Pertemuan tak terduga

9 0 0
                                    

"Tolong!!" Pia berteriak. nafasnya terpenggal. Dua orang pria berbadan tinggi mengejarnya. Mereka memakai jaket hitam dan coklat."Tolong!!!" Teriaknya sekali lagi. Siswi SMA Pamungkas ini bisa dibilang berperawakan seperti gitar Spanyol. Dan memiliki hati yang baik, ramah, sopan terhadap orang yang lebih tua. Maka tak heran jika banyak pemuda yang jatuh hati padanya.
Pia semakin kelelahan, karena ketika dia keluar dari tempat les nya, dia langsung dihampiri kedua pria misterius. Tiba-tiba mereka berusaha merangkulnya, Pia tidak mau terjadi hal buruk pada dirinya. Akhirnya dia memutuskan untuk berlari menghindari mereka. Namun usaha itu sia-sia saja.
"Nah! Tertangkap kau! Hahahaha" sahut pria berjaket hitam.
"Lepaskan! Siapa kalian!" Berontaknya, dan dengan beberapa sentakan Pia berhasil melarikan diri kemudian kembali berlari kearah keramaian.
Ckiittttt.... Tiba-tiba suara motor terdengar berhenti tepat di seberang Pia yg sedang berlari sekuat tenaga. Saat itu waktu menunjukan pukul 9 malam, jalanan terlihat cukup sepi karena mungkin hari itu sudah turun hujan. Bruk... Brakk... Brukkk... Zigg...
Terdengar seperti orang yg dipukuli, Pia berhenti berlari dan menoleh kebelakang. Ternyata, seorang pemuda yg berkelahi dengan kedua pria itu. Pemuda tersebut bisa mengalahkan keduanya. namun, tanpa sadar pria berjaket coklat berdiri dan bersiap untuk memukul pemuda tersebut.
"Awas!!!! Dibelakangmu!!" Teriaknya memperingati.
Bugg... Braaakkkk... Peringatan Pia kurang diperhatikan oleh pemuda itu dan akhirnya pemuda itu tersungkur ke tanah.
"Berani-berani nya lu gangguin gue! Kena kan akibatnya!!" Sahut pria itu. Tanpa basa-basi, Pia langsung menghampiri pemuda itu yg tergeletak di tanah lemas setengah sadar. "Bangun! Tolong aku! Bangun! Bangun!" Teriaknya mencoba membangunkan pemuda tersebut karena dalam pikirannya jika dia tidak sadar apa yang akan terjadi padanya.
"Udah lu ikut gue! Hahahahaha!" Tawa pria berjaket hitam.
"Enggak! Gue gak mau!" Teriaknya ketakutan.
"Berani lu sama gue?!" Sambil menggenggam tangan Pia kuat dan menariknya secara paksa.
"Lepasin! Lepasin! Hey! Lo banguuuuuunnn... Tolong!" Teriaknya pada pemuda tersebut agar dia bangun.
Tak lama kemudian datang mobil polisi patroli.
"Angkat tangan!" Perintah sang bapak polisi dan segera menangkap kedua pria itu. Hati Pia seketika lega, seperti ada yang membuka sumbatan air dan mengalir dengan derasnya.
Polisi segera membawa Pia dan pemuda itu ke Rumah Sakit terdekat.
Sampainya disana pemuda itu langsung dilarikan ke ruang IGD, Pia merasa ketakutan setengah mati. Bukan karena pria-pria tadi, melainkan takut terjadi apa-apa dengan pemuda yang menyelematkannya.
Akhirnya ketakutan Pia sirna setelah dokter keluar dan memberi kabar bahwa pemuda itu baik-baik saja hanya mengalami luka memar sedikit. Gadis cantik ini langsung pergi ke kamar sang pahlawannya ini, berniat untuk mengucapkan terima kasih padanya.
Selangkah demi selangkah kaki Pia mendekati pemuda itu sambil menatapnya sedih. karena dia tak berdaya di atas tempat tidur, mungkin terlalu lelah berkelahi menyelematkannya.
"Terima kasih karena lo udah nyelametin gue. Gue gak tau harus gimana? Gimana gue harus bales lo? Karena kata maaf ga akan cukup" katanya dalam hati. Tak berapa lama pemuda itu sadar, sedikit demi sedikit dia membuka mata. Seketika Pia langsung berlari dan memanggil dokter. "Dok! Pasien sadar!! Dok! Dokter!" Teriaknya memanggil. Dari arah lorong terdengar bunyi orang berlari. "Bu mohon tunggu diluar, kami akan memeriksa pasien" kata suster mencegahnya.
"Tuhan, jangan sampai terjadi apa-apa sama cowo itu!?" Katanya dalam hati.

Never LoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang