Awal dari Segalanya

208 11 0
                                    

Pagi ini terasa seperti pagi-pagi bisanya. Aku lihat jam dinding masih berdetak dengan normal. Jam menunjukan pukul 06.00, ah saatnya untuk bersiap sekolah. Kehidupan baruku akan segera dimulai. tak terasa kini aku sudah duduk di bangku SMA. yah, walaupun itu tak akan membuat perubahan yang besar bagi hidupku ini, karena seumur hidupku belum pernah merasakan hal yang dirasakan murid SMA lainnya. Membeli baju baru, Merayakan kelulusan, bahkan Membuat pernak-pernik di SMP aku tak tertarik dengan itu. Bagiku mendapatkan nilai bagus dan lulus dengan lulusan terbaik sudah cukup bagiku. Diterima di SMA favorit memang sudah biasa bagiku, bahkan aku tak perlu bersusah payah untuk mendapatkan itu. Aku bangkit dari tempat tidur dan kulihat seragam SMA Budiman yang bagus itu. Memang bagus sih seragamnya, dan juga aku merasa lega karena aku masuk SMA super elit itu dengan beasiswa, jadi tak akan memberatkan orangtua ku. 

"saatnya mandi...."

semua jadwal pelajaran telah kusiapkan pada malam hari. jadi paginya aku hanya perlu mandi dan sarapan. sepatu dan seragam sudah ku letakan ditempat yang strategis supaya aku tak perlu mencari kemana-mana barangku. itu hanya memperlambat keberangkatanku ke sekolah. 

Di dalam kamar mandi pun tak ada yang spesial. hanya ditemani boneka bebek yang biasa digunakan mamah untuk menghiburku pada saat kecil. Mamah menyebut bebek itu dengan sebutan Donald. Walau sekarang aku mengerti kenapa bebek itu dinamakan Donald oleh mamah. Sabun cair yang kugunakan masih menggunakan merek yang sama. Walaupun merek lokal, tak kalah dengan  merek sabun yang lain. Kubasuh badan dan kakiku dengan air hingga busa-busa sisa sabun menghilang. kalau dipikir-pikir busa itu seperti jenggot santa, putih dan banyak. Selesai mandi kubasuh badanku dengan handuk yang sudahku jemur di halaman belakang.

Tak perlu lama kukenakan seragam SMA Budiman itu dengan rapih. kutata rambutku senyaman mungkin, rambutku tak terlalu panjang dan mudah diatur. Jadi untuk masalah penampilan rambut, aku tak terlalu kerepotan dengan model rambutku ini. Tak perlu pakai Jelly rambut, rambutku tetap mudah untuk di atur . setelah rapih ku ambil tas yang berisi buku dan tempat pensil yang sudah kusiapkan malam hari. untuk jaga-jaga biasanya hari pertama di sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar. jadi hanya buku kosong dan alat tulis yang kubawa untuk jaga-jaga.

Aku berjalan menuju ruang makan, sangat khas sekali masakan yang dibuat oleh mamah. Nasi goreng keju, yah walaupun aneh tapi kalau soal keju aku tidak bisa menahannya. mungkin karena mamah sering membeli keju sejak aku kecil, jadi aku sangat suka dengan keju. 

Mau hidangan apapun asal ada keju nafsu makanku akan naik. mamah yang tampak lesu itu sangat tidak mau memperlihatkan kesusahannya pada anak nya. yah walau begitu mamah adalah salah satu alasan hidupku untuk sekolah. sejak ayah meninggal, ibu menjadi tulang punggung keluarga menanggung aku dan adikku Celli. mamah sangat ramah terhadap aku dan adikku. Senyumannya membuatku semangat untuk pergi ke sekolah. untungnya sekolah adikku yang masih duduk di kelas 2 SMP ini searah dengan sekolahku. Jadi aku tak perlu repot-repot untuk mengantarnya jauh-jauh. 

Adikku termasuk orang yang ceria, dibandingkan aku yang suka malas-malasan, tanpanya rumah ini akan terlihat  sepi. Dan juga kehangatan kita bertiga akan nampak dari kehadiran Celli.

"loh... kak Arman masih ngantuk?"

Hanya kubalas dengan anggukan yang mengandung ribuan makna. walaupun begitu Celli tersenyum riang sampai pipi nya berwarna merah. 

"nanti kita ketinggalan bus, cepet yah kak!"

tanpa basa-basi kusantap nasi goreng keju mamahku. aduh... enak sekali! aku sangat bersyukur bisa punya mamah yang sangat pengertian pada anaknya.

"Arman, kamu sudah siapin peralatan sekolahnya?"

"sudah mah..."

"bagus kalau begitu,mamah ketinggalan mobil kantor, jadi mamah berangkat duluan"

A MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang