Break My Life

Ingin Mengenalmu

Tita POV

Beginilah pasar. Bau yang menyenangkan bagiku. Dan hiruk-pikuk manusia sebagai musik pengiring.

Kau boleh berpikir aku mengada-ada, tapi aku memang menyukai pasar. Begitu pula dengan kesibukanku. Aku membantu ibuku untuk melayani di warung kopi kecil, yang letaknya di tengah-tengah pasar ini.

Aku lihat ada seorang nenek tua yang kelelahan, maka aku memintanya duduk dan minum teh hangat buatanku.

Sembari mendengar kisah hidup si nenek, aku juga menjaga warung kopi. Kalau-kalau ada yang memintaku dibuatkan kopi atau yang lainnya.

Saat itu, aku melihat Ray! Ray? Sepertinya dia sangat sibuk dengan barang belanjaan di kedua tangannya. Dan seorang ibu-ibu di sampingnya..

Mungkin adalah ibunya. Ah! Apa Ray juga melihatku tadi? Lupakan saja! Bocah pemalu dan kikuk sepertinya tidak akan mau menyapaku di tempat yang ramai seperti ini.

🏡

Hari sudah sore. Dan aku sudah berada di rumah. Pasar semakin di siang hari, maka ibuku memintaku untuk pulang ke rumah terlebih dahulu.

Menikmati sore dengan secangkir coklat panas, sembari berselancar di internet. Aku membuka akun-akun sosial media yang kupunya. Mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, Friendster, hingga Blog. Pun aku berchating-ria dengan WhatsApp, Line, BBM, juga Wechat. 

Ditengah keasyikanku yang sedang menikmati angin sore, aku teringat pada kejadian pagi tadi. Ketika aku melihat Ray, sia anak baru yang kikuk membawa cukup banyak belanjaan.

Ah, aku jadi ingin men-stalking akun-akun sosial medianya! Kuingat-ingat namanya ada Raymond Nadisa, kuketik namanya pada fitur pencarian orang pada sosial media Facebookku.

Aha! Binggo!! Aku menemukan facebook Ray.
"Tita, apa kau sudah membereskan rumah ini?!" Huh, sungguh sial. Suara ibu menginterupsi kegiatan stalkingku! Aku tidak bisa membantah. Aku akan lanjutkan nanti malam.

"Ya, bu." Teriakku menyahuti ibuku dari dalam kamar

🙆🙇🙅