Kini, hari yang ditunggu-tunggu Vania akhirnya datang juga. Setelah menanti selama seminggu setelah Nana mengajaknya sebelum hari H akhirnya mereka bisa hangout juga.
"Kita mau kemana sebenernya, Na?" Tanya Vania yang sibuk merapikan rambutnya.
"Kemana aja deh yang penting kita bisa jalan berdua. Gue kangen hangout bareng lo." Jawab Nana seadanya.Vania hanya mengangguk mengerti lalu memandangi jalanan yang juga ramai pengendara.
"Nonton bioskop yuk, Van." Ajak Nana akhirnya setelah sempat bingung memikirkan mau main kemana."Boleh." Jawab Vania tersenyum.
"Kebetulan film film juga bagus bagus." Sambungnya lagi.
Tak butuh waktu lama mereka sampai dimall tempat dulu mereka berdua bermain bersama. Dengan santai Nana merangkul erat Vania.
Keduanya berjalan beriringan sambil menyunggingkam senyum yang tidak pernah hilang dari bibir mereka.
Disisi lain, Nathan Bima dan Juna sedang sibuk mempersiapkan segalanya. Mulai dari balon, kado dan cincin untuk pertunangan Nathan dan Vania nanti.
Bima yang sedang sibuk meniup balon berwarna warninya. Sementara Kinan yang sedang memasak bersama Bella. Nathan dan Juna yang membeli kado dan yang lainnya. Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Kinan bahkan sudah mengundang seluruh keluarganya untuk datang keacara ulangtahun anaknya sekaligus acara lamaran yang akan dilakukan Nathan pada anaknya.
Saat ini Nathan dan Juna sedang berjalan jalan mengelilingi mall-mall. Matanya clingak clinguk seperti sedang mencari sesuatu sedaritadi.
Juna yang memandangnya pun semakin kesal karena hanya berputar-putar saja dari tadi."Lo kesini mau ngapain sih sebenarnya?" Tanya Juna kesal melirik sahabatnya itu. Namun Nathan sepertinya tidak menggubrisnya.
"Nath." Panggil Juna.
"Nathan!" Panggilnya lagi. Kini dengan suara yang sedikit ditinggikan.
"Oi! Iya ada apa?" Sahut Nathan masih dengan tatapan mencari."Lo sebenernya mau ngapain kesini?" Tanya Juna lagi. Kini Juna memandang kesal Nathan.
"Ya cari kado lah. Sekalian cincin buat ngelamar nanti." Ujar Nathan santai.
"Nyari kado kok dari tadi cuman muter-muter terus?" Cibir Juna melipat kedua tangannya sebal."Ini mata gue juga lagi nyari tempat khusus kado buat cewek." Sahut Nathan tanpa menoleh kearah Juna. Masih dengan kegiatannya seperti tadi.
Setelah menemukan apa yang dicarinya, dengan cepat Nathan berjalan meninggalkan Juna.
"Ini anak mau kemana lagi sih!? Woy Nathan!" Teriak Juna sambil berlari kecil mengejar Nathan.Nathan memasuki toko kecil yang berada dimall itu. Dengan tulisan 'Accecories girl' didepannya, Nathan tahu jika toko ini khusus wanita.
"Ya ampun Nath. Toko ini udah kita kelilingin 5 kali. Lo baru ngeh sekarang? Gila nih anak. Kenapa nggak daritadi coba." Gerutu Juna heran hingga menggelengkan kepalanya bingung.
Dari ujung kiri Nathan melihat lihat barang barang yang berhubungan dengan wanita. Seperti Kalung, gelang, cincin, dan berbagai aksesoris lainnya.
"Silahkan, mas. Mau cari apa? Ada yang bisa saya bantu?" Tawar seorang gadis berbaju pink bercampur putih itu dengan ramah. Penampilannya seperti pegawai toko tersebut.
Nathan berpikir sebentar, menimbang nimbang kado apa yang sesuai untuk Vania.
"Saya mau cari kado buat pacar saya dong, mbak. Yang bagus, serasi sama orangnya. Yang sederhana tapi spesial banget gitu." Minta Nathan pada pegawai toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan dan Vania[END]
Fiksi RemajaDon't judge a book by its cover Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita saya🙏 Cerita kedua sih sebenernya, karena yang pertama "cinta 100 hari" saya berubah pikiran. Akhirnya bikin lagi dan hasilnya ini deh hehehe. Maaf jika ada t...