32 - Tolong!

10K 1.2K 154
                                    

Lagi?

Sebenarnya, sejak dua bulan ini Sowon agak curiga dengan sikap Soo Hyun yang mendadak jadi dermawan begitu.

Setiap dua minggu sekali, dia rajin membawakan susu ibu hamil, pakaian baru, juga uang untuk Sowon. Dia juga sering membawa buah-buahan yang langsung diletakkan di kulkas dan dikhususkan untuk kakaknya itu.

"Apa isinya sama dengan yang kau berikan padaku dua minggu lalu?" tanya Sowon ketika Soo Hyun menyerahkan kantong belanjaan ke arah sang kakak yang baru saja selesai menutup pagar rumah.

"Liat saja." Setelah berkata begitu, Soo Hyun meninggalkan Sowon yang tengah menilik itu dari kantong belanjaan. Masih sama, beberapa susu ibu hamil dan pakaian baru. Bahkan stok susu ibu hamil juga masih ada dua lagi, dan masih ada satu pakaian yang belum dipakai karena itu agak kebesaran untuknya.

Bukan Jin yang datang menemuinya, melainkan hanya anak buahnya yang menyerahkan kantong belanjaan itu saat dia baru saja keluar kantor. Jin sedang ada urusan di luar jadi belum bisa menemui adik iparnya.

Wanita itu masuk ke dalam rumah, menghampiri sang adik yang kini tengah menuangkan air dingin dari dalam kulkas ke gelas kosong yang ada di atas meja.

Sowon duduk di kursi kosong sebelah adiknya, kemudian berkata, "Daripada membeli susu ibu hamil dan pakaian baru untukku terus, lebih baik kau simpan uangmu. Kau juga tidak perlu memberiku uang lagi setiap dua minggu, karena aku tidak ingin merepotkanmu."

"Memangnya kenapa, Kak?"

"Sebentar lagi kan kau akan menikah dengan calon istrimu, pasti kau juga akan membutuhkan lebih banyak uang, bukan? Lebih baik, uang itu kau simpan sebagai tabungan di masa depan," ucap Sowon. "Lagipula sekarang aku juga sudah mulai bekerja. Jadi aku tidak perlu minta uang padamu atau pada orangtua kita lagi jika ingin sesuatu."

"Hm, baiklah." Lelaki itu mengangguk. "Jadi kapan aku harus menemanimu kontrol lagi?" Soo Hyun sengaja mengalihkan pembicaraan agar Sowon melupakan masalah itu.

"Hari Senin saja, bagaimana? Kalau hari libur, kafe pasti ramai jadi aku tidak bisa pulang cepat." Kandungan Sowon sudah menginjak bulan ke 4, dan rencananya dia ingin melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin calon bayinya nanti.

"Kakak sudah makan belum?"

"Belum. Tadi di jalan tidak sempat mampir karena kepala kakak agak pusing. Kau mau makan apa? Biar kubuatkan."

"Bagaimana kalau makan bakso? Apa kau mau?"

Sowon tersenyum mendengar ucapan sang adik. "Tentu saja. Aku taruh kantong ini dulu dan bersiap-siap sebentar. Tunggu aku, ya?"

***

"Sowon bicara begitu padamu?"

Keesokan harinya, Jin dan Soo Hyun kembali bertemu sepulang mereka kerja di suatu tempat.

"Iya, Kak. Dia tidak ingin menerima susu atau pakaian baru lagi. Uangpun juga sama. Dia berkata jika tidak mau merepotkan siapa-siapa karena dia kan sudah mulai bekerja sejak dua minggu lalu."

"Apa?" Jin terkejut. "Sowon bekerja?"

"Ya. Kami sempat melarangnya karena takut dia kelelahan. Kau tahu sendirikan kondisi dia yang sering mual dan pusing saat sedang hamil. Namun dia tetap keras kepala dengan alasan tidak mau merepotkan kami dan ingin mencari uang untuk biaya persalinannya nanti."

"Dia bekerja di mana?"

"Di kafe Chococheese. Menjadi pelayan walau hanya part-time. Tapi khusus hari Sabtu dan Minggu, dia bekerja dari pagi sampai malam karena pengunjung kafenya banyak," ucap Soo Hyun.

Obsesif [Jin-Sowon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang