2| home

8K 1.1K 130
                                    



━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━







Diselimuti oleh kegelapan tengah malam yang selembut sutra, New York nampak sama... dan sudah jauh berubah. Dulu Jungkook sering memperhatikan malaikat beterbangan dari Tower yang bermandikan cahaya sambil duduk di depan jendela apartemen kesayangannya yang jauh dari gedung itu.

Sekarang, ia menjadi salah seorang malaikat itu, duduk di atas balkon yang tidak berpagar, tanpa terhalang apa pun yang dapat mencegah orang terjatuh.

Kecuali tentu saja, ia tidak akan jatuh lagi.

Sayapnya sudah lebih kuat sekarang. Ia sudah lebih kuat.

Sambil mengembangkan sayapnya, ia menghirup udara rumah. Perpaduan berbagai bau -rempah-rempah dan asap, manusia dan vampir, sederhana dan rumit- melandanya bagaikan hujan badai liar yang menyambut dengan hangat.

Dadanya yang sudah lama sesak terasa rileks, dan ia merentangkan sayapnya lebar-lebar. Sudah saatnya menjelajahi tempat familier yang telah menjadi asing ini, rumah yang tiba-tiba terasa baru ini.

Menukik turun dari balkon, ia melayang di atas kota Manhattan mengikuti arah angin yang di warnai oleh hawa sejuk khas musim semi.

Musim yang hijau dan cerah itu telah mencairkan salju yang menyelumiti kota selama musim dingin melanda, dan sekarang menjadi bahan pembicaraan semua orang, walaupun musim panas belum menampakkan warna merah muda kekuningannya di cakrawala.

Ini adalah saat kelahiran kembali, bunga-bunga bermekaran dan burung-burung berkicau, cerah dan muda serta rapuh bahkan di tengah hiruk pikuk kota yang tidak pernah terlelap.

Pulang. Aku sudah pulang.

Dengan membiarkan angin membawanya entah kemana di atas gemerlap lampu kota yang bak berlian, ia menguji sayapnya, menguji kekuatannya.

Lebih kuat.

Namun masih lemah. Makhluk abadi yang baru diciptakan.

Makhluk abadi dengan hati yang secara menyedihkan masih fana.

Jadi Jungkook tidak terkejut jika mendapati dirinya barusaha untuk melayang di luar jendela apartemennya yang berplat kaca. Ia masih belum memiliki kemampuan untuk mengeksekusi manuvernya sehingga ia terus melayang turun, kemudian ia harus mengangkat dirinya kembali keatas dengan mengepakkan sayap cepat-cepat.

Tapi, melalui pandangan-pandangan sekilas itu ia sudah melihat cukup banyak sehingga tahu bahwa walaupun kacanya yang dahulu pecah sudah diperbaiki dengan sempurna, ruangan-ruangannya masih kosong.

Ia bahkan tidak menemukan noda darah di karpet untuk menandai tempat di mana ia pernah membuat darah Taehyung tertumpah, dimana ia pernah mencoba membendung aliran sungai merah tua itu hingga jemarinya dilumuri dengan warna mengerikan yang sama.

Archangel's Kiss [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang