3. Hari Terakhir MOS

1.9K 232 117
                                    

Vote sebelum membaca:)
.
.

Hari ini tampak menyenangkan, seluruh siswa baru menampakkan wajah cerianya masing-masing. Hari yang telah ditunggu-tunggu oleh mereka, karena sekarang adalah haru berakhirnya MOS selama mereka menjadi siswa baru.

Pada hari ke tiga MOS, SMA Pancasila menampilkan persembahan dari setiap estrakulikuler. Semua kelas sepuluh wajib memilih salah satu eskul yang ada di sekolah ini. Semua melihat penampilan dari berbagai eskul, pemilihan pun dimulai. Kertas pemilihan eskul dikumpulkan per-kelas masing-masing.

***

Penampilan pun berakhir, seluruh siswa segera memasuki kelasnya masing-masing. Dan di sinilah cerita X-IPS2 akan dimulai.

Beberapa Anggota OSIS kini sudah berdiri di depan kelas, memperhatikan satu-persatu wajah adik kelasnya.

"Disini siapa yang ingin mencalonkan diri menjadi ketua kelas?" tanya Kak Eko membuka pembicaraan.

Namun pertanyaan itu diacuhkan, tak ada satupun yang menjawab. Dengan sedikit terpaksa anggota OSIS yang berdiri di depan mengancam bahwa mereka yang akan memilih calon ketua kelas dan pengurus kelas lainnya.

"Oke, karena di sini nggak ada yang mencalonkan diri, terpaksa saya yang akan memilihnya secara acak!" ujar Kak Eko tegas.

Semua murid kelas ini mengangguk patuh, namun jantung mereka kini berdegup dan berpikir siapa yang akan disebutkan namanya.

Anggota OSIS pun menyebutkan nama-nama yang akan dicalonkan menjadi pengurus kelas dari absen siswa kelas X-IPA2 secara acak.

"Amaliyanti Catlin Putri."

Anti menghembuskan nafasnya gusar, dipilih menjadi calon pengurus kelas akan menjadi bencana pikirnya.

"Yunia Azzahra."

'Mampus ko gue sih' batinnya.

"Angga Vernanda Magantara," kini Kak Wana yang beralih pada absen nama tersebut.

"Dih, kak, ogah!" tolak Angga mentah-mentah.

"Nggak ada bantah!" ujar Kak Eko melirik Angga sinis.

Angga berdecak sebal, namun ia pasrah.

Kakak OSIS pun kembali menyebutkan nama yang akan menjadi calon pengurus kelas.

"Muhammad Fikri Alfarazi."

Kakak OSIS pun masih sibuk mencari nama yang akan dicalonkan menjadi pengurus kelas.

"Yuda Kusuma Pratama."

"Silahkan yang namanya saya sebut maju ke depan, untuk yang lainnya silahkan sediakan kertas kecil untuk pemilihan." Kak Wana memberikan instruksi.

"Ceweknya dua?" celetuk Yuda.

Kak Wana pun merasa ada yang kurang, "oh iya, jadi satu lagi ya?"

Kak Wana berpikir sejenak dan mencari nama yang ia rasa cocok.

"Sasha Melinda," yang disebut pun maju dengan santainya dan gayanya yang sedikit centil.

"Untuk yang berdiri di depan tolong perkenalkan diri kalian lagi, agar temannya tidak salah memilih," pinta Kak Eko, "di mulai dari ujung ya," tambahnya.

Semuanya memperkenalkan dirinya masing-masing, dan teman-teman yang lain akan memilih.

Kak Wana bersiap untuk menulis di papan tulis, siapa yang akan menjadi ketua kelas,wakil ketua kelas, dan pengurus lainnya.

PENGURUS KELAS

1. Ketua Kelas: Yuda Kusuma Pratama

2. Wakil Ketua Kelas: Amaliyanti Catlin

3. Sekretaris I: Angga Vernanda

4. Sekretaris II: Sasha Melinda

5. Bendahara I: Yunia Azzahra

Bendahara II: Fikri Alfarazi

'Aih gila bareng Angga, ganteng juga dah!' batin Sasha senang.

"Dih, anjir ye tuh OSIS milih seenak jidat, gedek banget dah gua!" gerutu Angga.

Adi yang mendengarnya pun mulai mencibir sahabatnya, "yailah, lebay!"

"Lah tai, gue ogah! Tapi dipaksa, kacau."

Adi terkekeh, "lagian kenapa sih? kali-kali bocah macem lo jadi pengurus kelas."

Angga memutar bola matanya jengah, sahabatnya ini tidak merasakan apa yang ia rasakan sekarang. Kesal.

"Ga, kayaknya cewe yang di sebelah lo tadi cantik juga ya?! Imut gemes gitu," ucap Adi sedikit berbisik kemudian terkekeh.

"Siapa? Amaliyanti?!" tanya Angga dengan pelan namun terkejut.

Adi hanya nengedikan bahunya lantas tersenyum dan memperhatikan Anti yang sedang menampakkan wajah betenya. Mungkin karena pemilihan pengurus kelas ini, pikirnya.

"Komoknya nggak asing gitu sih gue liat," ceetuk Angga.

***

Adi Mahendra Putra, sahabat kecil Angga hingga sekarang. Dua sejoli itu tidak akan pernah dan tidak akan bisa terpisahkan.

***


Maaf kalau ceritanya kurang memuaskan..

Komen jangan lupa yaaa💕

Jangan lupa follow sosmed aku ya

Instagram:
@dindamantika

idLine:
@dindachairr

SAHABAT KEKASIHKU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang