Datang ke rumah kak Lilis yang rumahnya tidak jauh dari rumah Afika sekitar 500 meter. Sambil bernyanyi riang, Afika tiba dirumah kak Lilis.mengetuk pintu keras keras .
Afika : (Tok tok tok) "Asalamualaikum!"
Lilis : " Wallaikum salam, eh ada tuyul kemari, mau cari siapa dek?"
Afika : "Wah, pelecehan nih,.. Mau cari kak Lilis nya ada? (berusaha melihat ke dalam rumah)"
Lilis : " Ada, didepan kamu ini adik manis.. mau apa dek kok cari saya?, kamu bawa apa itu dek, kok disembunyiin gitu. bawa bom ya?"
Afika : "Haha, iya kak bawa bom, ni mau tak ledakin disini hehe. Nggak disuruh masuk nih kak?"
Lilis : "Waduh... hancur deh rumahku. Iya, silahkan masuk , duduk dulu."
Afika : "Ini kak, mau ngembaliin bukunya kak Lilis yang kemaren dipinjem Kakakku, Adrian."
Lilis : " Oh, makasih ya dek, tapi kakakmu pinjemnya udah 3 minggu yang lalu kok dek."
Afika : "Ooo, kok kakakku bilangnya kemarin ya. Yaudah deh kak, aku mau pamit dulu, masih ada misi lainnya."(berjalan menuju pintu)
Lilis : " Nggak mampir-mampir dulu dek? Eh,tunggu dulu dek Dot kempongnya ketinggalan."
Afika: "Haha iya kelupaan, ah buat kakak aja Dot nya, aku masih punya banyak kok dirumah".
Lilis : " Yaduh, buat apa dek, kakak kan udah gedhe, ngapain pakai dot kempong."
Afika: "Haha, sapa bilang kakak udah gedhe, tuh buktinya kakak masih pake celana"Gareng". celana buat anak kelas 3 SD kok dipake anak kelas 3 SMA."
Lilis : Astagfirullah hall 'azim..
Setelah dari rumah kak Lilis, Afika bergegas ke Warung pak Jhoni di sebelah barat jalan raya, akan tetapi Kakaknya Adrian menyusulnya karena khawatir dengan Afika yang pergi sendirian.
Afika : " Ada apa kak, kenapa kakak nyusul? Apa udah beres masak kentang gorengnya?"
Adrian: "Iya, udah tak siapin kentang gorengnya."
Afika : " Kak Rian bawa apa,? Kok di bungkus segala."
Adrian: "Kakak bawa.. Oreo rasa jeruk kesukaanmu..., Kakak punya dua bungkus, yang satu buat kakak dan yang satunya buat adek imutku (merendahkan badan serta menyentuh hidung adiknya)
Afika : " Kak.., aku boleh minta sesuatu nggak?
Adrian: "Mau minta apa? Bilang aja sama kakak, nanti kakak turutin deh semua."
Afika : " Yang bener kak??? . aku nggak minta apa-apa kak, Aku cuma pengen digendong sama kakak, hihi."
Adrian: "Oke, kakak gendong. Kan setiap kamu bangun tidur , kakak selalu nggendongin kamu ke kamar mandi buat ambil air wudhu...,. ayo naik ke punggung kakak."
Afika : (Digendong kakaknya) " Kak, besok kalau aku udah gedhe..., aku mau jadi Dokter., soalnya besok aku bisa ngobatin kakak kalau kakak sakit, bisa sembuhin kakak, bisa nyuntik kakak juga ,haha. Kalau kakak mau jadi apa besok?"
Adrian : "Jadi apa ya?(bingung ,memperlambat jalanya.) "Jadii apa yang ku inginkan, hahaha".
Afika : " Fika tanya nya serius kak, uu uuhh."
