Bab. 1 [Academy Again]

8.3K 448 49
                                    


"Princess Iqueena,"

Seseorang memanggilku ketika aku sedang asik bersenda gurau bersama teman-temanku di taman belakang istana.
Aku menolah ke sumber suara itu, aku tersenyum ketika melihat Erzukas - Pengawal pribadiku - berdiri tegak dengan seragam musketers nya dan dia membawa sebuah gulungan kertas.
Apa? Gulungan kertas?
Ooh tidak. Pasti Ayah menyuruhku untuk melakukan sesuatu yang tak berguna lagi.

"Kau ada apa kemari?" Aku bertanya dengan rasa jengkel begitu melihat kertas yang di bawanya.

Kertas itu adalah kertas yang berisikan perintah Raja. Entah kali ini Ayah menyuruhku untuk melakukan apa lagi.

Dia berjalan mendekat kepada ku, lalu menundukkan badannya 90 derajat, memberi hormat kepadaku sebelum akhirnya dia membuka gulungan kertas cokelat itu dan membacakannya,

"Berdasarkan titah Yang Mulia Raja. Princess Iqueena Aihara di perintahkan untuk mengikuti pelatihan di Academy Bunga,"

Dia menarik napas sejenak, sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya,

"Silakan ikut dengan ku putri!" Erzukas berseru sembari menundukkan badannya 45 derajat dengan posisi tangan kanan yang memegang perutnya.

Aku memutar kedua bola mataku,

"Apa kali ini kau juga akan mengikuti pelatihan di Academy Bunga bersama denganku?" tanyaku.

"Iya. Seperti biasa putri. Aku harus tetap menjaga putri kemana pun Putri pergi. Hal ini untuk menghindari serangan dari sesuatu yang berusaha untuk menyakiti Putri. Terutama peri-peri dari Clan Firemax yang mungkin saja secara diam-diam tengah berkeliaran di Negeri Florateria," jelas Erzukas.

Sebenarnya, aku sudah terbiasa dengan jawaban itu. Sebagai Putri Kerajaan yang tidak punya kekuatan - aku hanya bisa terbang- aku harus di lindungi oleh seorang pengawal pribadi yang usianya tidak terlalu jauh dengan usiaku. Artinya kami sebaya, hanya saja kekuatannya saja yang melebihi aku.

"Baiklah," jawabku lemah.

Dasar Erzukas menyebalkan. Kalau saja aku bisa lari dari sini, pasti sudah ku lakukan. Aku akan berlari atau terbang sekencang-kencangnya. Tapi jika ku lakukan itu pun akan percuma saja, sebab bukan lah sesuatu yang sulit bagi Erzukas untuk membuatku kembali lagi kesini, karena dia punya kekuatan mind controlling - Kekuatan Mengendalikan pikiran- dia bisa saja memakai kekuatannya itu untuk mengendalikan pikiran ku agar kembali lagi, bukan?

"Kau duluan saja, nanti aku menyusul," ucapku.

"Tapi Yang Mulia Raja memintaku untuk pergi ke Academy Bunga bersama dengan Putri Iqueena," dia menolak.

"Kali ini aku tidak akan kabur. Kau bisa mengendalikan pikiranku jika kau meragukannya," jawabku meyakinkan.

"Baiklah," ucap Erzukas lalu mengepakkan kedua sayapnya meninggalkan aku dan teman-temanku di taman belakang istana.

Aku terus memandanginya hingga ia lenyap di telan awan.

"Kalian lihat dia. Dia Erzukas. Dia pengawal sekaligus teman periku satu-satunya. Kalian tau, Ayah tidak mengizinkan ku untuk berteman dengan peri manapun di kerajaan ini," aku berucap pada bunga-bunga yang tumbuh di taman Istana Florateria. Bagiku mereka adalah teman. Tumbuhan di Negeri Florateria berbeda dengan tumbuhan di dunia manusia.

Mereka memang tidak hidup seperti kami -para peri- tetapi mereka mempunyai intuisi sendiri. Mereka bisa memberikan feedback jika kita berbicara dengan mereka. Meskipun tidak dengan kata-kata tapi menggunakan gerakan bagian tubuh mereka.

Tanaman yang bunganya berwarna pink melabuhkan sekuntum tangkai bunga nya dipangkuan ku.
Aku tau artinya itu 'Aku sedih' itu yang ingin di katakan bunga itu padaku. Aku memang tak punya kekuatan apapun selain terbang, tapi aku bisa mengerti apa yang di bicarakan para tanaman melalui gerakan tubuh mereka. Aku tidak melafalkan mantra apapun terhadap mereka, aku hanya mengerti saja. Sesederhana itu. Tapi aku tak pernah menceritakan nya pada siapapun, termasuk kepada Ratu maupun Raja.

Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang