Malam ini acara peresmian cabang Choi Corp dilangsungkan, pembukaan Mall dan Hotel barunya di Jeju Island.
Tamu yang tampak hadir tidak banyak, hanya kolega dan keluarga besar Choi saja.
Terlihat sepasang suami muda yang terlihat sangat serasi sedang sibuk menyambut tamu undangan yang hadir disana.
Mereka adalah putra dan menantu Tuan Choi, Choi Minho dan Im YoonA.
Tersenyum, menyapa dan sesekali mengobrol dengan para tamu, keduanya terlihat sangat serasi. Cantik dan tampan, pasangan yang dapat membuat siapapun yang melihatnya iri, pasangan sempurna.
Tetapi sejak tadi sang suami terlihat kurang nyaman. Tangan kirinya tampak memeluk pinggang sang istri erat.
"Sayang, kau memelukku sangat erat. Bisakah kau merenggangkannya?" YoonA berbisik ditelinga suaminya.
"Tidak." Jawab Minho acuh. Bukannya merenggangkan pelukannya, tangannya terlihat semakin erat memeluk. Yang ia lakukan hanya tetap tersenyum dan menyalami para tamu.
"Aku tidak nyaman Minho." YoonA mencoba melepaskan pelukan Minho.
"Aku tidak akan membiarkannya sayang. Kau tak lihat mata pria-pria itu seakan ingin menelanmu hidup-hidup." Minho menatap sinis mata laki-laki yang terpesona menatap istrinya.
"Hanya perasaanmu saja. Lagi pula bukankah kau sudah terbiasa. Oh ayolah sayang, jangan seperti anak kecil." YoonA mendecak sifat kekanakan Minho muncul pada saat seperti ini.
"Ck tidak akan. Lihatlah mata mereka hampir keluar menatapmu. Huwaaah rasanya ingin ku congkel saja mata mereka." Minho terlihat sangat geram.
YoonA tertawa, suaminya benar-benar lucu.
"Kau tertawa? Apanya yang lucu?"
"Tentu saja kau sayang. Kau sangat lucu. Menggemaskan." YoonA mencubit pipi kiri Minho gemas. Membuat beberapa tamu yang hadir disana tersenyum melihatnya, beberapa memandang mereka iri.
"Oh Tuhan.. kenapa kau begitu cantik malam ini baby." Minho membisikkan kata-kata itu sambil memasang wajah tak rela.
"Dan kau juga sangat tampan Mr. Choi." YoonA membalas bisikan itu, masih tersenyum gemas pada suaminya.
Memandang dalam wajah tampan suaminya, ia benar-benar sangat bersyukur. Dalam hati sebenarnya YoonA juga merasakan hal yang sama seperti Minho. Para gadis disana, bahkan ibu-ibu memandang suaminya seperti ingin memangsanya hidup-hidup. Tapi mau bagaimana lagi, ciptaan Tuhan terindah yang memeluknya saat ini adalah miliknya, hanya miliknya. Jadi tidak ada alasan apapun untuk khawatir.
Beda halnya dengan Minho yang memang sangat posesif pada YoonA.
Setelah menyalami para tamu undangan, keduanya menikmati makan dan minuman.
"Kita dansa?" YoonA menarik tangan Minho menuju tempat dimana beberapa orang telah berdansa disana.
Minho hanya tersenyum mengikuti.
Minho mengalungkan tangannya dileher Minho, sedang tangan Minho sudah melingkar erat dipinggang YoonA.
"Kau tau, kau benar-benar cantik malam ini." Minho menatap mata indah istrinya dalam.
"Aku tau." YoonA tersenyum ikut menatap dalam suaminya. Entah sudah untuk keberapa kalinya Minho mengatakan itu pada YoonA.
Keduanya hanya sesekali bergerak mengikuti alunan musik yang mendayu, saling menatap dalam.
"Baby, kenapa kau menggunakan baju se-sexy ini?"
"Kau tak lihat, semua mata pria-pria itu hampir keluar ingin menelanmu." Minho menghiraukan ucapan YoonA. Ia memeluk pinggang YoonA posesif dan terlihat sinis melihat mata-mata pria lain yang terpesona oleh YoonA.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKING LOVE (21+)
Romance"I want U so bad baby..." Minho "This is... so ouch" YoonA