Deandra, gadis cantik yang mengenakan kebaya pengantin itu terlihat cemas di tempat duduknya. Sudah 1 jam dia menunggu, tapi orang yang dia harapkan belum datang. Algio Fahreza, pria yang berjanji akan mengikat janji suci pernikahan dengannya hari ini belum menampakkan tanda kehadirannya. Semua tamu undangan saling berbisik seakan menambah kecemasan di hati Dea. Berkali-kali tangannya menekan tombol panggilan, dan jawaban operator di seberang sana selalu sama
"Ya Allah Mas Al, kamu kemana sih? Kok nomernya nggak aktif terus?" batin Dea terus gelisah mendapati jawaban operator di setiap panggilannya
Pramono, Ayah Dea yang sejak tadi menahan amarah melihat kegelisahan putrinya mulai memegangi dadanya. Dea yang melihat ayahnya sedang tidak baik-baik saja terlihat semakin cemas. Raut wajah ayahnya yang menahan sakit menambah sesak batin Dea, air matanya turun melihat wajah sakit ayahnya
"Ayah tidak apa-apa Nak" Pramono mencoba untuk tersenyum dan menghapus air mata putri semata wayangnya
Badri, supir keluarga yang ditugasi Pramono untuk menjemput Algio ke rumahnya tampak berjalan terburu-buru ke arah Dea dan ayahnya
"Mas Algionya mana Mang?" tanya Dea sambil melihat ke belakang supirnya
"Maaf Non, Tuan. Den Algionya ndak ada di rumahnya. Tetangganya bilang rumahnya sudah kosong sejak kemarin" ucap sang supir
Jawaban Badri membuat hati Dea bagai tersambar petir, dia terduduk lunglai mendengar semua ucapan supirnya. Pramono yang merasa dadanya sakit kini mulai mengerang pelan dan tangannya semakin menekan dadanya
"Ayah, Ayah kenapa? Mang, cepat bawa ayah ke rumah sakit" Dea memegang tubuh ayahnya dan membantunya berdiri
Badri mengendarai mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit terdekat. Dea yang sudah tak bisa menahan air matanya melihat keadaan ayahnya hanya bisa menangis sambil memegang tangannya
"Ayah tahan ya, sebentar lagi kita sampai" Dea memegang tangan ayahnya berharap tindakannya dapat mengurangi rasa sakit ayahnya. "Cepet dikit dong Mang"
"Iya Non, sabar. Ini juga udah cepat"
Mobil berhenti tepat di rumah sakit, Pramono segera dibawa ke ruang IGD. Dea dilarang masuk, dia dan Badri berdiri dengan khawatir di depan pintu IGD. Dea mengusap air mata dengan punggung tangannya. Dia meratapi nasibnya yang ditinggal pergi tunangannya di hari bahagia mereka. Pikirannya kini kalut dan penampilannya juga terlihat acak-acakan. Make-up yang sudah luntur, baju dan hiasan pengantinnya yang sudah tak terbentuk
"Sabar ya Non, kita berdo'a semoga tuan baik-baik saja" hibur Badri supirnya yang usianya hanya beberapa tahun di bawah ayahnya
"Makasih Mang" Dea tersenyum
"Dengan keluarga pasien?" seorang suster keluar dan menghampiri kami
Dea mengangguk, dia berjalan masuk menghampiri ayahnya yang kini terbaring lemah dengan infus di tangan juga oksigen yang menutup mulut dan hidungnya. Dea menghampiri ayahnya dengan pelan dan memegang tangannya. Tangan tua itu perlahan bergerak membuat Dea menoleh pada si empunya yang perlahan membuka matanya
"De-a" lirihnya pelan
"Iya Ayah ini Dea, Dea disini Yah. Ayah harus sembuh ya, Dea janji nggak akan buat Ayah sakit lagi" ucap Dea menunduk sambil memegang tangan ayahnya yang tidak diinfus dan menciumnya dengan sayang
Tangan Pramono perlahan mengelus rambut Dea yang terlihat berantakan. Dea memejamkan mata mencoba mencari ketenangan hati dengan menyandarkan wajahnya di tangan sang ayah. Usapan lembut Pramono perlahan mulai menenangkan hatinya yang terlanjur kecewa dengan apa yang menimpa dirinya hari ini. harusnya hari ini dia tersenyum dengan dia yang dicintainya, bukan menangis seperti yang sekarang menimpanya
"Sabar Dea, Allah selalu mencintai orang-orang yang sabar. Akan selalu ada pelangi setelah hujan. Akan ada kebahagiaan yang tertunda di balik setiap kesedihan. Jangan menangis, kamu harus sabar. Mungkin ini ujian buatmu, Allah sedang menguji seberapa kuat dirimu bisa melewati semua ini" sisi lembut hati Dea mencoba menenangkan dirinya yang sedang kalut
.
.
.
(Bersambung)***
Tiba-tiba saja terlintas ide ini di otak. Bagi yang sudi mampir buat baca ne prolog silahkan kasih votementnya ya biar aku tau siapa saja yang sudah sudi mampir di lapakku yang gaje ne
Fantasinya libur dulu ya guys...
Thanks before ....
KAMU SEDANG MEMBACA
DEANDRA (FS1) ✔
General FictionFahreza Series 1 Deandra pikir hidupnya sudah tenang menjadi single parent untuk putri tercintanya. Semua menjadi kacau, saat seseorang dari masa lalunya kembali hadir. Seseorang yang pernah membuatnya bahagia dan menderita disaat bersamaan, Algio F...