat Arkan membopong tubuh Sheryl dengan ala bridalnya menuju UKS karena melihat mukanya yang begitu pucat
"Eh lo nih ada yang pingsan" Ucap Arkan kepada anggota pmr yang bernama Bianca
Setelah Bianca memeriksa ternyata Sheryl memiliki anemia.makanya ia tak kuat berdiri lama-lama apalagi dengan terik matahari yang sangat menyengat
"Dia anemia,gampang capek" Ucap Bianca kepada Arkan
"Oh" balas Arkan
"Kalau gitu gue keluar dulu,misalnya dia udah bangun lo kasih teh yang diatas nakas" Ucap Bianca lalu pergi
Arkan lebih memilih bermain game sambil menunggu Sheryl bangun,daripada ia bosan harus menunggu.
15 menit pingsan,sekarang Sheryl sudah bangun.
"Argh,aku dimana?" Ucapnya memegangi kepalanya yang terasa pusing
"Lo di uks,tadi pingsan" jawab Arkan malas
"Hah,kamu siapa?" Tanya Sheryl
"Gue Arkan" jawabnya singkat
"Makasih ya udah nolongin" Ucap Sheryl sambil berusaha duduk
Arkan bangun lalu mengambil teh yang berada diaras nakas lalu memberikannya kepada Sheryl
"Minum!" Suruh Arkan
Dengan lemas Sheryl mengambil gelas yang ada di tangan Arkan
"Yaudah gue cabut dulu" Ucapnya
"Sekali lagi makasih" Balas Sheryl
"Hm"
Tujuan Arkan sekarang yaitu kantin karena tadi pagi ia tak sempat sarapan karena terburu-buru ditambah lagi ia harus menahan kerongkongannya yang terasa begitu kering sedari ia dihukum.
"Woy,dikelas ngga ada tapi dikantin ada lo,dasar" Ucap Vino teman Arkan
"Hayati tuh kangen tau sama bang Arkan" Ucap Davin menimpali
"Lo kangen sama siapa bego,bilang aja lo kangen kan sama nasi goreng mba siti" balas Vino
"Mana ada goblok" ucap Davin
"Sok-sokan lo gamau sama mba siti,pas ngga sengaja tangan lo kepegang aja langsung tegang.haha" Balas Vino
"Brisik lo berdua" Ucap Arkan
"Kan" panggil Vino sambil menepuk pundak Arkan pelan
"Hm" balas Arkan menoleh ke Vino
"Lo liat noh ada siapa" ucap Vino
Lalu Arkan mengikuti pandangan Vino dan ternyata Dinda.cewe centil yang sering kali bergonta ganti warna rambut,memakai baju ketat dan rok setengah paha.
"hadeuh" dengus Davin
Dinda menuju meja Arkan
"Hay kan,aku kangen banget sama kamu" ucap Dinda sambil dudul disamping Arkan dan bergelayut manja dilengan Arkan"Trus gue peduli!" Balas Arkan dan menghempaskan tangan Dinda dengan kasar
"Sayang kok kamu gitu sih" Ucap Dinda
Lalu dengan cepat Arkan pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah kata pun
"Arkan... ish" ucap Dinda kesal
Ketika Arkan melewati area perpuatakaan tanpa sengaja Arkan melihat kakaknya dengan perempuan yang tadi ia tolong.terlihat mereka berdua sedang tertawa,"sejak kapan Bagas bisa deket sama cewe" ucap Arkan dalam hati.
¤¤¤¤
Bel pulang sekolah berbunyi siswa dan siswi berhamburan keluar kelas dengan senyum merekah,ketika Sheryl dan Laila melewati lapangan terdengar suara keributan"Itu apaan sih,kok berisik banget" ucap Laila kesal
"Palingan ngga jelas,yaudah yuk mending pulang aja" balas Sheryl
"Tapi Sher,gue penasaran" lalu dengan cepat Laila menarik paksa Sheryl dan menerobos barisan paling depan dan berhasil.
"Apa sih Laila" ucapnya dengan kesal
Lalu ia dibuat kaget dengan yang berada didepannya,ternyata Arkan sedang berkelahi dengan kakak kelas. Sudut bibir Arkan sobek akibat hantaman keras dan banyak mengeluarkan darah.
"Stopp!" Teriak Sheryl dengan lantang
"Kalian semua bubar,bubar!" Lanjutnya
karena tak tega melihatnya Sheryl langsung membopongnya menuju uks
"Masih kuat kan,ayo ke uks" ucap Sheryl
Arkan mengangguk,setelah sampai diuks Sheryl mendudukan Arkan di sofa dan mengambil kotak p3k
"Argh" Erang Arkan ketika alkohol menempel diluka yang terasa perih
"Tahan ya,kalo ngga dibersihin bisa infeksi" ucap Sheryl
Jarak mereka sangat dekat,Arkan menatap Sheryl dari dekat "cantik" gumamnya dalam hati
"kamu nagapain ngeliatin gitu" tukas Sheryl menangkap basah Arkan yang sedang menatapnya
~♡~
Typo bertebaran.....
Vote and komen ya
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Of LOVE?
Teen FictionBagaimana bisa Aku mencintai seseorang yang jelas-jelas kita dari darah daging yang sama dan Aku baru menyadari ketika Aku sudah benar-benar sangat mencintainya. Dan saat itu juga Aku tak bisa berkata apa-apa,kehidupan yang semula indah seketika sem...