Nevaline mencoba membuka matanya namun terasa berat, samar-samar mulai terlihat cahaya lampu sangat terang, sambil berkonsentrasi dia ada dimana.
"Dimana aku?" Tanyanya lemah, entah bertanya pada siapa karena ia tidak melihat ada orang, tak lama terdengar suara kaki mendekatinya.
"Nona, siapa nama anda?" Suaranya perawat terdengar dan mulai terlihat jelas oleh Nevaline.
"Namaku...Nevaline" Sambil kebingungan kenapa ia berada di situ.
"Apa yang terjadi? dimana aku?" Nevaline kembali bertanya hal yang sama."Anda berada di IGD rumah sakit, dr Valdy membawa anda kesini, saat anda tak sadarkan diri". Jawab perawat sambil memeriksa kondisi Nevaline.
"dr. Valdy?" Pikirannya melayang mengingat-ingat apa yang terjadi, samar-samar bayangan Valdy saat itu tapi masih kurang jelas.
"Kondisi anda sudah stabil sekarang, apabila masih merasakan sesuatu, anda bisa panggil saya" perawat itu pun pergi meninggalkan Nevaline.
Nevaline memejamkan mata mencoba untuk mengingat kembali apa yang terjadi, samar-samar teringat terakhir mendengar Valdy mengatakan ia akan membunuhnya.
Keringat dingin terasa disekujur tubuh Nevaline, apa Valdy memang benar mencoba membunuhnya? Tapi mengapa ia membawa Nevaline ke IGD? Apa ia telah di bius sehingga tak sadarkan diri? Siapa sebenarnya Valdy? Berjuta pertanyaan dibenaknya, berusaha untuk menyusun puzzle ingatannya.
"Nevaline, kamu baik-baik saja" Mrs. Scott datang menjenguk Nevaline.
"Mrs. Scott? Bagaimana kau tahu aku ada disini?" Nevaline bertanya sambil menegakan badannya untuk duduk."Pihak RS meneleponku, mungkin mereka melihat namaku yang terakhir di call log-mu" Mrs. Scott menjelaskan sambil duduk di sebelah ranjang.
"Bagaimana hasil wawancaranya? Aku tahu tak pantas untuk bertanya ketika kondisimu seperti ini, namun kau tahu bos besar akan marah jika beritanya tidak di muat besok"
"Ya aku tahu" Jawab Nevaline lemas sambil mencari tasnya.Nevaline menemukan tasnya di sebelah ranjangnya, mencari-cari alat perekam yang sudah disiapkannya.
"Mrs. Scott maafkan aku sepertinya belum bisa menulis laporan dengan segera dan ini hasil wawancaranya" Nevaline merasa bersalah dengan apa yang terjadi padanya.
"Tidak masalah, tim editor akan mempersiapkan semuanya, kamu bisa beristirahat disini" Jawab Mrs. Scott singkat.
"Oiya, weekend ini kamu ada acara?" Tanya Mrs. Scott, Nevaline berpikir mungkin ia akan diajak untuk makan malam bersama tim-nya.
"Hmm...tidak"
"Ok, aku akan kabari kamu nanti, take care dear, aku harus kembali kekantor mempersiapkan headline besok pagi!" Mrs. Scott beranjak dari tempat duduknya.****
Valdy tiba-tiba Nevaline mengingatnya dan jantungnya berdetak kencang, selama Nevaline meninggalkan di IGD dua hari yang lalu, Valdy tak pernah menunjukan batang hidungnya, Nevaline pun mencoba bertanya pada perawat yang ada disana tapi tidak ada yang tahu keberadaannya, Nevaline bertekad harus bertemu dan menanyakan apa yang terjadi.Telp berdering membuyarkan pikiran Nevaline tentang Valdy.
"Hallo, Nevaline apa kau sudah sehat?" Tanya Mrs. Scott diujung telp.
"Hi Mam, ya I'm good now" Nevaline menjawab sambil menahan makanan yang ada di mulutnya.
"Bisakah kau menggantikan aku untuk menghadiri undangan pesta dikediaman Mrs. Pamela Anderson?" Mrs. Scott terdengar memohon."CEO Cosmetics?" Nevaline meyakinkan, karena beberapa kali bertemu dengan Mrs. Anderson untuk launching product barunya, orangnya sangat menuntut dan perfeksionis, untung saja waktu itu Nevaline hanya menjadi asisten Mrs. Scott tapi sekarang Ia harus menghadiri pesta itu sendiri.
"Oh...ok Mrs. Scott no problem" Jawab Nevaline ragu namun ia tak punya pilihan lain.
Nevaline terpaku depan cermin karena kebingungan harus mengenakan baju apa di pesta Mrs. Anderson.
"Astaga aku tak punya gaun" Nevaline merasa gajinya belum cukup untuk membeli gaun mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serial Killer True Love
Romantikdr Valdy Hermanos Sp. F seorang dokter forensik misterius yang memikat, dibalik jas putih dokternya banyak rahasia tersimpan. Nevaline seorang wartawan junior yang secara tidak sengaja terjebak dalam kehidupan dr Valdy.