Kargo 02: Lompatan ke Ki-Kircha

103 15 3
                                    

Sesuai janji Gesth tadi siang, kargo-kargo yang dia minta untuk dikirimkan oleh kru Little Star itu datang pada sore hari. Namun sama misteriusnya dengan Gesth, kargo-kargo itu datang ke hanggar tempat kapal Little Star bersandar dengan menggunakan truk-truk otomatis yang dikemudikan oleh robot. Tentu saja sosok yang mengaku bernama Gesth itu sama sekali tidak terlihat selama deretan kargo berupa kotak-kotak berwarna hitam pekat itu dimasukkan ke dalam ruang kargo kapal Little Star. Satu persatu kotak misterius itu dijejerkan dengan rapih di dalam ruang kargo, sembari disaksikan oleh awak-awak kapal Little Star yang sedang kebingungan.

"Baiklah. Apa-apaan ini?"

Kali ini yang berkomentar adalah seorang gadis manusia bernama Ylva Ivanovich, yang juga merupakan kru Little Star. Wanita berotot yang tubuhnya dipenuhi bekas luka itu menggaruk kepalanya karena bingung saat membaca daftar barang yang akan dibawa kapal tempatnya bekerja itu. Pasalnya, hampir tidak ada keterangan apa pun soal isi kotak-kotak hitam yang baru saja diantar oleh beberapa buah robot itu.

"Kargo kita."

Ruri yang juga ikut mengawasi jalannya proses bongkar-muat barang berkomentar dengan santainya. Kapten kapal Little Star itu kini sudah berganti pakaian dengan baju terusan biru yang biasa dia kenakan saat berada di dalam kapal luar angkasa miliknya itu. Sosok Ruri yang ramping tampak kontras dengan tubuh Ylva yang tinggi besar dan berotot seperti seorang binaragawati.

"Iya aku tahu," ujar Ylva, dia lalu menepuk papan holografis di tangannya dan menyodorkan benda transparan itu ke depan muka Ruri. "Yang mau kutanyakan itu kenapa dokumen kargonya kosong begini? Ini jelas enggak beres, Kapten!"

"Tidak, ini beres kok," balas Ruri sambil berkacak pinggang.

"Pokoknya aku enggak mau mengangkut barang yang tidak jelas begini," ujar Ylva sambil bersedekap. Dia kini balas melotot ke arah Ruri dengan kedua mata bioniknya yang berwarna kelabu. "Jelaskan padaku, sebenarnya itu barang-barang apa?"

"Kargo misterius yang mau dikirim oleh klien yang sama misteriusnya."

William yang kebetulan melintas langsung berkomentar sambil memarkirkan forklift terbang yang dia gunakan untuk mengatur isi ruang kargo Little Star. Dari ekspresi wajahnya, sudah jelas kalau mood-nya sedang tidak baik.

"Maksudnya apa?" tanya Ylva lagi.

Dia masih belum puas dengan jawaban dua temannya itu.

"Tadi siang kapten kita ini menerima kerjaan mengirimkan beberapa kargo ke sebuah planet di Gugus Awan Magellan Besar. Masalahnya, kliennya itu tidak jelas dan isi kargonya juga tidak jelas," seru William sambil berjalan menghampiri Ylva dan Ruri. "Tapi bayarannya besar sekali, jadi sulit bagi manusia mata duitan ini untuk menolak kerjaannya."

"Berapa?" tanya Ylva sambil menoleh ke arah Ruri.

"Delapan puluh ribu Unit," sahut Ruri sambil nyengir lebar.

"Svyatoye der'mo!" umpat Ylva dalam bahasa Rusia asli tanpa bisa dia tahan. "Maksudnya, serius?! Ini bukan bercanda kan?"

"Aku serius," balas Ruri singkat. Dia lalu mengeluarkan kristal bening berharga dua puluh lima ribu Unit yang dia terima dari Gesth tadi siang. "Nih! Ini cuma mukanya."

Karena terkejut, Ylva hanya bisa menerima kristal Unit dari Ruri itu sambil menunjukkan ekspresi wajah yang terlihat begitu konyol dan benar-benar tidak sesuai dengan perawakannya yang kekar.

"Sungguh mencurigakan," ujar sebuah suara dari lantai atas ruang kargo. "Itu sungguh mencurigakan"

Ruri, Ylva, dan William pun mendongak dan melihat sesosok mirip gadis manusia yang sedang bersandar dengan malas di pagar pembatas. Hanya saja gadis itu memiliki tubuh yang sepenuhnya dibalut oleh logam berwarna abu-abu pudar, dan memiliki tiga buah mata elektronik berwarna oranye di wajahnya. Gadis itu tidak lain adalah AI-Oricika, robot navigasi canggih yang merangkap juga sebagai pilot dari kapal Little Star.

Kurir BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang