Chapter - 7

17 2 0
                                    












                 Tanpa kegiatan yg pasti hanya diam dan tak mengerjakan apapun semua belum sepenuhnya diserahkan kepadanya namun setiap bulannya dia mendapatkan penghasilan seorang direktur dalam satu perusahaan. raka juga mendapatkan beberapa saham dari papanya, semenjak pernikahan kakaknya raka sangat jarang mengisi kehidupan dirumah, dia juga lebih sering diam dan selalu kepikiran. mama sering memperhatikan anaknya ini, semua berubah semenjak ia pulang dari new york.

               raka memainkan balok warna itu dengan serius tanpa ia sadari balok itu selesai dengan cepat. kerjaan raka hanya berada di rumah aja seolah ia hidup tapi mati. ia mendesah dan memandang kelangit, jika ia ingin mendapatkan sesuatu yg diinginkanya seharusnya dia berusaha, pikirnya. setelah terdiam sekian lamanya raka beranjak bangun dan menaiki tangga.

               andita mamanya raka dan rilzas diantara keduanya sangat banyak punya perbedaan, mama sangat mengerti dengan anaknya karna setiap harinya ia hanya menjaga mereka dan bermain dengan mereka saat raka dan rilzas masih kecil, namun rilzas seorang anak yg selalu diamdan selalu serius dg keadaan, dari dulu mama sudah menilai ril mulai dewasa disaat ril masih 12 tahun. ril selalu terbawa serius berbeda sangat dengan raka adiknya, sampai saat itu raka masih anak kecil yg ceria dari dulu hingga sekarang sampai ia berubah. raka lebih akrab dari pada rilzas, tapi... mama hanyalah seorang ibu rumah tangga tanpa karir. dia selalu saja berada dirumah bersama dg pembantu rumah yg menemaninya. sebelum pernikahan ril, raka sempat memberitahukannya tentang seorang perempuan yg dicintainya ? apa mungkin perempuan itu yg telah merubah sikapnya.

                raka berada di ruang kerja barunya, dia mendapatkan saham dan juga mengurus perusahaan namun dia hanya direktur keuangan di perusahaan papanya. beda dg kakaknya yg telah punya perusahaanya sendiri. rasa tak ingin mengalah kembali muncul dari benak raka, dia tak ingin dikalahkan oleh kakaknya, dia memegang sebuah pensil dan mengarahkan ke kertas putih bersih di hadapannya.










XXX









semua berlalu dg cepat tanpa ia sadari. seang beberapa hari setelah pernikahannya ia hampir memasuli pertambahan umur semua seolah ia tak pernah punya sebuah keluarga di indonesia. ayah selalu saja sibuk dg pekerjaannya. sedangkan dg mama tirinya yg jarang berkunjung ke rumahnya. karna sudah lama semenjak saat itu semua orang sibuk. zahrina tak keluar dari kamarnya pada hari ini, dia terduduk disamping tempat tidurnya dan memeluk kedua lututnya.

Zahrina SyalwaaisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang