5

7.9K 212 2
                                    

Carol POV

Sepanjang pelajaran terakhir Carol tidak dapat memfokuskan perhatiannya pada penjelasan Pak Jons tentang pelajaran kimia, padahal selain pelajaran fisika, pelajaran kimia merupakan pelajaran yang digemari oleh Carol. Semua ini dikarenakan Carol kembali memikirkan yang dibicarakan oleh Bu Nat saat istirahat tadi, sesungguhnya perkataan Bu Nat sangat mengganggu pikiran Carol, banyak pertanyaan yang muncul dengan sendirinya di pikiran Carol mulai dari bagaimana nanti bunda dan ayahnya menanggapi keputusan Carol, bagaimana reaksi kedua sahabatnya tentang ini, dan bagaimana nanti saat dia mulai latihan musikalisasi puisi lagi. Karena asiknya Carol dengan pikiran-pikirannya itu Carol sampai tidak sadar bahwa Pak Jons telah memanggilnya hingga dua kali, kalau saja Tya tidak menjenggol siku Carol mungkin sampai saat ini Carol masih tidak sadar.

"Carol, heh dipanggil pak Jons itu" bisik Tya

"Carol" panggil Pak Jons untuk ketiga kalinya dan itu membuat Carol tersadar karena nada yang cukup tinggi dari Pak Jons

"eh i...iiyaa pak" jawab Carol tergugup

"kamu mendengarkan penjelasan saya tidak dari tadi?sepertinya kamu asik dengan melamun saja daritadi sampai saya panggil dua kali tidak mendengar" jelas Pak Jons "sini maju ke depan, kerjakan soal nomor 2 di buku paket di papan tulis, saya tadi sudah menjelaskan panjang kali lebar terhadap kalian" tegas Pak Jons kembali.

"baik Pak" jawab Carol, dan langsung saja membuka buku paket kimia di depannya dan membaca soal sembari berjalan ke papan tulis. Tidak sampai 5 menit, soal yang diberikan oleh Pak Jons telah selesai dikerjakan oleh Carol, untung saja kemarin malam sebelum mengerjakan tugas fisika ia telah membaca materi tersebut dan mencoba mengerjakan beberapa soal termasuk soal yang saat ini dikerjakan di papan tulis jadi dia tidak akan terlalu merasa bersalah dengan Pak Jons karena tidak memperhatikan beliau sejak tadi. Saat pak Jons memeriksanya, beliau hanya dapat tersenyum dan berkata "anak-anak yang dikerjakan Carol telah benar, kalian boleh menyalinnya di buku masing-masing sebagai contoh dari penjelasan materi saya tadi. Dan sebagai latihannya kalian mengerjakan soal nomor 3 sampai 10. Dikumpulkan pertemuan minggu depan ya". "dan kamu Carol, boleh kembali ke tempat duduk. Perhatian saya menjelaskan di depan ya, walaupun kamu sudah pandai dan paham, dan walaupun saya sudah tau kalian sudah banyak yang tidak fokus karena ini sudah siang hari dan sudah lelah dengan pelajaran-pelajaran sebelum ini" jelas Pak Jons. Ya semarah-marahnya beliau dengan anak-anak tetapi tidak pernah sampai semarah Bu Is, guru Biologi mereka.

5 menit kemudian bel renungan pulang sekolah berbunyi, yang menandakan pelajaran terakhir dihentikan dan seluruh anak-anak mengeluarkan buku kecil yang bertuliskan "renungan harianku di SMA Xaverous" untuk melakukan bimbingan rohani secara bersama-sama yang dipandu dari pusat dan diberikan waktu selama kurang lebih 20 menit sebelum benar-benar pulang untuk menuliskan kesan dan keseharian mereka hari ini. Mungkin beberapa dari kalian berpikir, apa ada sekolah sejenis ini, tapi ya memang ada, buktinya saja sekolah Carol masih menerapkan ini yang merupakan bagian dari perkembangan mata pelajaran bimbingan konseling di sekolah Carol sehingga setiap anak dapat dipandu dengan baik setiap perkembangan mereka karena setiap minggunya buku renungan itu akan dikumpulkan dan dibaca oleh guru konseling di sekolah ini.

Dan ketika bel tersebut berbunyi, ada sedikit pengumuman dari pusat dan langsung diputar lagu istrumen dari pusat yang terdengar di setiap kelas yang menandakan bahwa anak-anak dapat mulai menuliskan kejadian hari ini, termasuk Carol. Carol langsung saja menuliskan apa yang dilakukannya hari ini, termasuk kekesalannya dengan siswa laki-laki yang menabraknya hingga dua kali dan kebimbingannya perihal ajakan Bu Nat untuk lomba Bulan Bahasa. "ah bodo deh aku tulis semua, udah kangen juga sama Suster Levita dan Bu Riris (guru konseling di SMA Xaverous) siapa tau mereka tertarik terus memanggilku untuk bertemu dan bercerita hahaha" batin Carol. Walaupun sesungguhnya setiap anak diperbolehkan kapan saja menemui guru konseling mereka untuk bercerita masalah mereka tanpa harus dipanggil terlebih dahulu, dan Carol merupakan anak yang dapat dikatakan dekat dan tak anti untuk bertemu dengan guru konseling mereka selain karena Bu Riris adalah tantenya, Suster Levita merupakan suster yang pertama kali dia temui di sekolah ini saat akan masuk sekolah dan ntah kenapa dia sudah nyaman dengan beliau. Carol terlalu menikmati menulis renungannya hari ini sampai tak sadar Tya dan Dea sudah beberes karena sebentar lagi sudah diperbolehkan pulang.

Perfect Enemy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang