Semua diawali dengan penggambaran bagaimana ketika sang Ibu ketika masih sakit. Sang suami beserta keempat anaknya, Rini, Tony, Bondi, dan Ian (tuna rungu) harus bergantian merawat sang ibu. Penyakit yang sepertinya secara sengaja tidak dibahas mendetail dalam film ini diperlihatkan membuat sang ibu sama sekali tidak dapat beranjak dari ranjangnya. Lonceng akan ia bunyikan setiap kali ia memerlukan sesuatu atau bantuan keluarganya. Lonceng panggilan inilah yang akan menjadi penghias adegan mencekam di sepanjang film.
Keluarga kecil ini tinggal di sebuah rumah di desa yang sebenarnya adalah milik nenek mereka, yakni ibunda dari sang ayah. Keterperukan ekonomi keluarga karena habis untuk biaya pengobatan sang ibu mengharuskan keluarga ini menggadaikan rumah mereka dan pindah ke rumah sang nenek. Sang ibu yang sebenarnya adalah seorang penyanyi ternama sudah 3 tahun lebih terserang penyakit. Karirnya pun tenggelam bersama penyakitnya. Hingga suatu hari sang ibu pun menemui ajalnya.
Setelah kematian sang ibu, keluarga kecil ini pun mulai diganggu dengan beragam kejadian yang di luar nalar. Hal yang paling menakutkan adalah penampakan kembali sang ibu di rumah tersebut. Dari sinilah kejadian-kejadian mencekam menggelayuti setiap waktu bagi setiap penghuni rumah tersebut, terutama anak-anak.
Anak nomor tiga, Bondi, mulai di pertengahan film digambarkan di bawah pengaruh roh jahat. Tatapannya yang selalu kosong, tingkah lakunya yang aneh serta penyakit panasnya yang tidak kunjung sembuh menggambarkan semua itu dengan sangat telanjang, bahkan terkesan berlebihan. Namun menjelang akhir cerita tiba-tiba menjadi normal kembali tanpa penjelasan yang memadai. Hal ini buat saya pribadi agak mengganggu,
Ketika sang nenek pun secara tragis mengalami kematian tidak diperlihatkan bagaimana usaha dari keempat anaknya ini untuk menghubungi sang ayah. Bagaimana pun juga ini adalah kematian Ibu dari ayah mereka. Kendati dihadapkan dengan tidak adanya telepon yang bisa mereka hubungi, tetapi setidaknya harus ditunjukkan bagaimana keempat anaknya ini, terutama Rini (Tara basro) sebagai anak sulung, berjuang untuk mencari tahu keberadaan sang ayah.
Twist tentang anak bungsu pun sedikit janggal. Karena sejak awal tidak digambarkan atau pun diberi petunjuk apa pun sebagaimana yang akhirnya terjadi di ujung cerita.
Sang ibu ketika sakit digambarkan sudah seperti hantu. Wajahnya yang sangat pucat dengan lingkaran hitam di mata dan rambut panjang tak beraturan. Pakaian yang ia kenakan juga warna putih. benar-benar sudah menyerupai sosok kuntilanak.
Minta Like and Coment nya guys 😉
Follow juga ya 😊