Kau memeluk kekuranganku dengan senyuman, menyayangi keseluruhanku begitu baik. Demi apapun yang akan berlalu, ini nadiku menjaga hatimu.
📦📦📦
Hari-hari gue lalui dengan gembira, sampai akhirnya tanpa sadar gue tiba di parkiran sekolah tempat gue PPL.
Baru aja gue memarkir motor, ponsel gue berdering. Membuat gue mengernyit bingung, karena mendapati nama 'Bapak Kardus' di layar ponsel gue. Perlu lo ketahui. 'Bapak Kardus' adalah Pak Guru ganteng di sekolah ini dan dia gebetannya si Geizza, adeknya si Arkan. Kalau kurang jelas silahkan baca cerita sebelah.
"Assalamualikum, halo Pak Rendra?"
"Dea!! Tolong bilangin pak hasan sekarang. Saya sama Geizza ijin gak bisa masuk"
"Loh loh.. kenapa pak?!"
"Udah jangan banyak tanya, cepet ijinin, Geizza kecelakaan. Sekarang lagi di Rs umum"
"Gimana bisa.. halo.. halo pak ren!" Lah.. main dimatiin aja, ehh tunggu!! Zza kecelakaan??? Ya Allah!
Gue bingung..
Gue linglung..
Sampai akhirnya si Titi nepuk pundak gue.
"Heh kesambet lo!" Kata Titi, disampinnya ada di Nayo yang memandang gue aneh.
"Ti.. zza kecelakaan ti.. ayok kita ijin ke pak hasan sekarang" kata gue panik, sedangkan Nayo udah lari menuju kantor duluan setelah mendengar penuturan gue.
Tanpa memperdulikan Nayo, titi memeluk gue yang sedang panik sekarang "yaudah.. sekarang kita kerumah sakit aja, biar Nayo sama Andra nanti nyusul" kata Titi dan mengambil alih motor gue. Jadi selama perjalanan kerumah sakit, gue di bonceng si Titi.
Gue, Pak Rendra (yang mondar-mandir gak jelas), Titi, Nayo dan Andra serta Pak Hasan sebagai perwakilan para guru-guru duduk diruang tunggu operasi, ternyata kecelakaan yang dialami Geizza cukup parah.
Beberapa Saat kemudian gue melihat Arkan dan Ibunya yang berlari menghampiri tempat kami semua yang sedang menunggu operasi selesai.
Dan baru kali ini gue melihat raut muka Arkan yang terlihat sangat panik. Gue pun bangkit dari duduk, menghampiri ibu Arkan dan membiarkannya duduk ditempat duduk gue tadi, membuat Titi bergeser agar gue masih mendapat sisa kecil kursi tunggu itu.
"Geizza pasti selamat, mommy yang tenang ya?" Gue memeluk ibu Arkan dan mengelus-elus pundaknya yang bergetar menahan tangis. Tangisan yang begitu pilu, membuat gue juga seakan terbawa suasana.
Tak berangsur lama, pintu ruang operasi terbuka, Arkan dan Rendra langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.
Dan dokter memberikan penjelasan yang langsung membuat Arkan lemas seketika.Gue rasa... Geizza akan sadar dalam jangka waktu yang lama.
***
Sudah 6 hari Geizza tak kunjung sadar. Ini sudah lewat dari perkiraan Geizza terbangun dari koma nya.
Sekarang Gue dan Arkan sedang berada di sebuah rumah yang belum lama di beli oleh Arkan.
Arkan bilang, jika rumah ini yang nantinya akan menjadi rumah masa depan gue dan dia setelah menikah. Hah.. ngomong soal nikah... kok gue jadi merinding ya?
Sekarang gue lagi duduk bersandar di sofa, dengan posisi Arkan yang sedang membaringkan kepalanya di paha gue sebagai bantal.
Gue sibuk dengan sebuah novel yang bulan lalu gue beli, tapi baru sekarang gue sempetin baca, dan Arkan sibuk memindah-mindah Chanel Tv.
"Yang" panggil Arkan
"Hemm.. apa sih?" Gue menjawab dengan gumaman singkat.
"Bosen ih! Kamu duain aku mulu sama novel" kata Arkan yang sekarang duduk dan bersandar dibahu kiri gue. Sambil sesekali melirik novel yang gue baca.
"Yakali, masa iya kamu cemburu sama novel?" Gue masih tetep fokus membaca novel.
"Yang...yang aus yang aus" Arkan merajuk. Membuat gue menaruh novel di meja dan duduk menghadap Arkan yang kini cemberut.
"Kamu tuh ya? Aku aja gak pernah protes kalau kamu sibuk sama berkas-berkas kantor. Masa aku baru baca novel doang kamu ngambek" kata gue sambil nyubit pelan kedua pipi Arkan. Ughh.. gemesin banget sih kamu mas.
"Aku sibuk sama berkas kantor kan buat masa depan kita juga, emang kamu mau aku pengangguran dan jadi gembel?" Arkan mengacak rambut gue gemas
"Ya aku tinggal cari cowok lain lah.. yang lebih ganteng dan kaya" jawab gue asal
"Sini kamu!" Arkan menyalang marah membuat gue duduk memundur.
"Kamu mau ngapain?"tanya gue khawatir
"Mau buat kamu biar gak ngelirik cowok lain. Kamu punya ku sekarang Dian AyuDea!" Arkan menarik pinggang gue dengan tangan kirinya, membuat gue sontak mendekat dan wajah gue serta Arkan hanya berjarak beberapa sentimeter, bahkan gue bisa merasakan deru napas Arkan dari jarak sedekat ini.
"Honey.. I want You tonight" Arkan berbisik ditelinga kanan gue dengan suara rendah, membuat gue menelan saliva kasar. Kayaknya gue udah bangunin singa yang lagi tertidur.
Bu maafin Dea! Dea juga pengen Arkan...
TBC
UNTUK PART SELANJUTNYA....
HAHAHAHHAHAHAHA
BERSIAPLAH TEMAN!!!
😈😈😈😈😈
KAMU SEDANG MEMBACA
GAGAL MOVE'on (Sequel: "Kardus") COMPLATE ✔
Short Storycerita cinta yang belum kelar.. Antara Arkan Candra Al-Farist (Park Chanyeol) dan Dian AyuDea. putus pas masih sayang-sayangnya dan di pertemukan lagi ... setelah beberapa tahun kemudian. **** CERITA INI MERUPAKAN KELANJUTAN DARI CERITA GUE SEBELU...