Adrian : "Kakak pengen jadi psikolog. Psikolog itu kayak dokter, tapi.. ngobatin orang yang lagi trauma, depresi, sama gangguan kejiwaan. Selain itu juga bisa ngrubah orang yang nakal jadi nggak nakal lagi..."
Afika : " Yaudah , aku pengen kayak kakak aja, pengen jadi psikolog.. hihi. Kan bisa nyembuhin orang yang lagi gangguan kejiwaan."
Adrian : "Yah, kok labil sih, tidak konsisten,,, hmm"
Afika : " Haha, ayo kak jalan lagi. Nyanyi ah, "Na.. nana na.. Na.. nana na.. Waw Fantastik Baby". (nyayi.in lagu yang sering di nyanyiin kakaknya, dengan suara yang kurang jelas pelafalannya)
Adrian: "Tetep pegangan punggung kakak ya"
Pak Jhoni: "Awwwaass Nak!!!!!! Dibelakang.!!!!!" (berteriak ke arah Adrian dan adiknya dari seberang jalan. Tiba tiba ada mobil Avanza yang melaju kencang tak terkendali mengarah tepat menuju Adrian dan adiknya yang berada di pinggiran jalan.)
Adrian: (Menoleh kebelakang, sontak Adrian terkejut dan berusaha menghindari mobil Avanza yang melaju kearahnya. Namun Adrian tak bisa mengelak, Mobil itu menabrak tepat pada dada sehingga dia pun terpental 5 meter. Tapi sebelum tertabrak, Adrian sempat melemparkan adiknya ke tepi jalan sehingga adiknya jatuh di semak semak).
Pak Jhoni: " Tolong tolong !!! panggil ambulance,.. cepat tolong dia..!!"
Warga : ( Menyetop semua kendaraan . menghampiri Adrian dan berusaha menolong. Sebagian warga berusaha menolong Adik adrian yang jatuh di semak pinggir jalan). " Kamu nggak papa nak??."
Afika : ( Menangis kesakitan karena terlempar agak keras. Kaki dan tangannya berdarah)
Adrian : (Tak sadarkan diri. Karena benturan yang sangat keras, kepalanya berdarah, mukanya terselimuti oleh darah segar yang mengalir dari kepalanya)
Afika : ( Menangis. Bergerak menuju Kakaknya yang terbaring ditengah jalan). Kakak..?? kakak saya kenapa??? Kakak ?? Kak Adrian...!!! ( bingung. Tak henti hentinya menangisi kakaknya yang terbaring tak bergerak di tengah jalan.)
Warga : (Menarik Afika ke tepi jalan) " Udah nak, jangan di tengah jalan, ke pinggir sini saja"
Afika : " Kakak saya kenapa pak,?? Kakak saya kenapa??(menangis) Kenapa kakak saya nggak bergerak. ?? (menolak. Tepat berada di samping kakaknya yang terbaring di aspal).
Warga : " Udah dek, kakaknya mau ditepikan dulu dari jalan..
Afika : " Kak bangun kak..!! bangun...!! Ayo kak , Kakak cepet bangun..(menggoyangkan tubuh kakaknya yang terbujur kaku.) kak bangun..!!"( terus menagisi kakaknya).
Warga : (Berusaha menutupi tubuh Adrian dengan kain).
Afika : " Kakak.!!!
Adrian : (Terbujur kaku di tengah jalan detak jantung dan napasnya berhenti, tubuhnya tertutup kain. di tangan kanannya menggenggam sebungkus Oreo Rasa Jeruk, salah satu makanan kesukaan Afika).
THE END..
Tunggu kelanjutannya di bagian ke #2 dalam Di Akhir Senja :)
YOU ARE READING
DI AKHIR SENJA
Teen FictionNovel ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang perempuan bernama Afika. Afika memiliki kakak laki-laki yang sangat dikaguminya, Andrian Putra Pratama. Namun sayang, Takdir berkata lain ketika Afika harus kehilangan kakaknya karena tertabrak...