By. Riesta meyliandinie
Dengan tangis yang memilukan Abel memeluk Sashi, erat. Tapi mata Sashi sahabatnya itu, tidak menampakkan setetes air mata pun tanda ikut bersedih. Dia abaikan tangisan Abel.
"Bang Bayu sudah tau Sashi, lihat, dia memukuliku," keluh Abel di sela tangisnya yang panjang, Sashi hanya memberikan senyuman sinisnya, sedikit.
"Masih bagus kamu cuma dipukul doang, tidak dicerai Bel, mau jadi apa kamu kalau dicerai? sudah punya anak, nggak punya kelebihan apapun, kecuali pacaran," ujar Sashi sarkastik, Abel mengusap air matanya, kaget, tidak menyangka sahabatnya akan berkata seperti itu, tidak punya perasaan.
"Aku kan sudah sering mengingatkanmu, sepandai-pandainya kamu menyimpan bangkai, lama kelamaan akan tercium juga," lanjut Sashi sambil menatap wajah Abel yang lebam di sana sini.
"Terus pacar kamu tercinta, bagaimana reaksinya?" tanya Sashi, lagi-lagi masih terdengar sinis. Dirinya tidak mau berbaik hati lagi pada sahabatnya yang salah jalan itu, capek.
"Mas Pras? dia ngajak aku kabur, dan menikah," sahut Abel sedikit senang, di bibirnya yang sedikit bengkak tersungging senyuman lega. Sashi menghembuskan nafasnya keras-keras, entah mengapa senyuman Abel membuat dirinya bertambah kesal.
"Ikuti saja saran dia Bel, dan kita lihat berapa lama rumah tangga kamu sama dia, sudah dasarnya selingkuh, apa kamu jamin dia atau kamu nggak bakalan selingkuh lagi? dan lagi, apa dinas akan diam saja lihat kelakuan kalian berdua ltu?" Jleb, kata-kata Sashi cukup membuat batin Abel terhenyak, dipikir-pikir ada benarnya juga, tapi dasar setan, Abel masih yakin akan cintanya Prasetyo pada dirinya.
"Aku yakin akan cinta dia Shi, doakan saja ya," ujar Abel penuh percaya diri.
"Astaga, Bel!" Teriak Sashi, tak percaya akan kata-kata sahabatnya itu.###
Mata Bayu masih terpejam rapat, bukan tidur, tapi berfikir dalam diam. Kelakuan Abel makin kurang ajar, dia rasa, setelah mengetahui semua isi SMS mesranya dengan Prasetyo, kali ini dia dibuat jengkel dengan laporan Beni.
"Bro, maaf gue lihat bini lo sama Bang Pras, mereka terlihat gandengan tangan mesra sekali," kata-kata Beni di telepon, sore itu Bayu sedang melaksanakan pratugas di sekitaran batalyon, tidak mempercayai begitu saja kata-kata Beni, bisa jadi dia salah lihat, Abel sudah bersumpah untuk tidak berhubungan lagi dengan Abang lettingnya itu, setelah tempo hari sms mesra mereka terbaca tak sengaja oleh Bayu.
"Swear, lo lihat saja sendiri ke sini, sorry bukan mau ikut campur, gosip tentang mereka sudah lama beredar di kalangan Persit," lanjut Beni tanpa basa basi.
Benar saja, saat Bayu ngecek ke rumah dinasnya, Abel tidak ada, dia mencoba telepon Ibunya untuk menanyakan keberadaan Abel, malah ternyata Ayu anak mereka, di titipkan di sana tanpa ijin terlebih dahulu pada Bayu, gegas dipacu motor dinasnya ke tempat yang Beni tunjukkan, dan Astaga, dengan mata kepalanya sendiri, istrinya tercinta sedang asik bermesraan layaknya ABG dengan Prasetyo.###
"Aku khilaf Bang, ampuni aku," isak Abel, mukanya babak belur dihajar Bayu, setelah Prasetyo di beri jatah juga dan dilaporkan ke kesatuan mereka. Sebenarnya Bayu bukan laki-laki kasar, tapi siapa yang tidak emosi bila melihat istrinya sedang bermesraan dengan laki-laki lain, melupakan semuanya termasuk Ayu anak mereka.
"Tidak tahu malu, aku ini kurang apa Bel? dan dimana letak kesalahanku? lagi pula apa kamu nggak sayang sama Ayu? gila, bisa-bisanya kamu main hati dengan Abang lettingku, dasar perempuan tak tahu malu," kata-kata makian meluncur deras dari mulut Bayu yang marah, hatinya hancur demi mendapatkan kelakuan bejat istrinya. Kemarin-kemarin, dia masih berusaha memaafkan kelakuan Abel, yang mungkin khilaf, dan cuma sekedar sms, tapi kali ini tidak, mungkin saja mereka, sudah melakukan tindakan yang lebih jauh lagi, who knows?
"Itu bukan murni kesalahanku Bang, coba kalau Abang lebih perhatian dan sayang sama aku, dan jangan biarkan aku kesepian dalam penantian di saat kamu tugas," balas Abel berusaha membela diri.
"Abel, yang jadi istri tentara itu, bukan kamu saja, tapi mungkin yang selingkuh itu ya kamu saja, alasan saja, kamu itu kesepian? kamu sudah tahukan resiko nikah sama abdi negara sepertiku? lagi si Pras itu juga tentara, huh kamunya saja yang nggak punya iman dan kegatelan, sudah, siapkan saja dirimu, sebentar lagi akan kutuntut kalian berdua, dan kita cerai," ujar Bayu penuh amarah, bisa-bisa nya Abel menyalahkan dirinya juga. Dibanting pintu kamarnya dengan keras, tak ada rasa iba sedikitpun untuk Abel, pokoknya Bayu benar-benar sedang di liputi amarah besar yang susah untuk di bendung lagi. Abel yang merasa dirinya terancam hanya bisa menangisi kebodohannya.###
Gimana? Tetep jd pembaca setia ya....
Vomen tetap di nanti, kalo sepi ta pindahin ah hehehe