Chapter - 12

20 2 0
                                    


                Rasa yg di ganti tadi mulai sudah lumayan mereda, ia berjalan dg terburu untuk bertemu dg kliennya. dia tau jugak kalau disana ada raka yg akan membantunya sesaat. semua berdiri saat ril datang dan mereka semua saling bersalaman.

" maaf saya terlambat. "

sambil duduk dg rapi.

" kakak dari mana aja, kami hampir menunggu selama satu jam ! "

sambil berbisik di samping disamping kakaknya.

" akan kujelaskan nantik "

sambil membuka dokumen. raka memperhatikan kakaknya saat sedang berbicara dg klien ini, tugas raka disitu hanya menemani dan menerima dokumen dari ril.

sejam kemudian mereka selesai. mereka bersalaman kembali dan para klien pergi dan ril yg akan membayar makanannya. ril meraba2 disetiap saku jas dan celananya, ia tak mendapatkan dompetnya, raka mulai heran.

" dompetku hilang ! "

" bagaimana bisa ? "

raka berbalik bertanya dan sambil mengambil punyanya dan pada akhirnya raka yg membayar semuanya.

" Entahlah. "

sambil berlalu dari restoran itu, ril juga memeriksa di mobilnya masih sama dia masih belum bisa menemukan dompetnya, raka masih berada di samping mobilnya.

" kenapa masih berdiri di luar, masuklah ! "

" gak usah kak, aku bawak mobil ku sendiri "

jelasnya sambil menjauh, tapi.. belum menutup jendela mobilnya.

" datanglah ke kantorku akan ku ceritakan semuanya. "

setelah mengatakan itu ril menutup jendela mobilnya dan pergi meninggalkan raka disana.

            dalam perjalanan ril kepikiran kapan ia meninggalkan dompetnya begitu saja, padahal ril seorang yg selalu waspada dengan hal seperti itu. sampai di parkirakan ril memakirkan mobilnya disamping mobil yg warnanya cukup cerah. keluar dari mobil ril terdiam sesaat baru setelahnya masuk ke kantornya. karyawannya sangat segan kepadanya, ril berjalan dan ingin masuk ke lifs. ada seorang wanita sexy dan juga sangat cantik berjalan hampir berdekatan dg ril. mereka berlewatan sepertinya dia mengenalnya hanya lewat beberapa langkah cewek itu langsung mengenggam pergelangan tangan ril.

" tunggu. "

cewek itu berkata kepada ril yg terkejut dalam diam nya. ril kaget dia membalikkan badannya dan melihat cewek yg berani menyentuhnya. mereka sama2 terdiam dan saling memandang namun ada hal yg lain. cewek itu semakin terpesona dg kegantengan dan stly nya yg keren, sedang ril sama sekali tak mengenal siapa cewek ini.

" tolong lepas tangan saya. "

katanya dengan nada dingin. cewek itu terperangah dan melepaskan pegangannya.

" jadi, ada apa sampai anda menghentikankan saya seperti itu ? "

" aku cuma ingin kasih ini ! "

acel menyerahkan dompet ril disaat ril ingin mengambilnya acel sempat mempermainkannya.

" namamu siapa ? "

ril kesal dan merampas dompetnya dan pergi begitu saja.

" namaku Acel "

ril mulai masuk ril saat dia ingin membalikkan badanya dan menekan lantai  berapa sampai pintu lifs tertutup acel masih memandangi nya dan tersenyum manis.

         walau ril bersikap dingin seperti itu, acel semakin terpesona padahal tadi ril tak bilang makasih ke dia yg sudah mau menyimpan dompetnya dan mau mengembalikannya. acel sudah tau dari awal siapa nama ril, tapi dia masih saja ingin menanyakan namanya sedang ril tak memikirkan acel yg dianggep wanita kegatelan yg ingin cari perhatian karna ril sadar dirinya bukan lelaki hidung belang. awalnya kantornya berangtakkan dan sekarang sudah kembali seperti semula. clean server banyak di sini flash dong kalok untuk bersih2. ril memeriksa dokumen yg baru di mejanya. beberapa menit kemudian pintu di ketuk.

Zahrina SyalwaaisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang