7. Hari pertama(sebenarnya)

1K 71 7
                                    


Aku membuka mataku, sorot lampu kamar ku seakan memaksa ku untuk melanjutkan tidur ku.

Tapi, hal itu tidak bisa ku lakukan karena ibu ku terus saja memaksa ku untuk bangun..

Padahal ini hari libur,

"Mey ayoo bangun, ibu sudah menyiapkan sarapan untuk mu"

"Iya bu"jawab ku singkat.

Aku berusaha sekuat tenaga ku untuk bangun, tapi sepertinya sekarang aku merasakan rasa yang amat perih dibawah sanah..

Eitttssssss.. Lutut ku readers..
Ya luka yang kemarin kan tidak langsung sembuh..

Tapi aku terus berusaha untuk beranjak dari kasur tidurku..

****

Setelah bersiap, aku langsung mengambil handphone ku

Untuk: Pak Bim

Assalamualaikum.. Pak ini dhita bagaimana latihan hari ini jadi kann??

Iya, aku mengirim pesan kepada pak bim untuk memastikan apakah latihan hari ini jadi atau tidak.

Aku terus melihat handphone ku, nampak nya pak Bim tidak membalas nya.

Ya sudah aku turun saja

Drrrtt

Dari : Pak Bim

walaikumsallam,  loh mey kakimu kan masih sakit, apa tidak bisa kita tunggu sampai kaki mu sembuh..

Dengan sigap aku langsung membaca nya, dan bingung harus membalas apa.

Baiklah akan aku pikirkan balasan nya.

Untuk : Pak Bim

Hmm tidak perlu pak, mey bisa ko, kaki mey sudah tidak sakit lagi.
Sebaik nya kita latihan saja pak, mey sudah tidak sabar menunggu hasilnya..

Drrttthhh

Dari : Pak Bim

Ya sudah kalau memang kamu memaksa, saya tunggu kamu di taman komplek jam 9.. Ok!!

Ya begitu lah pak bim, terlalu baik, jika anak muridnya memaksa untuk hal baik dia akan langsung mengabulkan nya.. Seperti om jin saja..

Lah gimana sih nih author ngaur..

Kembali ke laptop.

Setelah membaca pesan dari pak bim, aku langsung bersiap dan langsung menuju meja makan.

Dengan kaki yang masih sangat sakit dan perih aku memaksakan kaki ku untuk menuruni anak tangga satu persatu..

Ya tuhan.. Penderitaan seperti apa lagi ini..
Batin ku..

Ini lah ANINDHITA MEYRA FORTUNA kalo lagi kesakitan suka lebay..

"Mey cepat sini, ibu sudah bikinin sarapan buat kamu"

"Ini kesukaan mu loh mey" ucap wanita paruh baya itu..

Aku tidak membalas nya dengan ucapan lagi melainkan dengan anggukan.

Aku masih bersusah payah menuruni tangga ini..

Seperti kehidupan ku susah nya minta ampun..

Ahirnya sampai di meja makan aku langsung duduk di kursi yang sudah ibu ku siap kan

"Loh mey, kamu mau kemana, ko kaya yang mau olah raga gituh"
Tanya wanita yang sekarang sedang mengambilkan ku makanan kesukaan ku itu..

Mungkin pertanyaan nya itu bersumber dari penglihatan dia yang melihat ku memakai pakaian olah raga.
"Mey ada jadwal latihan mah sama pak bim"

You Are Different [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang