Part 3

7.9K 236 2
                                    

Happy reading...!!!

Aisyah langsung mendongakan kepalanya yang sedari tadi menunduk.
"Dia" gumam Aisyah. Betapa kagetnya Aisyah melihat orang yang akan dijodohkan dengan nya ternyata dia yang tidak sengaja Aisyah tabrak saat di toko buku.

"Malam om, tante perkenalkan saya Doni, cucu kakek Hendrato" Doni menyalimi kedua orang tua Aisyah dan dibalas dengan senyuman.

"Oh ya nak Doni, ini Aisyah anak kami" bunda memperkenalkan Aisyah.

"Maaf" ucap Aisyah saat Doni mengulurkan tangan nya tetapi malah Aisyah sambut dengan tangkuban kedua tangan nya di depan dada. Karena sesungguhnya diharamkan bagi wanita muslimah untuk bersentuhan dengan lelaki yang bukan mahram nya.

"Ya sudah karena kedua belah keluarga sudah berkumpul mari kita rundingkan waktu yang tepat untuk melaksanakan pernikahan cucu-cucu kita" ucap kakek Pras (kakek Aisyah).

"Oh ya...ya. Pernikahan itu sesuatu hal yang baik. Jadi kita tidak perlu menunda lagi" timpal kakek Hendrato.

"Ya aku setuju dengan mu Hen, jadi kalau pernikahannya dilaksanakan seminggu lagi gimana ? Apa kalian semua setuju?" ucap kakek.

"Apa..?" teriak Aisyah dan Doni kompak.

"Iya Aisyah bunda dan ayah juga setuju kok " bunda menatap Aisyah sambil tersenyum kepada Aisyah.

"Aku juga setuju dengan pendapat mu Pras" timpal kakek Hendrato.

"Tapi kek aku gak setuju, itu terlalu cepat. Aku saja belum mengenal Aisyah" ucap Doni sambil menatap Aisyah dingin.

"Kamu kan bisa saling mengenal kalau kalian sudah menikah. Itu malah lebih enak" kakek Hendrato menasehati

"Ya sudah deh kek. Terserah kakek saja" ucap Doni dengan nada pasrah dan dingin.

"Kalo begitu gimana dengan mu nak Aisyah" tanya kakek Hendrato yang Aisyah jawab dengan anggukan kepala.

"Alhamdulillah" semua orang mengucapkan syukur.

"Ya sudah kalo begitu. Ayo sekarang kita ke ruang makan untuk makan malam bersama" ajak kakek.

Saat di meja makan Doni duduk di depan Aisyah. Dalam makan malam tersebut hanya ada suara dentingan sendok yang saling beradu.

"Ya sudah kalo begitu kami pamit pulang dulu" pamit kakek Hendrato kepada keluarga Aisyah.

"Ya sudah kalo begitu. Hati-hati di jalan ya" Aisyah segera menyalimi kakek Hendrato. Dan keluarga Aisyah mengantarkan mereka sampai depan rumah.

Setelah mereka pulang dan tentunya Zahra juga sudah pulang, Aisyah segera naik ke kamar nya. Aisyah mengganti baju nya dan bersiap untuk tidur karena hari sudah sangat larut.

Aisyah POV


Aku merasa terkejut dan tidak menyangka, orang yang tidak sengaja aku tabrak di toko buku kemarin dia adalah orang yang akan dijodohkan dengan ku.

"Maaf" ucapku saat dia mengulurkan tangan tetapi ku sambut dengan tangkuban kedua tanganku di depan dada. Doni terpaksa mengambil uluran tangannya kembali. Dia menatapku sangat dingin dan cuek, mungkin itu sifat asli nya. Aku harus lebih bersabar menghadapi sikap dinginnya ketika nanti aku sudah menjadi istrinya.

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang