Laki-laki itu bertubuh tinggi tegap dan gagah dia juga tampan tapi bagiku itu tidak penting karena ketampanan fisik akan hilang dimakan usia. Cukup melihatnya menyimak lawan bicaranya dengan penuh hormat membuatku luluh juga, karena orang seperti itu susah dicari, bagiku dia bisa menghargai.
Awalnya aku tak pernah mengira akan bertemu dengannya disebuah kolam renang yang ketika itu kita sedang di sibukan dengan berbagai macam ujian, yang kuingat saat itu aku sedang asik dengan temanku bermain tahan nafas hal yang biasa dilakukan ketika kita berada disebuah kolam berenang dengan teman-teman. Setelah semua temanku tak tahan lalu menarik nafasnya kepermukaan tak lama kemudian aku pun mengikuti mereka karena sudah tak tahan lagi dan tiba-tiba mata ini langsung tertuju padanya entah kenapa hingga aku mulai berbicara tentangnya pada salah satu temanku dan aku rasa dia mengira aku gila karena tak lebih dari 5 detik melihatnya aku sudah tak bisa mengendalikan diri.
Pertemuan kita sungguh tak terduga, hingga akhirnya kata “suka” keluar dari mulut tanpa “bertanya”. Aku suka caranya berbicara, bercanda dan tertawa. Setelah tersadar dari lamunan aku tetap saja melihatnya dari seberang kolam, tampaknya dia sedang sibuk mempersiapkan diri untuk memulai tes sampai akhirnya dia menunjukan keahliannya berenang membuat aku semakin kagum padanya, aneh memang tapi rasa ini nyata aku percaya ini cinta. Terlalu cepat mungkin untuk membicarakannya tapi perasaan ini muncul setelah lama aku tak menjalin cinta dengan siapa pun, aku selalu bertanya apakah dia orangnya ?
Indah ketika bisa mengenalnya, sayangnya tidak aku lakukan juga karena “dia”. Bahagia itu nyatanya tak lama, rasa itu harus aku bagi dengan kecewa karena ternyata “teman baik ku” juga menyukainya bukan teman ku yang pertama kali tahu aku suka padanya tapi temanku yang lainnya orang yang mendengarkan pembicaraanku. Sungguh aku kesal padanya terlebih dia itu sangat sering menyukai orang yang dia sudah tahu jelas-jelas kalau kita suka tapi dia tidak peduli sama sekali. Aku mencoba memendamnya tapi dia semakin berlebihan dengan memanggil-manggilnya tanpa rasa bersalah. Aku tahu aku bukan siapa-siapanya tapi harusnya dia sadar diri kalau aku orang yang pertama kali suka padanya hingga akhirnya temanku bilang pada dia jika akulah orang yang pertama suka pada laki-laki yang dia pandang dari keindahan tubuhnya (sixpack) tapi dia tak menghiraukannya dan aku hanya bisa bersabar. Sayangnya tak lama dari pertemuanku dengannya dikolam renang temanku mencari laki-laki yang sama-sama kita sukai di sosial media bahkan temanku berani mengirimi pesan padanya sumpah hati berasa dicabik-cabik serasa aku kalah 1 langkah olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akar
Short StoryAku tak pernah mengenalnya Tapi aku menyukainya Cara dia berbicara, bercanda dan tertawa Apa aku salah ? Mengagumi dalam celah Aku tau ini tak mudah Kelak dia tau jika aku mau Dia jadi milikku Mungkin percuma Tapi aku kan mencoba Aku mengerti ini se...