CHAPTER 1

35 2 0
                                    

Ra Fasyadara.

Begitulah nama singkatnya,seorang gadis cantik nan shalihah dengan postur tubuh ideal yang menjadi dambaan kaum pemuda.

Ra tinggal bersama Ayahnya disebuah rumah mewah nan megah,suatu hari Ayahnya dipindah tugas kan kesebuah daerah yang agak jauh dari tempatnya tinggal.sehingga mau tidak mau Ra harus mengikuti Ayahnya dan tinggal dirumah kosong sahabat Ayahnya.Ra anak tunggal,sebenarnya kakaknya telah tiada 7 tahun yang lalu karena kecelakaan.btw iya bener kan dia anak tunggal?.

"Ayah,,,Yah.Liat Azma ngga yah?" Tanya Ra sambil memanggil Ayahnya.

"Azma ditaman Non Ra...sedang makan." ujar salah satu pembantu seraya membersihkan meja berdebu dengan kain basah.

"oh..terimakasih bik" balas Ra dengan senyuman manisnya.Ra lalu menuju taman dengan sekotak kain lembut ditangannya.

Ra menebar pandangan kesekeliling,dilihatnya Azma sedang bermain bola kecil dengan kuku-kuku mungilnya yang mencengkram bagian bola.Ra tersenyum geli melihat kucing kecilnya itu.Segera Ra menghampirinya.

"Puss..Azma.." panggil Ra dengan lonceng kecil yang mendering merdu dan seakan menarik Azma untuk mendekat,

dan benar kucing putih dengan liontin sederhana nan manis itu mendekat dan berjalan dengan anggun.

*btw itu kucing kan? -_-* plakk..

kucing pemberian kakaknya itu mendekat,yah Azma adalah seekor kucing kecil dengan bulu putih bersih dan tebal.

yah nama Azma diambil dari nama kakaknya yang bernama Azma Hussein Al Imran.

*tamvan nan shalih lho:* ada yang mao kaga?* plaakk..

"Ra..!" panggil Ayah Ra dari dalam rumah,menggema sehingga Ra yang diluar mampu mendengarnya.

segera Ra menggendong Azma lalu membawanya bersamanya menghadap Ayahnya.

"Ada apa Ayah?" tanya Ra dengan raut wajah penasaran.

Ayahnya lalu menunjukan beberapa dokumen-dokumen serta secarik foto,,,sepertinya tempat sekolah begitu lah..

Ra lalu mengambil foto itu,memperhatikannya.Lalu ia teringat sesuatu.

"A..Ayah..ini kan..."

"Iya nak..Universitas itu yang akan menemani pendiikanmu selama disini.." ujar Ayah menangkap raut gusar Ra.

bagaimana tidak? dengar-dengar dari tetangga disekitar sini,Universitas itu yang paling disegani karena sebagian mahasiswa/i nya seorang jutawan atau bahkan milioder *apa?!>:V suka2 W dungs ngetik;v*

Ra merenung sebentar,kemudian onyx berembun nya kembali menatap wajah bijak Ayahnya.Ra tersenyum.

"Tidak apa-apa Ayah,InsyaAllah Ra akan betah,hanya selama disini kan?" tanya Ra menaikkan sebelah alisnya.

Ayah Ra mengangguk.

"Besok kamu harus berangkat pagi,,Ayah sudah mengurus data-datamu..semoga betah yah nak" ujar Ayah Ra menimbali lagi,

Ra mengangguk.

"InsyaAllah Ayah,," ujar Ra tenang.






semburat sinar surya menyelinap melalui celah-celah tirai dikamar Ra.yang didominasi warna putih dan bernuansa Islami.dan tak lupa kicauan-kicauan burung kecil yang bagaikan musik ditelinga si gadis yang sedang melipat mukenanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang