Namaku shania gracia, aku terdaftar di salah satu sma negri di jakarta,
Tok tok tok, terdengar suara ketukan pintu kamarku, itu pasti dia tetangga sebelah sekaligus sahabatku sejak kecil,aku kembali menyembunyikan tubuhku dibalik selimut.
Graciaa bangun sekolah nggak lo" Suara berat mirip om om itu menggelegar, bahkan mengalahkan teriakan mamaku saat aku menolak permintaannya untuk beli cabe di abang sayur yang sering lewat depan rumah.
Heh kebo bangun'' ujarnya sambil menarik selimutku
Apaan sih kak lidya gre masih ngantukk" gerutuku Sambil menarik kembali selimutku
Bangun nggak" dia kembali menarik selimutku
Hahahahah kak lidya ampunnn iya iya gre bangun" aku teriak saat tiba tiba dia menggelitikku.
Nah gitu dong" aku pun mencebikkan bibirku dasar om om nyebelin.
Dia adalah lidya maulida djuhandar, dia adalah sahabatku dari kecil, meskipun dia nyebelin tapi aku sangat menyayanginya, dia sudah seperti kakak untukku dia selalu ada untukku melindungiku bahkan dia rela melalukan apapun untukku ya meskipun kadang dia membuatku kesal, aku ingat saat kami masih kecil dulu dia selalu melindumgiku saat aku diganggu oleh anak anak lain, bahkan dia rela berkelahi demi membelaku.
Flashback
Gracia gendut, garcia gendut" aku tak kuasa lagi menahan airmataku saat teman teman bermainku terus mengejekku
Aku nggak gendut" ujarku membela diri
Iya nggak gendut tapi bulet" mereka kembali mengejekku kemudian tertawa bersama
Hey" teriak seseorang
Kak lidyaaa" aku langsung berlari dan memeluknya
siapa yang sudah bikin gracia menangis" kak lidya berteriak aku tetap memeluknya dan menangis
Wih malaikat penolongnya datang"jawab salah satu dari mereka
Udah gendut, bisanya minta bantuan" kembali salah satu dari mereka meledekku aku merasakan kak lidya melepaskan pelukanku dan berjalan menghampiri mereka
Bugkk" kak lidya memukul anak yang tadi meledekku
Haaa mamaaaa" anak tadi menangis dan langsung berlari meninggalkan kami
siapa lagi yang mau ledekin gracia" kak lidya menatap mereka tajam dan mereka semua langsung lari ketakutan, sejak saat itu kak lidya selalu ada untukku dan selalu menjagaku
flashback end
Mengingat kejadian tadi membuatku sadar betapa aku sangat bergantung padanya,akulangsung memeluknya seolah aku tak ingin kehilangan dia.
ihhh gre kamu tu bauuu belum mandi, buruan mandi sana" aku tak mpedulikan ucapannya dan terus memeluknya
heh bayi besar besar buruan mandi aku gak mau dihukum pak rahardi cuma gara gara nungguin kamu puas meluk aku" akupun melepaskan pelukanku padanya
Kak lidya mah" aku menggerutu dan keningku langsung disentil oleh kak lidya
Auuwwwww sakittt'' aku memekik mencoba mendramatisir keadaan, sebenarnya nggak sakit aku cuma ingin mengerjainya
Uuuu sakit yaaaaa sini sini" kak lidya langsung mengkup wajahku dan mengecup keningku yang tadi disentil olehnya, ya tuhan kenapa ini aku merasakan detakan jantungku semakin cepat dan seketika badanku tegang
Udah sono mandi, dasar esge"ucapan kak lidya langsung menyadarkanku akupun mengambil handuk sambil menetralkan detak jantungku, ya tuhan ada apa denganku ini?