"dunia bukan tentang milik siapa, tapi dunia adalah tentang seberapa besar kau mempercayainya"
Karena tak semua hantu menyeramkan -Bi
.
.
.
Req song
📍
Bts - Crystal snow
.
.
.Na Bi P. O. V
Dunia saat ini tak bersamaku, harapanku hilang seiring berjalannya waktu. Kami berada di pembatas antara dunia, aku lelah. Lelah dengan posisi kita yang tak bisa bersama. Lelah dengan dunia yang benar benar menyakiti hatiku.
Bisakah aku sekali lagi menggapaimu? Menggapai tanpa merusaknya? Bisakah kau kembali? Atau aku yang harus pergi?
Entah kenapa aku sulit sekali menerima kenyataan, perasaan ini sudah tertanam begitu dalam. Bisakah kau bertanggung jawab, huh?
Aku menunggumu, bahkan jika kau tak ada, aku menunggu waktu menjemputku untuk bertemu dirimu.Kalau boleh memilih, aku ingin melihatmu seperti orang melihatmu. Maksudku tidak dalam bentuk berbeda. Seakan aku bukan 'manusia'orang menatapku aneh, mereka mau mendengar ceritaku, tapi setelah itu mereka mencibirku dengan kata 'bohong' . Mereka tidak mempercayaiku.
Ini sulit, ketika hanya aku yang dapat 'melihatnya'. Aku ingin menutup telinga dan mataku, tapi entah kenapa aku tidak bisa.
Bahkan seiring berjalannya waktu aku masih tidak bisa menerima kenyataan kalau aku diberi sebuah kelebihan, kadang aku menyesal, bahkan sampai mengutuk diriku sendiri.
Aku terpukul, terpukul tentang masa lalu yang begitu dalam. Terpukul tentang masa depan yang tak bisa di prediksi, terpukul dengan campur tangan sang pencipta.
Duniaku diombang ambing sampai tak berbentuk, hatiku ditarik ulur dengan keadaan yang tak bisa ku tebak sebelumnya. Banyak hal baru yang datang padaku, tapi banyak kenangan yang kulupakan.
Aku tidak bisa keluar dengan logika, bahkan rumus fisika atau matematikapun tak bisa membantuku keluar dari zona ini. Kalau ditanya menyesal, aku pernah merasakannya. Tapi, jujur itu sudah berlalu.
"Taehyung, apa itu 'lelakimu'?"
Suara itu membangunkanku dari lamunan sesaat, ya. Aku disini sekarang, bahkan aku berteman dengan mereka. Makhluk yang pernah ku sesalkan.
Aku tak mencerna, hanya dengan lirikan aku menatapnya. Sering kali aku berharap tak bisa lagi menatap hantu di sampingku ini, tapi apakah aku sanggup jika kami sudah menjalin hubungan sangat dekat seperti ini? Bahkan ibarat saudara, kami adalah saudara yang beda alam.
Do yeon unnie menatapku, menyelami samudra di netraku. Jika seperti ini, dia akan berubah serius dan men-tuan kepadaku. Aku kenal dia, dia adalah hantu pertama yang ku lihat. Ah mungkin yang kedua, Taehyung-ah, dia adalah yang pertama.
Tanpa perintah atau aba aba, dia mengangguk. Bahkan aku tidak menjawab pertanyaannya. Tapi dia sudah mengetahuinya.
"Aku mengenalmu Na Bi-ah, kau tidak bisa menyembunyikan semuanya dariku. Pasti aku akan mengetahuinya, tapi jika kau belum siap untuk sekarang. Aku tak apa, kau harus membagi deritamu sekali kali. Aku tau kau terlalu lama memendamnya. Aku tau kau lelah"
Kembali, ada jeda dalam kalimatnya. Aku menatapnya sekilas, lalu kembali memindahkan tatapanku."pernahkah kau berpikir menyesal bisa melihatku?" lanjutnya. Aku tersentak, batinku memanas sampai ke darah. Tulang punggungku mendidih, lebih tepatnya aku menyesal pernah mengatakan kalau aku menyesal bisa melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO [KTH.ver]
Kinh dị#114 dalam horror [141217] #105 dalam horror [171217] Bukan cerita horror yang menakutkan, bukan sebuah kisah yang menghadirkan mimpi buruk. Hanya satu dari beribu kisah seorang hantu yang masa lalunya begitu rumit. Dikala mengingat, jauh lebih suli...