5

2.1K 94 0
                                    

"Biadab nih bocah! Galang kembaliin buku gue!!!" Alexi berteriak sambil mengejar Galang yang berlari meninggalkan Alexi dengan membawa buku sosiologi milik gadis itu.

Alexi berhenti. Dia mengatur nafasnya sambil menatap punggung Galang yang menghilang di belokan.

Saat ini, Galang dan Alexi masih berada di sekolah walau jam sudah menunjukkan pukul empat lebih duapuluh menit. Alexi mendengus, berbalik arah dan berjalan menuju kelasnya menghiraukan buku sosiologi yang dibawa lelaki itu. Bodo amat.

Gadis itu memasukkan beberapa buku yang ada di mejanya bekas kerja kelompok tadi bersama teman-temannya.

"Hooiii!!" Alexi melirik sinis pada si pemilik suara dan mendengus kesal.
Gadis itu menggendong tasnya dan berjalan melewati Galang tanpa menyapanya. Dia terlalu kesal dengan lelaki itu.

Galang menyejajarkan langkahnya dengan Alexi dan mencoba membujuknya. "Xi, jangan marah dong,"

Alexi diam. Bodo amat! Batinnya bersuara.

"Xi, jangan marah elah. Jelek tau."

Emang gue pikirin?!

"Jangan diem gitu. Lo punya mulut kan?"

Punya lah. Gak punya mata lo?

"Kalo lo diem gue bakal cium lo!" Ancam Galang yang membuat Alexi melotot.

"Lo!" Alexi menunjuk Galang dengan telunjuknya.
Galang tersenyum penuh kemenangan.

"Apa sih?" Lelaki itu menggoda Alexi dengan menaik-turunkan alisnya.

"Pacar terlaknat!" Umpatnya membuat Galang terkekeh.

"Tapi lo sayang,"

Alexi menaikkan alisnya. "Gue? sayang? ama lo?" Tanyanya sinis.

Galang mengangguk.

Alexi tersenyum.
"Nggak!" Sentaknya membuat Galang terkejut dengan jawaban Alexi.

"Iss jahat lo!" Galang mengerucutkan bibirnya membuat Alexi mencubit gemas pipi pacarnya.
"Sakit goblok!" Protesnya mengelus pipinya yang memerah akibat ulah Alexi.

Alexi terkekeh. "Ini tanggal berapa?"

Galang menatap intens gadis itu dan tersenyum penuh arti. "Mau kasih kado buat anniversary kita, yak?"

Alexi bergidik ngeri. "Najis! Tanggal berapa sekarang?"

"Tanggal lima belas. Kenapa emang?" Tanya Galang penasaran.

Alexi mengangguk paham lalu wajahnya berubah menjadi panik seketika. "LIMA BELAS?!" Teriaknya kalap.

"Kenapa sih?"

"Anterin gue ke bandara sekarang!"

"Hah? Mau ngapain?"

Alexi berdecak. "Ketemu sama Naruto! Jemput seseorang lah!"

Galang memandang Alexi tajam. "Selingkuhan lo?" Tanya Galang curiga membuat Alexi mengacak rambutnya frustasi.

"Nanya mulu lo kek Dora. Cepet anterin!" Alexi menarik tangan Galang menuju parkiran tanpa memperdulikan satu pertanyaan besar yang mengganggu pikiran lelaki itu. Siapa yang akan dijemput Alexi?

Deru motor mendominasi kedua pasangan yang ada diatas motor gede milik lelaki itu. Tak ada percakapan yang terjadi disana. Hanya genggaman Alexi yang menguat karena sang pengendara menjalankannya diatas kecepatan rata-rata.

Galaxi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang