Sebentar lagi Mody akan merayakan hari jadinya yang ke 18, segala sesuatu Mody persiapkan mulai dari undangan. Aku yang berada di suatu tempat latihan basket bersama Alka.
Alka yang menggunakan pakaian seragam basket, begitu pun juga dengan aku menggunakan pakaian seragam basket yang berwarna merah. Bola basket yang aku pantulkan kelantai, lalu aku yang memutar arah mengelilingi Alka.
Beberapa saat kemudian terdengar suara. Alka berlari terhenti mengejarku, lalu menuju sebuah tempat peristirahatan tempat duduk panjang berbahan kayu. Membuka tas punggug hitam, Alka melihat ke layar HP yang berbunyi tertulis Mody. Ia pun mengangkat telpon " hallo .... " Mody yang menyakan keberadaan Alka " kamu di mana Alka ? " tanyanya, jawab Alka sambil mengusap keringat di muka menggunakan handuk kecil berwarna putih " aku lagi bersama Bayu di tempat latihan basket ".
Mody yang ingin menuju lapangan basket tersebut " tunggu aku di sana ... " jawab Alka, setelah itu ia kembali ke lapangan basket aku yang bertanya pada Alka " al telepon dari siapa ? " aku yang memantulkan lalu melemparkan bola pada Alka, Alka yang menangkap bola yang aku lempar " dari Mody, katanya dia ingin kesini " kembali melemparkan bola basket ke arahku " ohh gitu yaa ".
Mody yang berada di rumah segera mengambil jaket hitam kulit lalu mengenakan di badannya. Setelah itu Mody mengambil helm serta kunci motor yang berada di meja.
Ia pun bergegas keluar dari rumah, menuju ke ruang bagasi. Lelaki itu naik di motor dan menginjak gas motor setelah itu ia pergi meninggalkan rumah tersebut.
Aku dan Alka beristirahat sejenak untuk melepaskan lelah setelah bermain basket, beberapa menit kemudian sebuah motor gede datang di dekat pelataran parkir. Ia membuka helm lalu menyimpannya di atas motor ternyata lelaki itu Mody.
Aku dan Alka yang sedang duduk, Mody yang berjalan menghampiri kami " hey kalian " sapanya lanjut pembicaraan lelaki itu " Bay ... al sebentar lagi aku berulang tahun, apakah kalian mau bantu aku ? " tanya pada kami. Jawab Alka dengan seruan " iyalah Mody pasti kita berdua bantu kamu ".
Kami pun beranjak dari bangku pergi. Mody yang menggunakan motornya sedangkan aku dan Alka yang berboncengan. Beberapa saat kemudian kami sampai di rumah Mody, rumah yang cukup besar dengan luas halaman, halaman depan rumah di hiasi dengan sejumlah pernak pernik. Seorang lelaki tua menggunakan jas hitam berdasi merah bergaris, menggunakan kemeja putih, lelaki itu menyapa kami sambil berjabat tangan " selamat siang .... kalian teman – teman Mody " tanya lelaki itu. " iya pak, kami berdua adalah sahabat Mody " ada tampak seorang perempuan yang sibuk menyuruh para pendekor. Aku yang berdiri melihat ruangan yang di dekorasi dengan tata modern.
Mody yang tampak sibuk mengurus semua undangan yang di persiapkan. Undangan yang berbentuk segi empat panjang kecil.Mody yang memberikan sejumlah undangan padaku untuk di bagikan pada teman – teman besok di sekolah.
Pada keesokan paginya aku, Alka dan Mody berada di kelas, Mody yang mengambil sebuah undangan yang berada di tas punggung ia gunakan.Mody membagikan pada semua siswa, beberapa menit kemudian Mikha datang menggunakan tas punggung kecil bergaris berwarna putih merah.
Mody yang menghampiri mikha dan memberikan sebuah undangan party " hey ini buat kamu " Mikha yang bertanya – tanya " ini apa ? " Mody yang tersenyum lebar di hadapan Mikha. Muka Mikha merah merona saat mengambil undangan itu lalu membalas senyuman pada Mody.
Lanjut perkataan Mody menghampiri Mikha duduk di sebuah meja belajar " aku tunggu kedatanganmu ". Aku yang cemburu melihat mereka di hadapanku.
Aku keluar dari kelas sembari juga membagikan sejumlah undangan kepada siswa yang lewat di depanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tentangmu (End)
Teen FictionBayu Pratama Jaya merupakan seorang anak pengusaha butik, ialah anak bungsu dari Jhon dan Melia, ia memiliki kakak bernama Jerry. Ia berumur 17 tahun, memiliki hobby bermain gitar, dan piano. Mody dan Alka adalah sahabat Bayu di SMA, selain itu Bayu...