Peka

145 30 6
                                    

"Lo gak usah tau. Emang kalau lo tau ada bedanya?"

☆☆☆

"Pantes perasaan lo gak di bales, lo tuh gendut nanti kalo di ajakin jalan malah duit pacar lo yang habis karna bayarin makan lo" keluh Fatyah melihat adiknya bermalas-malasan sambil memakan cemilan termasuk roti yang baru Fatyah beli tadi

"Darimana lo tau?" Dia dan kakaknya hanya berbeda satu tahun maka Fatyah tidak mau di panggil pakai embel-embel kakak karena dia akan merasa terlalu tua. Aurin tidak ingin satu sekolah dengan kakaknya di SMA kebangsaan karena dia terlalu bosan melihat para Fans Fatyah mendatangi Aurin dengan banyak titipan salam

"Cowok yang kemarin? Dia suka sama lo"

"Taunya dari mana?"

"Mana ada temen marah sampe di bujukin ke rumahnya"

"Ih gue kira dia sendiri yang curhat sama lo"

"Gue bukan buku diary" kata Fatyah lalu meninggalkan Aurin

"Andai aja dia betulan suka sama gue" kata Aurin

☆☆☆

Besok adalah hari kesibukan Aurin dimana besok dia harus penuh semangat, jadwalnya sangat padat. Itulah alasan mengapa Lena sajalah yang tidak ingin satu ekskul dengan kita bertiga, dia lebih baik mementingkan buku-bukunya daripada harus membuang tenaga banyak namun akhirnya tidak mendapat apa-apa.

Aurin membungkus dirinya dengan selimut karena malam ini rasanya sangat dingin sebab hujan di luar sangatlah deras, Aurin sangat suka dengan hujan karena biarpun ibunya melarang dia akan tetap berlari keluar ketika mendengar hujan. Namun anehnya ia takut akan suara hujan yang terlalu deras dengan petir yang menemaninya. Maka dari tadi dia terus saja memainkan ponselnya tidak jelas untuk mengalihkan rasa takutnya.

Permen karet

Sepi banget :v

Lena: lu aja kali yang lagi kosong

Kayak situ gak kosong juga

Lauren: butuh semangat buat besok

Lena:khaesa!!

Lauren: apaan sih len-_-

Gue siapa :(

Lauren: zidan

Lena: Zidan

Angel: brisik!

Seketika tidak ada lagi yang mengetik, namun berlanjutlah

Lena: syalala dududu ada yang lagi berbunga

Lauren: siapa tuh?

Lo kenapa len?

Lena: Zidan bilang dia udah lama putus sama pacarnya, kayaknya pas lo jauhin dia, dia udah jomblo

Angel: What? Selama ini lo jauhin dia padahal dia aja jomblo? Parah

Lena: katanya brisik malah ngikutan nimbrung aja

Angel: malas ngetik

Lauren: mana nih pemeran utama? Lagi nahan senyum nih asek, jangan lompat ke jendela

Mau tidur dulu, lo juga besok ada perlombaan

Lauren: cie yang sibuk ngungkapin perasaan lewat lagu

Lena: kan udah gak bertepuk sebelah tangan

Angel: good night

Kan dia cuman nganggap gue temen, yah masih bertepuk lah

Lalu dia menonaktifkan ponselnya dan tidur, mengistirahatkan tubuhnya yang terlalu lelah termasuk hatinya

☆☆☆

Ia sangat pusing, bagaimana dia melanjutkan kegiatannya saat tenggorokannya sangat sakit karena saat perlombaan tadi seluruh semangatnya ia keluarkan sedangkan ia lupa bahwa habis itu dia masih ada kegiatan yang harus mengambil lebih banyak suara lagi

Satu botol minuman dingin terpampang jelas di depan Aurin saat ini namun sayang minuman itu Zidan yang pegang.

"Nih minum, abis ini lo mau nyanyi kan?" Lalu Zidan memberikan minuman itu ke Aurin

Aurin yang sudah tidak tahan langsung mengambil air itu lalu meminumnya, Zidan yang melihat itu hanya tertawa

"Lo ngejauhin gue karna lo gak mau pacar gue salah paham kan?" Tanya Zidan

Aurin mengangguk namun dalam hatinya bukan hanya itu alasannya

"Gue jomblo Rin"

What?? Jadi yang Lena katakan semalam serius, ia sungguh sangat ingin berteriak saking senangnya namun dia teringat bahwa Zidan hanya mengaggapnya teman dia harus mengendalikan perasaannya

"Terus?" Cuek Aurin

"Lo gak usah ngejauh dari gue" kata Zidan

Aurina salzabila!

"Yaampun gue belum siap!" Aurin langsung berlari menuju sumber suara namun ia terjatuh karena tali sepatunya, Zidan yang melihay itu malah tertawa terbahak-bahak

"Apaan sih lo" Aurin berdiri lalu melemparkan botol yang tadi ia minum dan tepat mengenai kepala cowok itu lalu pergi

☆☆☆

Aku tak mengerti apa yang ku rasa...

Rindu yang tak pernah begitu hebatnya...

Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau...

Meski kau takkan pernah tau..

Gadis itu bernyanyi dan memainkan gitarnya tanpa ragu karena suaranya telah kembali membaik, ia bernyanyi sambil menatap Zidan yang kini tengah senyum kepadanya

Baru ku sadari..

Cintaku bertepuk sebelah tangan..

Kau buat remuk ..

S'luruh hatiku..

Semua orang bertepuk tangan akan penampilannya termasuk Zidan

Kau orang yang ku sayangi namun tidak punya perasaan, kau yang sekarang senyum kepadaku apakah kau tau dengan senyumanmu sudah membuatku terbang tinggi?
Batin Aurin menatap Zidan lalu meletakkan gitarnya dan turun dari panggung

AURINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang