SECUIL SURGA UNTUK BIDADARIKU

22 1 0
                                    

Hujan deras mengguyur sejak pagi, di sebuah sebuah rumah pohon ada seorang gadis sangat cantik,berpakaian bagus berusia 24 tahun bernama Apsari yang melamun dan menangis sendirian,tiba-tiba ada seorang pria tampan dan gagah berumur 25 tahun berpakaian sederhana meraih tangan gadis itu  "Berhenti!! Kalau kamu terjun di sini, kamu akan mati sia-sia, gak ada yang ngenalin mayatmu apalagi nyari kamu"

"Minggir bangsat,siapa kamu, aku mau mati, menjauh sekarang"teriak Apsari yang semakin kuat ingin terjun.
"Aku Dewo, namaku Dewo rumahku di kaki gunung ini aku mohon jangan mati, masalahmu bisa kubantu menyelesaikan"
Dewo berusaha menarik pinggang Apsari
Apsari: "Aku tidak butuh bantuanmu, tidak ada solusi dari masalahku, minggir"
Seolah tidak mendengarkan Apsari, Dewo menarik Apsari, dan Apsari terjatuh di pelukan Dewo, Apsari selamat.

"Kenapa kamu menyelamatkanku?, aku sudah tidak percaya dengan semua laki-laki!!"teriak Apsari. "Tidak semua laki-laki seburuk bayanganmu, Allah sangat membenci orang-orang yang putus asa apalagi bunuh diri" jawab Dewo.
"Kakekku dipenjara karena mengedarkan narkoba, Ayahku menghianati ibuku,kawin dengan pelacur, ibuku bunuh diri, Aku tinggal di Jakarta bersama paman dan bibiku,aku baru lulus bulan depan aku menikah dengan tunanganku,kemarin tiba-tiba pernikahanku dibatalkan oleh tunanganku padahal undangan sudah disebar, bayangkan aibnya bagiku paman dan bibiku, kau bisa bayangkan itu!!!" Apsari menjelaskan sambil terisak.

"Masalahmu adalah ujian luar biasa dari Allah karena Allah sangat mencintaimu" jawab Dewo sambil tersenyum
"Bagaimana bisa Allah mencintaiku, Kakekku,ayahku bahkan tunanganku adalah pria-pria bejat, bagaimana bisa kau menyebut bukti cinta Allah??!"bentak Apsari."Kau selamat hari ini dan bertemu denganku, tidak ada pertemuan tanpa rencana Allah, nanti kau akan tau sendiri, sekarang ikut kerumahku ya"jawab Dewo

Apsaripun ikut dan dibonceng Dewo dengan motor tuanya ke pedesaan kecil di kaki gunung. Selama perjalanan Apsari melihat pemandangan yang luar biasa indah di sekelilingnya. Di pedesaan itu kehidupan masyarakatnya masih sangat sederhana bahkan listrikpun belum ada.
Setelah menempuh perjalanan cukup jauh akhirnya mereka sampai di rumah Dewo. Rumah dari bambu dan kayu yang sudah tua, disana Dewo tinggal bersama ibunya dan adik perempuannya karena ayahnya telah lama meninggal. Adik Dewo,Ika berusia 12 tahun mengalami keterbelakangan mental,dia tidak bisa berbicara seperti orang normal. Ibu Dewo, bu Aminah berusia 50 tahun adalah penjual buah dan kue di tempat-tempat wisata. Sedangkan Dewo hanya lulusan SLTA dan kini ia bekerja sebagai pemandu wisata dan guru mengaji di desanya.

Dewo adalah pria yang sangat baik dan bertanggungjawab, ia tidak hanya menjadi ayah tapi juga anak dan kakak yang sungguh berbakti. Ibu dan adik Dewo menyambut Apsari dengan sangat baik. Bu Aminah memberikan baju-baju  bagi Apsari. Bu Aminah menyiapkan makan dan obat bagi Apsari. Apsari yang tidak terbiasa hidup sederhana lama kelamaan terbiasa dengan keluarga Dewo bahkan adik Dewo juga menyayangi Apsari.

Setiap hari Dewo mengantar ibunya ke kota untuk menjual kue buatannya dan buah buah segar di tempat-tempat wisata setelah itu Dewo menjadi pemandu wisata di sebuah agen swasta. Dewo selalu mengantar dan melayani pengunjung dengan sangat baik. Tempat-tempat yang dikunjungi Dewo adalah Gunung, Pantai, Wahana di kota wisata.
Sepulang dari bekerja Dewo mengajar mengaji anak-anak di desanya, Dewo menerima upah seikhlasnya.

"Dua minggu aku tinggal dirumahmu, apakah aku tidak membebanimu?"tanya Apsari mendekat ke Dewo. "Samasekali tidak, kehadiran bidadari pasti membawa berkah bagi suatu tempat" Ujar Dewo "Kamu jangan begitu, aku belum berani pulang, apa jadinya kata semua orang kalau aku tidak jadi menikah" Sahut Apsari dengan wajah sedih. "Kamu akan pulang dengan suamimu kamu tidak akan dipermalukan"Jawab Dewo singkat
"Apa maksudmu,siapa yang mau menikah denganku??"tanya Apsari heran.
"Pasti ada, oya kemarin kamu minta diajari sholat dan mengaji kan? Aku siap dengan senang hati mengajarimu"kata Dewo sambil tersenyum. "Iya dan aku mau ibumu besok memasakkan nasi jagung,sambal dan sayuran sawah lagi ya,  haha"merekapun tertawa bersama.

SECUIL SURGA UNTUK BIDADARIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang