Lizzie's P.O.V
"CEPATLAH! KITA HARUS PERGI SEKARANG" teriakku
Ini sudah jam dua siang dan the boys juga belum siap. Seharusnya kami sudah harus dipanggung untuk soundcheck tapi mereka belum juga siap.
Ini adalah konser pertamaku dan aku tidak mau untuk terlambat. Walaupun aku merasa takut dan gugup tapi aku sangat bersemangat hari ini.
"Kami datang!" teriak Harry
Kami keluar dari bis tur dan masuk ke arena konser. Ini sangat ramai.
"Boys kalian terlambat. Cepat bersiap untuk soundcheck" kata seorang laki-laki dengan kartu crew.
Pria itu membawa the boys ke ruang ganti. Tapi aku dibawa keruangan yang berbeda. Pasti ruang gantiku sendiri.
Yay! Aku memiliki ruang sendiri. Ha!
"Hey. Aku penata Fashion Designer khusus untukmu. Namaku Clare. Ini baju yang akan kamu pakai hari ini. Duduklah dan aku akan melakukan make over padamu" kata perempuan itu.
Aku mengikuti saja dan mengganti bajuku. Celana pendek biru dan tanktop putih? okey. Aku duduk di kursi dan Clare mulai untuk menata rambut dan make up-ku.
Rambutku biasanya bergelombang tapi kali ini rambutku bergelombang dengan sempurna. Ini sangat cantik. Makeup ku juga natural seperti yang aku inginkan.
"Terimakasih Clare! Kau luar biasa" kataku dan memeluknya
"Tidak masalah. Sekarang keluarlah untuk bertemu yang lainnya" katanya dan memelukku balik.
Aku pun keluar dari ruanganku dan melihat the boys yang sedang duduk bersama seorang anak kecil perempuan berambut pirang yang diikat satu ke atas seperti air mancur. Dia sangat menggemaskan. Dan aku menghampiri mereka. Mereka melihatku dan menganga.
"Apa? Apa ada sesuatu di rambutku?" kataku
Aku memegang rambutku memastikan ada sesuatu atau tidak. Dan tidak ada apa-apa. Jadi ada apa dengan mereka.
"Tidak. Hanya saja kau... wow" kata Harry
The boys menganggukan kepalanya setuju. Aku blushed dan menunduk.
"Thanks" kataku maluk-malu
Niall berdiri dan memelukku
"Kau terlihat cantik, Liz" kata Niall
"Thank you" kataku. "Dan siapa ini?" kataku menunjuk anak kecil itu.
"Oh itu Lux. Baby Lux, anaknya Lou, Lou adalah penata rias kami" jawab Harry
"Lou? Lou-is Tomlinson?" tanyaku
"Tentu tidak. Lou Teasdale" sahut Louis
"Ohh Lux. your so cute" kataku dan mencubit pelan pipinya.
Kemudian seorang wanitaberambut pirang pucat datang dan menggendong Lux, kurasa itu Lou. Ia tersenyum kepadaku.
"Hey. Kau pasti Lizzie? Aku Lou" katanya sambil mengarahkan tangannya untuk bersalaman
"Ya. Aku Lizzie, senang bertemu denganmu Lou." kataku menyalamkannya dan senyum.
"Kata Lizzie, Lux sangat menggemaskan" kata Niall dan mencium pipiku.
"Terimakasih" kata Lou
"Alright cukup untuk ciumnya. Ingat kita berada di ruangan yang sama" kata Louis
"Oh jadi kita tidak bisa melakukannya, tapi kau dan Eleanor?" ucap Niall
"Itu berbeda. Disini ada anak kecil" kata Louis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)
FanficSemua yang aku inginkan hanyalah belajar untuk bermain gitar. Aku tidak pernah meminta untuk guru yang merupakan seorang dari boy band paling terkenal di dunia. Tapi aku tidak mengkomplain.