Hai jangan lupa vote yaa :) coment nya juga d tunggu :)
"Chris ?" Sharon mengulangi ucapannya dengan nada yang sama. Antara percaya dan tidak, tubuhnya berjalan otomatis mendekat ke arah kekasihnya yang sedang tertidur di sofa miliknya. Lengan Chris menutupi wajahnya sehingga Sharon hanya bisa menebak pria itu sepertinya ketiduran di situ.
Sharon masih seperti mimpi, kekasihnya sekarang ada di rumahnya, berada di depan wajahnya. Rasanya ia ingin sekali memeluk pria itu. Tapi rasanya sangat canggung, setelah lama tidak bertemu. Sharon begitu gugup, sehingga ia tidak tau harus melakukan apa. Padahal ia tidak perlu merasa seperti itu bukan ?
Ketika pikirannya asik berkelana, Sharon sedikit terlonjak karena terlalu terkejut, saat ada sedikit pergerakan dari Chris. Ternyata Chris
hanya membenarkan posisi tidurnya tapi tidak membuat pria itu terjaga.Sharon bernafas lega karena Chris tidak terbangun dari tidurnya. Dan sekarang wajahnya tidak tertutupi tangannya lagi, sehingga Sharon lebih leluasa untuk memperhatikannya. Ya Tuhan, betapa ia merindukan kekasihnya.
"Chris ?" Sharon memanggil ragu ragu. Sepertinya wajah Chris sedikit pucat. Sharon mencoba meraba pelan kening Chris dengan telapak tangannya.
Benar saja seperti dugaannya, kekasihnya sedang sakit. Suhu tubuhnya panas terasa di telapak tangannya.
Sharon menarik tangannya kembali, setelah mengecek kondisi kekasihnya. Ia memutuskan akan membiarkan Chris beristirahat dulu selama beberapa jam lagi, sementara ia menyiapkan makan malam untuknya. Supaya ketika Chris bangun, ia bisa segera makan dan meminum obat agar cepat sembuh. Kenapa Chris memaksakan diri jika keadaan nya sedang sakit ? Sharon merasa menyesal jika ini karena sikapnya yang terlalu kekanak kanakan akhir-akhir ini.
Mata Chris yang terpejam, seketika membuka, bersamaan saat Sharon menarik tangannya dari keningnya.
Sebenarnya Chris langsung terjaga saat Sharon melepas sentuhan di dahinya. Setelahnya, Chris langsung tersenyum begitu matanya bertemu dengan manik mata Sharon. Chris dengan cepat menarik tubuh Sharon mendekat di sampingnya. Sontan Sharon menjerit kecil karena saat ini tubuhnya sudah berada di sebelah Chris dan pria itu memeluknya erat.
"Kau tidak merindukanku ?" Tanya Chris serak saat mengecup bibir Sharon pelan.
"Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau akan kesini ?" Sharon sengaja menjauhkan kepalanya dan juga tidak menjawab pertanyaan Chris. Ia masih penasaran dengan kedatangan pria itu secara mendadak malam ini.
"Aku ingin memberimu kejutan. Belakangan ini aku merasa .. apa kau marah padaku hm ?" Tanya Chris lembut sambil memejamkan mata, masih memeluk Sharon. Sebenarnya kepalanya terasa berat, mungkin karena seharusnya ia beristirahat dan tidak melakukan perjalanan jauh. Keputusannya yang nekat berdampak pada kondisinya yang semakin buruk.
Sharon mengangguk. Chris membuka matanya seketika, menatap wajah Sharon dengan tatapan penuh tanda tanya. "Benarkah ? Apa aku melakukan kesalahan sayang ?
"Sebaiknya kita tidak membahas ini dulu sekarang. Kau sedang sakit. Badanmu panas. Aku akan membuatkan makanan kemudian mengambilkan obat untukmu. Aku tinggal sebentar ya," Sharon mendorong pelan tubuh Chris yang menempel padanya. Tapi rupanya pria itu mendekap tubuh Sharon begitu erat. Sehingga bukannya terlepas malah semakin menempel, karena ditahan Chris.
"Aku akan baik baik saja. Aku hanya butuh istirahat," Chris memijit pelipisnya dengan sebelah tangannya yang lain.
"Ya kau bisa istirahat, tapi setelah makan dan minum obat. Aku yakin kau belum makan malam ? Chris ? Aku akan menemanimu lagi nanti, tapi kau harus menuruti perkataanku ?" Sharon menatap Chris serius. Mau tidak mau Chris mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE
Romance'Ketika melepaskan lebih menyakitkan daripada mempertahankan' - Empat orang manusia yang saling mengorbankan apapun demi kebahagiaan orang yang dicintainya . Apakah sepadan ? Nyatanya semua itu hanya menghancurkan diri sendiri hingga titik terendah...