Chapter 10

2.7K 265 81
                                    

"Bukan ke Zurich?" Sungrin mengulang ucapan Kibum dengan nada bertanya yang terdengar terkejut. "Apa maksudmu dengan kita tidak akan pergi ke Zurich, Kibum-ah?"

"Kita tidak bisa kabur ke Zurich, Sayang. Orang tuamu akan dengan mudah menemukan kita jika kita tetap pergi ke sana." Kibum berkata tanpa melepaskan fokus pada jalanan di hadapannya, jalanan yang berlika-liku dengan belokan-belokan tajam dan tebing curam di sisi kirinya. "Kita akan pergi ke Yeosu dan tinggal di sana."

"Lalu bagaimana dengan beasiswamu ke Zurich?" Sungrin bertanya, namun Kibum yang tidak menjawab membuatnya gusar. "Bagaimana dengan beasiswamu, Kim Kibum?! Apa kau melepaskannya?"

"Eoh." Kibum menjawab pelan. "Aku akan melepaskannya."

"Apa kau sudah gila?!" Sungrin membentak Kibum dengan suara hampir menangis. "Kau telah berusaha sangat keras selama 2 tahun ini demi beasiswa itu! Bagaimana bisa kau melepaskannya semudah itu? Kau menginginkan beasiswa itu lebih dari apapun, Kibum-ah! Bagaimana bisa—"

"Aku lebih menginginkanmu," potong Kibum sambil menatap langsung kedua mata Sungrin. Hanya sesaat karena kemudian ia kembali fokus menyetir. "Aku akan melepaskan apapun yang menghalangiku untuk menggenggam tanganmu, Sungrin-ah."

"Kau bodoh..." Sungrin mulai menangis sementara kedua telapak tangannya yang terkepal memukuli bahu kanan Kibum dengan lemah. "Jangan begini, aku tidak akan senang jika kau menghancurkan mimpimu demi aku..." Sungrin berhenti memukuli bahu Kibum saat isakannya keluar begitu saja mengiringi aliran air matanya. Tangan kanannya yang masih berada di bahu Kibum meremas bahu itu dengan kuat. "Tinggalkan aku di sini dan pergilah. Raih mimpimu dan datang lagi padaku saat kau sudah bisa menegapkan bahumu di hadapan ayahku. Aku akan menunggumu, Kibum. Aku akan menunggumu untuk menjemputku."

Kibum tidak menjawab, namun kedua matanya yang menatap jalanan itu tampak merah dan digenangi air mata yang mengaburkan pandangannya.

"Kibum-ah, kumohon..." Isakan Sungrin semakin keras karena Kibum yang terus mengabaikannya. "Jangan seperti ini. Jangan jadi bodoh hanya karena aku, Kim Kibum..."

"Kau tidak mau berjuang bersamaku?" Suara Kibum tercekat di tenggorokannya, keluar dengan suara lirih yang terdengar bergetar. "Apa aku yang terlalu egois karena memaksamu untuk ikut merangkak bersamaku atau kau yang egois karena tidak mau berada di sisiku dan membiarkanku berjuang seorang diri?"

"Bukan kita berdua yang egois, Kibum-ah... Ini hanya tentang waktu." Sungrin mencengkeram lengan Kibum dengan kedua tangannya saat kaki Kibum menekan pedal gas dengan lebih kuat. "Aku tidak ingin kau mengambilku dari keluargaku dengan cara yang tidak terhormat seperti ini. Aku tidak ingin melarikan diri dan bersembunyi, Kibum-ah... Aku tidak mau hidup dengan cara seperti itu."

Sungrin yang menangis dengan kepala tertunduk itu tidak tahu jika di sebelahnya Kibum juga tengah menangis dalam diamnya. Pria itu juga tidak ingin seperti ini, 'mencuri' Sungrin dari keluarganya dan membawa gadis itu bersembunyi bersamanya. Yang ia inginkan adalah melihat gadis itu menjalani hidupnya dengan penuh kebahagiaan sebagai wanitanya. Namun ia merasa tidak punya pilihan lain selain menggunakan cara pengecut seperti ini saat desas-desus tentang rencana pertunangan Sungrin dengan pewaris San Apparel sampai ke telinganya.

Ia harus menghabiskan 4 tahun untuk kuliah di Swiss dan bertahun-tahun lagi untuk bisa membangun perusahaan dan menjadi pebisnis sukses seperti yang telah ia janjikan pada Tuan Han. Tapi tidak ada jaminan pasti jika Sungrin akan tetap menjadi miliknya setelah kerja kerasnya membuahkan hasil. Kibum tidak pernah meragukan kesetiaan Sungrin, ia hanya tidak yakin jika Keluarga Han akan membiarkan anak gadis mereka menghabiskan bertahun-tahun hanya untuk menunggu prianya sukses.

The Bride(vil)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang