006

1K 201 18
                                    

Kecemburuan dan rasa iri merupakan hal yang sangat menakutkan.

Dan Taehyung paham betul akan hal tersebut. 

Awalnya hanya rasa tidak suka saat melihat orang yang selama ini ia jaga, kini menghabiskan waktunya dengan orang lain. Yang bahkan jika dibandingkan dengan dirinya tidaklah sebanding.

Itu adalah pemikiran Taehyung saat usianya tujuh belas tahun. Matanya tajam menatap kearah dua orang yang kini duduk berdampingan sambil bercanda gurau. Taehyung tidak menyukainya.

Seharusnya ia yang ada disana. Menggantikan pemuda berambut hitam legam yang belakangan ini selalu ia sumpahi untuk mati.

Saat itu, Taehyung belum menyadari apa yang menggerogoti dirinya dan bertumbuh besar dalam hatinya.

"Bagaimana kedaanmu, hyung? Tidak ada yang terluka lagi kan?" Jungkook mengangkat wajahnya kemudian memeriksa wajah Taehyung.

"Aku seribu persen baik! Tidak ada yang terluka!" jawab Taehyung sumringah. Ia menepuk-nepuk wajah Jungkook lembut lalu mengecup pelipisnya. 

Hatinya berdesir kuat saat mendapatkan balasan berupa senyuman cantik dari Jungkook. Mata bulatnya menyipit membentuk bulan sabit dengan dua gigi depannya yang mengintip. Taehyung meniti paras elok dihadapannya, menghitungi tahi lalat mungil diwajah Jungkook yang bisa Taehyung katakan banyak jumlahnya.

Tapi bukankah mitosnya semakin banyak tahi lalat, semakin elok pula paras orang tersebut?

Kenangan satu minggu lalu kembali terlintas dikepalanya. Saat sisi dirinya yang lain muncul dihadapan Jungkook. Kembali menyakiti orang yang begitu ia sayangi.

"Maafkan aku. Kau... kembali harus bertemu dengan diriku yang satunya?" lirih Taehyung dengan senyuman tipis.

Raut wajah Jungkook melembut, kemudian mengusak wajahnya pada leher Taehyung seperti bayi kelinci. "Tidak perlu minta maaf. Kita tidak bisa berbuat apa-apa tentang hal itu," tangan Jungkook meraih jemari Taehyung dan mulai memainkannya.

"Siapapun dirimu, apapun itu hyung. Kau adalah kau. Mungkin memang aku merasa takut dengan dirimu yang satunya lagi, tapi aku memutuskan untuk menerimanya, sama seperti aku menerima dirimu yang sekarang."

Ada rasa lega yang meluap. Namun, Taehyung tahu jika yang Jungkook katakan bukan dirinya lah yang mendengar ucapan tersebut untuk pertama kali. Tapi, ia tidak masalah akan hal itu. Yang terpenting adalah Jungkook menerima dirinya utuh.

Taehyung selalu tahu, lambat laun atau mungkin dari awal pun Jungkook sudah menerimanya. Karena mau seperti apapun dirinya, Jungkook tetap memutuskan untuk berada disisinya.

☣️

Jungkook menyebutnya V. Sosok V mempunyai sifat yang egois, kejam dan serakah. Berbanding terbalik dengan Taehyung yang selama ini Jungkook kenal.

Pertama kali, Jungkook bertemu dengan V saat ia terbangun untuk yang pertama kalinya setelah nyawanya hampir saja hilang. V berdiri di samping ranjangnya dengan sayap besarnya yang berwarna coklat keemasan, rautnya dingin tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Sudah bangun, Jungkook-ah?"

"Taetae?" Jungkook merasakan lehernya dicengkram kuat. Tangannya mencoba melepaskan jemari panjang yang mengelilingi lehernya.

Ia bisa merasakan terpaan nafas hangat pada sisi wajahnya. "Orang lemah seperti dia, tidak sepantasnya kau berikan afeksi sebanyak itu." Cengkraman pada lehernya menguat sebelum akhirnya terlepas.

Pandangannya buram karena air mata yang menggenang di kelopak matanya. Ia merasa bingung. Tidak paham dengan situasi yang ia alami sekarang. Kenapa Taehyung mencekiknya? Dan siapa yang dimaksud Taehyung?

Ia mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya fokus pada Taehyung yang berdiri dihadapannya. Matanya membelalak ngeri, karena Jungkook menyadari jika mata yang selalu menatapnya hangat itu bukan milik Taehyung.

"Bagaimana bisa kau memberi afeksi sebanyak itu pada orang yang bahkan kalah bertanding dengan si setengah iblis itu? Ah, bukan, bukan. Min Yoongi memanglah seorang iblis, karena dia adalah anak dari Baal." nada suaranya menggelap, sosok Taehyung dihadapannya berbicara tanpa ekspresi sedikitpun.

Seakan-akan perasaannya sudah mati.

"Oh, My sweet little sin. Diantara mereka semua, hanya aku yang pantas untuk bersanding denganmu." Taehyung perlahan merangkak diatas tubuh Jungkook, dengan jemarinya yang mengusap rahang Jungkook. "Hanya aku, yang boleh memilikimu."

Kemudian gelap.

Jungkook masih mengingatnya, pertemuan pertamanya dengan V. Tidak ada yang tahu selain dirinya dan Taehyung tentang keberadaan V. Itu adalah keputusan Jungkook, ia tidak ingin orang lain tahu dan akan menyebabkan Taehyung tergeser dari posisinya.

Taehyung adalah pangeran negeri ini. Sosok yang akan menjadi pemimpin mereka. Taehyung pernah berkata ia ingin menjadi seperti ayahnya yang bisa memimpin sebuah negeri dengan bijaknya.

Dan Jungkook tidak akan menghancurkan mimpi Taehyung.

Ia tidak masalah jika harus merelakan dirinya sebagai syarat untuk menggapai mimpi Taehyung. Karena Jungkook yakin, Taehyung akan menjadi Raja paling hebat dari para Raja sebelumnya.

Bahkan keputusannya tidak berubah saat sosok Min Yoongi datang.

Karena Jungkook tahu, keputusannya ini akan melindungi Taeyung dan Yoongi.

Yoongi tidak akan terluka saat sosok V muncul, karena Jungkook akan melindunginya. Dan Taehyung akan baik-baik saja saat sisi iblis dari Yoongi melingkupinya.

Jungkook tidak apa-apa selama dua orang tersebut baik-baik saja. Bahkan jika dirinya perlahan hancur pun ia tidak masalah. 

+ the half [yoonkook/taekook]Where stories live. Discover now