11. H-1 Birthday Party

47 6 2
                                    

Pagipun menjelang dan menyambut hangat suasana yang menyegarkan

Lina berangkat sekolah dengan perasaan yang sangat senang dan gembira

Sebelum Lina sampai disekolah Olan dan Kiel bersekongkol untuk mencueki Lina, dan tidak mengajaknya mengobrol sedikitpun

Sesampai Lina disekolah Lina berjalan sambil berlompat karena gembiranya

"Hai semuaaa, gue punya kabar gembira untuk kita semua." Seru Lina sambil bernyanyi ala iklan mast*n

Dengan sekejap raut wajah Lina menjadi datar karena gak ada satu orangpun yang melihat kearahnya apalagi ngerespon

"Ini gak ada yang mau tau apa ya?" Heran Lina saat melihat teman temannya yang tidak menengok kearahnya

Dengan hati kesal dan raut wajah yang berkerut kerut seperti nenek moyangku seorang nenek nenek, ia keluar dari kelasnya dan menabrak Bopang sahabatnya yang sedang membawa sarapan dan menuju ke ruang kelasnya

*GUBRAK
Semua harapan Bopang hancur melebur karena makanan yang akan ia santap sudah jatuh tersebar ke lantai akibat ulah Lina yang menabraknya

Lina melihat kearah Bopang dan tersenyum, tetapi tidak dengan Bopang, mukanya muram akibat ulah Lina

"Eh Bopang, besok jangan lupa ya dateng ke Birtday Party gue okeh jam 7 malem, gua tunggu lo ya, pokoknya lo harus dateng gue gak mau tau." Senyum Lina sangat lebar karena ia yakin Bopang akan meresponnya

"Apaan sih lu Lin, LIAAT, semua makanan gue tumpah gara gara lo." Bopang menunjuk muka Lina dengan sangat marah

"Lo punya mata, PAKEEE." Bentak Bopang, dan pergi meninggalkan Lina

Lina sedih karena sahabatnya tega memperlakukannya seperti itu.

Saat Kevin sedang berjalan tidak sengaja Kevin melihat Lina dan segera menghampirinya, Kevin berniat meledeki Lina karena besok adalah hari ulang tahunnya, saat Kevin hendak menghampirinya, Lina berlari sambil menutup mulutnya.

"Loh, Lina kenapa?" Heran Kevin dan langsung mengikuti Lina dari belakang

Lina duduk di bangku taman sekolah, ia menangis.

"Kenapa sih kenapaaa?" Teriak Lina sambil menangis dan menjerit

"Kenapa semua orang gak ada yang dengerin omongan gue, kenapa ya Tuhaann." Jeritan demi jeritan yang ia keluarkan membuat Kevin terdiam memandangnya dari belakang

"Bopang kenapa lo kaya gitu sama gue, apa salah gue sampe lo bentak gue, kenapa Bopaaang." Lina menangis

Kaki Kevin melangkah dengan perlahan, dan duduk di sebelah Lina yang sedang menangis

Kevin menatap Lina beberapa detik tetapi Lina tidak menyadari Kevin berada di sampingnya, saat Lina melihat Kevin, Kevinpun langsung memeluk Lina dan mengelus pundak Lina

"Kenapa Kevin gue bisa di bentak sama sahabat deket gue sendiri, hati gue sakitt." Lina menangis di pelukan Kevin

"Udah Lina udah, gue ngerti posisi lo, udah gak usah nangis." Kevin mengelus rambut Lina sambil memeluknya

Lina melepaskan pelukan Kevin

"Tapi gue gak sengaja nabrak dia, gue gak liat dia, tapi kenapa dia marah sama gue, kenapa dia nunjuk nunjuk gue, kenapaa." Lina menangis tersedu sedu

Dengan kedua tangannya Kevin memegang pipi Lina

"Lina, udah gak usah di ambil hati, dengerin kata kata gue, mungkin dia lagi emosi jadi dia kaya gitu sama lo, gue yakin dia itu gak akan tega kaya gitu sama lo, lo harus percaya Lina." Kevinpun memeluk Lina hingga Lina berhenti menangis

***

Saat Lina sudah pulang dan sampai di rumah, ia melihat rumahnya sudah di hiasi oleh pernak pernik yang di bust oleh Bang Andro, Mamah, dan Papahnya.

"Ngapain mereka buat ini semua kalau nanti gak ada yang dateng."

Dengan kesal Lina masuk kedalam rumahnya, ia melihat bang Andro, Mamah, dan papahnya sedang membuat dan menghias ruangan yang akan di pakai besok.

"Eh anak mamah yang cantik udah pulang." Sambutan yang di lontarkan dari mulut mamahnya

Lina melihat semua hiasan yang sudah jadi itu dan Lina menghancurkannya.

"Ngapain kalian buat kaya gini, percuma, aku gak suka." Dengan mukauramnya ia pergi ke kamar

"Lah, dia kenapa mah? Ambeyen? Kok jadi gak jelas." Ucap Andro dengan herannya

"Mungkin dia habis di jauhin sama temen temennya, makanya dia kaya gitu." Ujar Mamahnya

"Kok mamah tau? Orang tua jangan sok tau mah." Ujar Papahnya yang kaget melihat istrinya segaul itu

"Kan Mamah pernah muda pah, jadi Mamah tau." Ucap Mamahnya sambil tersenyum kecil

"Ada ada aja ibu ibu gaul."
Papah dan Bang Andro menggelengkan kepalanya

LOVE me just YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang