Hinata memakaikan jaket tebal pada seorang gadis cilik di hadapannya, tak lupa sebuah syal rajutan nya sendiri yang terlilit melindungi leher putri tunggalnya itu dari cuaca dingin dikala itu.
sebuah topi menjadi sentuhan terakhir Hinata sebagai upaya nya melindungi sang putri tunggalnya dari cuaca dingin.
Mereka bersiap-siap untuk pergi ke sebuah Taman Hiburan di musim dingin, menghabiskan waktu luang berdua yang sangat jarang Hinata miliki karena pekerjaan nya sebagai Pramuwisata atau yang sering kita kenal dengan sebutan Tour Guide.
Dan saat mereka siap dan membuka pintu rumah dan mereka di sambut langsung oleh Angin angin yang bertiup kencang di iringin dengan butiran salju yang turun dengan lebat, sontak membuat kedua orang itu tertegun sambil berdiri mematung menyaksikan cuaca dingin itu.
" Sarada, sepertinya kita tidak bisa pergi ke Disneyland dengan cuaca seperti ini, bagaimana kalau.."
" Kaa-chan sudah berjanji..." Potong bocah wanita yang ada disamping Hinata dengan suara gemetar hendak menangis " kita .. akan kesana jika Kaa-chan mendapat libur dari kantor.."
" Tapi sayang, kau lihat sendiri cuacanya tidak baik saat ini. " bujuk Hinata sambil membelai sayang wajah menggemaskan sang putri kesayangan nya yang berdominan mirip dengan Ayahnya. " Wahana di Disneyland berada di Out Dor, dan kau mungkin akan mati kedinginan jika nekat menikati wahana-wahana yang berada di luar ruangan itu. Dan Kaa-chan yakin jika semua wahana itu tidak akan beroprasi. Bagaimana kalau Sebagai gantinya, kita lakukan jika Kaa-chan mendapat libur lagi ? Kaa-chan janji akan menuruti semua kemauan Sarada, bagaimana ?"
" Kapan libur itu akan datang lagi ? " Rengek Sarada. " Kita sangat jarang bisa menghabiskan waktu berdua bersama ! setiap hari Kaa-chan hanya bekerja, pergi Pagi-pagi sekali dan pulang saat aku sudah tidur ! "
" Maafkan Kaa-chan, kau tahu sendiri jika Kaa-chan melakukan semua itu untukmu.." Ucap Hinata lirih mendengar ucapan sang Putri yang tak mengerti akan kondisi dan situasi yang terjadi. " Kacan hanya ingin memberikan semua hal yang kau inginkan, Kaa-chan ingin membelikan mu pakaian bagus, mainan bagus, dan memberikan semua fasilitas terbaik dalam hid.."
Sebelum Hinata menyelesaikan Ucapan nya, Sarada. Bocah berumur 7tahun itu pergi meninggalkan Hinata sendiri, ia masuk kedalam kamarnya, mengunci rapat kamarnya rapat-rapat. Hinata hanya bisa menarik nafas panjang, ia sudah tahu sifat putri kandung nya itu saat dia sedang merajuk. Dan Hinata sudah biasa dengan Hal itu, dan sebagai Ibu yang mengerti sifat dan watak sang Putri ia memiliki jurus jitu untuk membuat putrinya itu mau menghentikan rajukan nya.
" Sarada... " Ucap Hinata sambil mengetuk pintu kamar sang Putri. " Ayolah, jangan seperti ini...Seperti yang kau bilang, Kaa-chan selalu sibuk bekerja dan tak punya waktu untukmu, apa kita akan membuang kesempatan langka ini ? apa seharian kau akan berada di Kamar dan membiarkan Kaa-chan sendiri ? Ayolah... kita bisa melakukan hal lain untuk menikmati waktu berdua kita.." Bujuk Hinata
" Kaa-chan bohong.. Kaa-chan bilang akan menuruti semua yang ku inginkan ! Tapi buktinya sekarang Kaa-chan mengingkari janji Kaa-chan untuk mengajak ku bermain di Disneyland....Hiks..." Ucap bocah cilik itu sambil terisak di dalam kamarnya.
" Kau tahu sendiri jika cuacanya sangat tidak memungkinkan untuk kita pergi... Jalanan akan licin karena salju.." Ucap Hinata lagi " Katakan apa yang bisa Kaa-chan lakukan untuk mu sekarang ? sebagai ganti nya bagaimana kalau kita bermain Playstation ? atau memesan Pizza ? burger atau ...."
Dan ajaib, Pintu itu langsung terbuka menampakan sosok bocah kecil yang menangis menatap kesungguhan Ucapan Hinata. " aku ingin Pizza.." Ucap nya serak sambil mengucek matanya yang berair karna tangis.
YOU ARE READING
Miss Understand
Fanfiction'Written For Sweetest December Even' Karena sebuah kesalah fahaman Hinata dan Sasuke harus berpisah, Hinata sibuk untuk melarikan diri dari Sasuke, dan Sasuke sibuk Untuk mencari keberadaan Hinata. Hingga pada suatu hari takdir kembali mempertemuka...