Segara Renjana (hapus sebagian karena proses penerbitan)

Part 4

"Nggak usah sok nggak kaget gitu deh. Mata kamu aja hampir keluar gitu pas lihat aku.."

Celetukan santai Saga sekali lagi membuat Renjana merasakan sensasi aneh pada perasaannya.

Sebal dan menyenangkan dalam sekali waktu.

Renjana sama sekali tak membuka suara, dan sebagai gantinya ia balas mengamati Saga dalam-dalam, mirip seperti apa yang Saga lakukan di kali pertama mereka bertemu.

Tetapi kalau dulu Renjana jengah harus dipandangi selekat itu, kali ini Saga justru semakin tersenyum manis melihat Renjana menatapnya tanpa berkedip.

"Segitu kangennya sama aku, Re? Ngeliatinnya biasa aja, dong. Gini-gini aku juga bisa nerveous kali.."

Sekali lagi Renjana tertawa.

"Tiga kali aku bikin kamu ketawa, kamu harus bayar hutang makan bareng aku, ya?"

Dan sekali lagi, Sagara mampu membungkan Renjana dengan cara yang membuatnya berdebar tak karuan.

"Loh ayo.."

Tanpa basa basi Saga langsung menggandeng lengan Renjana, yang membuat gadis itu kembali memasang muka marahnya.

"Aku ga pernah kasih izin kamu buat nyeret-nyeret aku begini ya.."

Sontak Renjana menghempaskan cekalan tangan Sagara.

"Ya udah ayo jalan sendiri, kamu tahu kan kalo bu Har paling nggak suka menunggu?"

Dengan sabar Sagara melepaskan cekalan tangannya dan membiarkan Renjana berjalan mendahuluinya.

Renjana mendadak menghentikan langkah, membuat Sagara yang tepat dibelakangnya hampir saja menubruk tubuh mungil Renjana.

"Tadi katanya ga mau dipegang, sekarang malah kasih kode buat dipeluk dari belakang. Gimana, sih.."

"Tunggu, deh, tadi apa kamu bilang? Bu Har? Darimana kamu tahu aku mau ketemu Bu Har?"

Renjana memandang dengan tatapan penuh selidik terhadap Sagara. Sedangkan yang ditatap dengan santai kembali menggandeng tangan Renjana, dan sebelum sempat gadis itu bisa menolak lagi, Bu Har sudah berdiri tepat di depan mereka berdua.
Lengkap dengan tatapan yang amat sulit diartikan oleh Renjana.