Ingin rasanya woohyun berteriak dengan keras.
Jika ia sanggup menghidupi dirinya sendiri tanpa perlu bantuan dari ayahnya,
Tapi
Wajah ibu dan pesan terakhirnya menahan woohyun untuk melampiaskan amarahnya."Aku akan tetap melanjutkan kuliah tapi jangan paksa aku untuk berhenti melukis jadi aku akan keluar dari rumah." putus woohyun meninggalkan tuan nam yang langsung berteriak
"WOOHYUN, aish anak ini sungguh tidak bisa diatur" teriaknya lagi saat woohyun sudah menjauh.
.
.
.Dikampus
"Carikan aku rumah kontrakan yang murah". Perintah woohyun pada jaehyo dan hyunsik, sahabat karibnya yang sedang asyik bermain basket.
"Buat apa? Ingin tinggal dengan kekasih barumu? Wahhh!! Gerakanmu sungguh cepat, sobat!!" teriak hyunsik.
"Benarkah??? Siapa gadis tidak beruntung itu?" tambah jaehyo sambil terbahak.
Woohyun melempar keduanya dengan botol air mineral yang sedang diminumnya,
"Dasar kalian! Aku keluar dari rumah" teriaknya.
Hyunsik dan jaehyo langsung menghentikan permainan dan menghampiri woohyun,
"Apa kau bilang? Keluar dari rumah?" ulang jaehyo.
"Keluar rumah atau diusir ayahmu?" tambah hyunsik.
"Ceritalah" rayu jaehyo
"Ayah tidak setuju dengan kegiatan melukisku, jadi ku buat perjanjian akan terus kuliah tapi jangan menggangu hobiku makanya kuputuskan keluar dari rumah". Urai woohyun.
Jaehyo menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal. Ia sungguh heran dengan sikap woohyun yang tidak pernah berpikir panjang dalam memutuskan sesuatu.
Anak itu selalu saja mengikuti kata hatinya. Meski kadang apa yang dilakukan salah dan bisa menyakiti orang disekelilingnya." Kau sadar apa yang sudah kau lakukan?" tanya jaehyo tidak yakin.
Woohyun mengangguk dengan santai.
Hyunsik meraih bahu woohyun."Kau memang pria sejati! Aku saja belum sanggup hidup sendiri".
" Pria sejati apanya?? Woohyun, kau ini bodoh sekali, kau tidak ingat apa pesan terakhir ibumu?? Teriak jaehyo kesal.
"Ingat, karna itulah aku masih mau melanjutkan kuliah dijurusan yang membuatku muak ini, setidaknya dengan hidup sendirian aku bisa bebas melakukan apa yang kusuka".
" Aigoo... Terserah kau saja! Tapi ingat, jangan menyesal di kemudian hari jika apa yang kau lakukan akan menhancurkan dirimu sendiri".
Setelah mengatakan itu jaehyo memutuskan untuk pergi meninggalkan kedua temannya."Jangan didengarkan perkataan jaehyo, anak manja seperti dia memang lebih suka menempel terus dengan orang tua". Hyunsik mengingatkan woohyun.
Woohyun tersenyum tipis melihat pertentangan kedua temannya.
Tekadnya sudah bulat untuk keluar dari rumah meski jaehyo tidak menyetujui tindakannya.
" Ayoo... Sekarang cari rumah murah disekitar sini. Supaya kau punya tempat tinggal." ajak hyunsik.
Woohyun mengangguk.
Ia menghembuskan nafas dan membuang sesak yang tiba-tiba datang.Apapun yang sudah diucapkan dihadapan ayahnya harus dipertanggung jawabkan.
Mulai detik ini.
Ia harus bisa hidup mandiri..
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Paint My Love
FanfictionFollow Dulu Baru Baca... Prolog Paint My Love adalah kisah woohyun seorang playboy tampan yang kaya raya dengan yoon Bomi, gadis pendiam, kaku, kuper, yang mempunyai masa lalu yang kelam. cinta bukan sekedar ucapan SARANGHEYO semata. akan ada perjua...