Tidak mudah bagi Chanyeol untuk menahan semua ini sendiri. Perasaan yang sudah ia pendam lama harus berakhir dengan kenyataan pahit yang ada. Dalam-dalam ia harus mengubur perasaannya pada Riana, gadis Indonesia yang kini menjabat sebagai gadis yang ia sukai sekaligus gadis dengan status Teman dan pacar dari sahabatnya sendiri. Oh Sehun.
Tentu berat baginya, dan semua yang ia rasakan selama ini hanya mampu ia tuangkan lewat sebuah karya seni berbentuk lagu.
Bakat Chanyeol dalam bidang ini memang sudah tidak diragukan lagi. Bahkan berkat kegalauannya selama beberapa tahun ini ia berhasil mendapatkan banyak royalti dari lagu ciptaannya yang dibeli oleh penyanyi di negeri gingseng tersebut. Dan tentunya, lagu-lagu buatan Chanyeol memang selalu laku keras di industri musik Korea, maupun Asia.
Lelaki itu kini hanya menyibukkan dirinya didepan layar komputer, sibuk dengan dunianya sendiri yang bahkan tak bisa di ganggu oleh orang lain.
Bagaimana tidak? Saat ini ia sudah mengurung dirinya sendiri distudio miliknya selama kurang lebih 7 jam lamanya. Bahkan pintu ruangannya terkunci rapat, keamanan ruang kerja Chanyeol memang tidak main-main.
Ia sibuk mengedit sample lagu yang baru saja ia rekam. Hingga akhirnya ia menguap lelah, hendak meminum kopi kaleng yang ada di meja dekat komputernya. Namun naas, tanpa ia sadari, ia kini hanya menghirup kaleng kopi yang kosong. Hingga ia hanya bisa mendecih kesal. Lalu melempar kaleng kopi itu ke kotak sampah di pojok ruangan.
Chanyeol menyimpan hasil editannya, mematikan komputer miliknya lalu keluar dari ruanganya setelah sekian lama.
Kini pandangan Chanyeol tertuju pada benda pipih bernama ponsel yang sedari tadi di genggamnya. Dengan ragu ia menelfon seseorang. Setidaknya ini belum terlalu malam untuk berbincang dengannya, walau hanya bisa mendengarkan suara lembutnya itu sebentar saja.
"Yeoboseyo, Riana"
"Oh Chan-a, ada apa?"
"Tidak ada apa-apa. Apa kau sibuk?"
"Tidak, aku tidak sibuk"
"Kau sedang apa?"
"Menonton drama sendirian dirumah. Kau mau menemaniku? Aku bosan. Manager Byun sudah pulang ke apartemennya" Ocehan Riana sukses menaikkan mood baik seorang Park Chanyeol saat ini.
"Kau mau aku belikan apa? Aku akan kerumahmu dalam 30 menit" Chanyeol bukan tipe orang yang suka berbasa-basi sebenarnya.
"Aku ingin cemilan.. sudah lama aku tidak me-makan-makanan seperti itu. Persetan dengan diet ketat! Aku ingin membuat Baekhyun murka besok." Chanyeol terbahak, ia mengenal Baekhyun, dan ia kenal sikap Baekhyun yang sangat cerewet mengingat posisinya sebagai manager Riana. Gadis yang sebenarnya sangat sulit diatur karena ia pecinta kebebasan.
"Baiklah. Tunggu aku datang" Chanyeol menutup teleponnya, menyimpannya di saku celana dan berjalan dengan bersiul riang menuju mobilnya terparkir. Ia rindu Riana. Pacar Sahabatnya. Apakah ia berdosa saat ini??
###
Rindu tertahan itu..
Kini menguar sudah.Chanyeol kini ada didepan pintu rumah Riana, dengan kedua tangan yang menenteng plastik belanjaan berisi cemilan pesanan Riana. Lelaki itu dengan susah payah memencet bel rumah. Dan tak lama sang pemilikpun muncul dengan raut muka yang sangat sumringah.
"Chan-a... gomawo.." Riana menyambut kedatangan Chanyeol dan dua plastik belanjaan itu dengan riang. Tanpa babibu lagi Riana mengambil dua plastik besar itu dan menaruhnya di atas meja ruang tv, dengan tv yang menyala menampilkan sosok Park-Park couple yang kini sedang beradu akting.
Chanyeol hanya mengekor dibelakang Riana, lalu duduk di sofa yang sudah tak asing baginya selama satu tahun terakhir ini.
"Chan-a, kau mau minum apa?" Tanya Riana dari arah dapur.
"Buatkan aku kopi panas, kalau ada" ucap Chanyeol sedikit berteriak.
Tak lama Riana muncul dari arah dapur, menaruh cangkir berisi kopi hitam panas pesanan Chanyeol, dan duduk disamping lelaki itu.
###
Pandangan Riana lurus menatap layar televisi, sambil sesekali memasukkan keripik kentang rasa keju yang baru 5 menit lalu ia buka itu kedalam mulutnya. Sedangkan pandangan Chanyeol kini hanya mengarah pada wajah Riana yang kini duduk dengan nyaman disampingnya.
Lelaki itu terus mencuri pandang tanpa rasa berdosa. Ibarat di Indonesia,
'selama janur kuning belum melengkung, kamu masih milik umum'
Begitu pikir Chanyeol, tapi tentunya ia juga memikirkan perasaan Sehun, bahwa yang selama ini ia lakukan hanyalah menjadi anjing penjaga Riana kala Sehun tak ada. Setidaknya ia masih waras untuk tak merebut Riana dari Sehun, karena ia sadar betul akan bagaimana persahabatan mereka selama ini.
TBC
merasa rindu tapi tak dapat merengkuhnya kedalam pelukan?...
Rasanya seperti menahan kentut disebuah lift yang ramai sampai merasa perut seperti sembelit.
-Park Chanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
IN THE RAIN (OSH/PCY) [COMPLATE ✔]
FanfictionDalam hujan aku terisak, seolah alam kini ikut berpihak pada kesedihan yang ku alami... #454 dalam general fiction 8/12/17 #822 dalam general fiction 11/12/17 #840 dalam general fiction 12/12/17 #543 dalam general fiction 14/12/17 #544 dalam general...