Chap 23

7.2K 700 57
                                    

Sehun beralari memasuki manshion setelah memastikan semua orang aman, gerbang manshion kim tertutup rapat membuat mereka semua tidak bisa keluar. Sehun sangat yakin, hal ini sudah direncanakan sebelumnya.

Suara tembakkan terdengar dari lantai atas, membuatnya melesat cepat menaiki tangga, dia melirik kearah kanannya dan mendapati putra pertamanya Hoseok tengah bersembunyi dengan pistol ditangannya. Namjoon dan Jiminpun tidak jauh dari Hoseok dan terlihat kualahan dengan banyak sekali namja yang mengepung mereka.

Sehun menghentikan langkahnya ketika seorang namja agak gemuk muncul dari balik pintu kamar yang Sehun yakini itu kamar Chanyeol.

Dia bersembunyi dibalik guci besar didekat sebuah ruangan, Chanyeol ada didepannya dengan darah yang mengalir dilengan kirinya yang Sehun yakini lengannya telah tertembak. Dia melihat sekelilingnya, seseorang tengah mengarahkan pist0l kearah Chanyeol dari balik tirai dekat jendela besar.

Dorr

Sehun menembaknya satu detik lebih cepat sebelum orang itu menarik pelatuknya.

Chanyeol begitu terjut mendengar suara tembakan itu, membuatnya lengah sampai tidak menyadari sebilah pisau hambir menembus kepalanya jika Sehun tidak segera menembak seseorang dibelakangnya.
Itu namja yang Sehun lihat tadi.

"Jangan lengah hyung"

Ujar Sehun keluar dari persembunyiannya dan berjalan kearah Chanyeol berdiri.

Chanyeol terlihat meringis merasa nyeri luar bisa dilengan kirinya.

"Apa mereka semua baik-baik saja?" Tanya Chanyeol masih menatap waspada sekelilingnya, meskipun tangannya terasa kebas.

"Mereka aman, jadi, ayo selesaikan ini dan selamatkan keluarga kita"

Sehun yakin Hoseok bisa mengatasi masalah dilantai bawah. Mereka harus segera menemukan dalang dibalik penyerangan ini.

Chanyeol mengangguk kemudian mereka segera berpencar.

^-^

Yoongi dan Seokjin menatap ngeri bangunan didepannya, hancur, sangat hancur sampai mereka tidak bisa membayangkan berapa banyak nyawa yang bergelimpungan didalam.

"Apa mereka akan baik-baik saja didalam" cemas Seokjin,

"Aku tidak tahu, "

Seokjin menatap Yoongi yang menjawabnya dengan begitu lirih dengan pandangan matanya yang masih tertuju pada bangunan didepannya. Kemudian dia menoleh kearah kanannya.

"Jungkook. . !!" Syok Seokjin baru menyadari jika Jungkook tidak ada disebelahnya.

^-^

Mingyu nyaris menjerit ketika melihat seorang namja penuh otot menyeret seorang yeoja kearah Hyun He berdiri. Sementara Taehyung meremat pist0l ditangannya kuat, sarat akan emosi.

"Won. . Wonwo nunna. . ." Gemetar Mingyu, melihat kekasihnya berdiri lemah dengan dua tangan terikat kebelakang dan rambutnya dijambak kasar oleh namja tadi.

"Gyu. . ." Suara Wonwo lirih, sungguh rambutnya terasa akan tercabut semua dari kepalanya, begitu sakit sampai membuka mata pun dia tidak bisa, pergelangan tangannyapun sama saja, rasanya sampai kebas. Dia tidak mampu merasakan tangannya saat ini.

Mingyu ingin menangis. Masabodoh dengan gender, toh apa salahnya seorang namja menangis? Itu bukan sebuah dosa yang akan mempermalukannyakan? Mingyu justru akan sangat malu jika dia tidak mampu menyelamatkan Wonwo saat ini.

Mian /kth+jjk(gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang