Saat Taufan melihat terbaring lemah, seluruh tubuh tidak bisa aku gerakkan, wajah pucat. Melihat semua tampak samar – samar. " Bay bangun, Bay bangun, Bay bangun " paniknya. Dan seketika Taufan menelpon Bus Ambulance untuk segera Bayu di bawa rumah sakit di kota.
Mikha, Alka dan Windy yang berada di teras Rumah melihat Mobil Bus putih Ambilance yang melaju cepat tepat di depan villa mereka. Mereka segera naik di atas mobil dan menuju villa milik Bay. Dan setelah esok hari akan berangkat menuju ke kota jakarta.
Tepat depan villa milik Bayu mereka berhenti, pagar yang tinggi dan villa itu sepi tanpa penghuni. * Bay mana... mengapa villa ini sepi sekali * dalam hati Alka bertanya – tanya *" Al mengapa villa ini tampak sepi, mereka kemana yaa ? " tanya Mikha pada Alka sambil melirih kearah villa. " mana ku tahu " mengangkat bahu. " apa mungkin mereka sedang keluar, makanya villa ini tampak sepi " lanjut Windy berkata " mungkin kamu ada benarnya juga " kata Mikha. Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju sebuah puncak.
Aku yang di baluti impus yang menempel pada tangan, lengkap dengan alat pernafasan yang terpasang di wajahku. Setengah jam kemudian mereka sampai di rumah sakit swasta jakarta, para suster yang berlari begitu cepat menghampiri dan mendorong sebuah ranjang putih. Taufan yang begitu panik langsung menghubungi kedua orang tua Bayu " hallo Tante, Bay sekarang berada di rumah sakit " klik. Mematikan handphonenya lalu Taufan yang duduk di ruang tunggu karena Bayu masuk di ruang gawat darurat. Taufan menunggu orang tua Bayu, depan UGD sebuah tempat duduk panjang besi. Tidak lama kemudian Ibu Melia dan Pak Jhon datang menghampiri Taufan yang sedang duduk " Om ... Tante ... " sapa Taufan. " bagaimana dengan keadaan Bay ? " Tanya Ibu Melia panik " sekarang Bay sedang di tangani dokter ". Mereka sangat cemas dengan keadaan Bayu, saat ini Bayu masih menjalani masa kristisnya.
Terbaring lemah tak berdaya semua tampak begitu gelap gulita.
Sosok Dokter yang mengenakan pakaian hijau menggunakan masker, keluar dari ruangan, orang tua Bayu dan Taufan beranjak dari tempat duduknya. " dok, bagainama keadaan anak saya ? " tanyanya panik, dengan wajah kekewhatirannya. " kita bicarakan di ruangan saja " dengan santai dokter itu berbicara.
Mikha, Alka dan Windy mengemaskan barang – barang mereka ke mobil, dan berangkat kembali ke kota Jakarta karena mereka besok sudah mulai masuk sekolah. Satu jam mereka sampai di rumah, rumah besar berlantai dua yang memiliki parkiran luas. Bunyi klakson mobil Alka, satpam yang bergegas membuka pintu pagar besi yang lumayan tinggi. Sementara Bayu terbaring lemah di atas ranjang, yang terdapat di samping adalah komputer yang mendekteksi jantung, dan di samping kiri impus yang tergantung mengalir melalui selang kecil. terdapat di jemari impus itu tertempel.
Keeskokan harinya, hari pertama siswa – siswi masuk kepelataran sekolah, terdapat jejeran mobil dan motor yang terparkir di halaman sekolah. Mody yang menggunakan motor gede ke sekolah, sedangkan Alka dan Mikha menggunakan mobil Sedan Audi berwarna putih. Bergegas masuk ke kelas, tampak tidak ada ada Bayu di sekitar mereka. Orang tua Bayu telah mengirimkan surat izin pada pihak sekolah. Alka, Mikha dan Mody masuk kelas dan mereka duduk di bangku masing – masing, tepat bangku kedua itu kosong di belakang Mikha. Pak Ninu yang mendapatkan imformasi tentang Bayu masuk rumah sakit " assalamu alaikum semua, kita mendapat kabar bahwa teman sekelas kalian bernama Bayu Pratama Jaya masuk rumah sakit dan ia masih di ruang UGD ". Mendengar perkataan Mikha kaget * Bay masuk rumah sakit * dalam hati Mikha berkata. Alka pamit pada Pak Ninu " Pak numpang toilet dulu " Pak Ninu mempersilahkan Alka keluar dari kelas. Tampak Mikha mengikuti Alka keluar " kamu mau kemana? " tanya cepat. " aku ingin pergi kerumah sakit menemui Bay "
" kalau begitu aku ikut, biar nanti aku sms Mody untuk membawakan tas kita " angguk Alka begegas menuju rumah sakit. Lima belas menit kemudian mereka sampai di rumah sakit tersebut. Mereka bergegas mencari ruang UDG. Dari kejauhan Alka melihat orang tua Bayu dan seorang lelaki berdiri di sana, Alka dan Mikha menghampiri mereka " Om dan Tante ... " melirih, lanjut ia berkata " bagaimana keadaan Bay, apa yang terjadi padanya ? " cemasnya. Mikha hanya terdiam di belakang Alka. " Bayu masih belum sadar dari komanya ", dari kaca Alka dan Mikha melihat * Bay kenapa kamu seperti ini sich ... apa yang terjadi pada dirimu *. Dalam hati Mikha berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tentangmu (End)
Teen FictionBayu Pratama Jaya merupakan seorang anak pengusaha butik, ialah anak bungsu dari Jhon dan Melia, ia memiliki kakak bernama Jerry. Ia berumur 17 tahun, memiliki hobby bermain gitar, dan piano. Mody dan Alka adalah sahabat Bayu di SMA, selain itu Bayu...