Daffa sudah menunggu Naya hampir lebih dari 10 menit di cafe ini. Tapi batang hidung Naya tidak juga terlihat olehnya. Daffa akhirnya memilih untuk membuka sosmed di hpnya.
"Sorry ya... Gue telat "
Daffa menoleh ke sumber suara. Ya, siapa lagi kalau bukan Naya.
Daffa memandang wajah Naya. Dia terlihat senang. Senyum terukir indah di wajahnya. Sangat berbeda saat gadis itu meneriaki dan mencaci makinya.
"Lo kenapa sih. Kayak orang bego aja" Kata Naya saat menyadari bahwa Daffa memandangnya sedari tadi.
"Bisa gak sih kamu kayak gini terus?" Tanya Daffa serius.
"Maksud lo?"
"Aku suka waktu kamu senyum ke aku. Serasa dunia ini tidak ada apanya, dibanding sebuah senyuman manis dari bibirmu."
Naya tersenyum picik.
"Bisa gak sih lo ngak pakai 'aku-kamu ' segala. Najis gue dengernya" ucap Naya terdengar sangat dingin.Daffa mengangguk.
"Nih!! Ajarin gue kimia. Gue ngak ngerti"
Naya menyodorkan buku kimianya dengan malas. Gombalan Daffa tadi sukses membuatnya bad mood saat ini.
"Cantik cantik suka marah. Emang tipe cewek gua banget..."
Naya melototkan matanya . Suka marah, tipe cewek Daffa? Ni anak serius?
"Suka marah kalau gue selingkuh ama cewek lain..." Daffa terkekeh sambil mengacak rambut Naya gemas.
Naya tak percaya Daffa mengacak rambutnya.
"Udah ah... Sini liat ke bukunya. Gue ajarin." Ucap Daffa mengalihkan pembicaraan.
Naya hanya mendengus kesal.
Gadis itu lalu menyimak penjelasan Daffa yang sedang bersemangat mengajarinya. Sekali kali Daffa menggoda Naya dengan gombalan basinya. Tak jarang juga Naya menjambaki rambut Daffa , Karna tak serius mengajarinya.
Tanpa sadar, mereka kini terlihat dekat. Walau kadang ada pertengkaran kecil diantara mereka berdua.
"Lo udah ngerti kan? Sekarang kerjain soal 1-10 dalam 5 menit! " kata Daffa sambil mengeluarkan hp nya.
"5 menit ? Lo gila ya? Itu cepet banget,bego" Jawab Naya dengat kening yang berkerut. Daffa melihat muka Naya dengan malas.
"Kalo ngak selesai , cium tangan gue 5 detik"
BRAKK...
Naya mendorong meja cafe tersebut dengan kasar. Lalu menatap Daffa dengan shok.
"KAMPRET ! LO WARAS NGAK SIH?!"
"GAK MUNGKIN GUE MAU NYIUM TANGAN KOTOR LO ITU!"
"NGAK BERFAEDAH!! "
"LIAT TANGAN LO AJA GUE SERASA PINGIN MUNTAH!"
"MUNTAH . SEMUNTAH MUNTAHNYA!!"
Naya mengucapkan sumpah serapahnya. Seluruh pengunjung cafe melihat kearah mereka berdua. Daffa jadi malu sendiri.
"Eh... I iya bidadari... Sabar bidadari... Sabar"
"Lo.. Lo boleh duduk. Kasian yang telinganya sensitif... Bisa pecah kalo denger suara serak nan cempreng punya lo..."
Naya memegang kepalanya. Serasa ingin pecah sekarang. Naya menarik nafas. Mencoba untuk tenang.
Naya kembali duduk di kursinya. Lalu memperbaiki letak meja yang tadi tergeser olehnya. Naya menatap Daffa tajam .
"Gue bakalan ngerjain soal ini!"
"Tapi gue , ngak mau nurutin permintaan dari lo"
"Pokoknya ,gue ngak bakalan mau kalo gue harus nyium tangan lo!"
"Ngak bakalan!!"
👟👟👟👟
Daffa melangkah masuk kedalam rumahnya. Daffa terlihat sangat kecewa karna tadi, Naya tidak mau pulang bersamanya. Gadis itu hanya ingin pulang menaiki taksi. Apa boleh buat. Daffa tidak bisa memaksanya. Apalagi, tadi dia sempat membuat gadis itu marah.
"Kenapa baru pulang sayang?" Kata mamanya Daffa. Rahma.
"Tadi ngajarin temen belajar." Jawab Daffa sambil membuka sepatu dan kaus kakinya. Rahma hanya mengangguk.
Daffa lalu berjalan melewati ruang keluarga .
Daffa melihat Kakaknya tengah menonton Tv bersama adik kembar Daffa, Jeni dan Jesi.
Rambut kakaknya masih basah dan belum disisir. Sepertinya baru selesai mandi sore.
"Temen apa temen???" Kata Zizi, kakak Daffa.
"Ngaco" daffa lalu melempar tasnya sembarangan , mengenai Zizi yang sedang menonton tv. Zizi tidak terima atas perlakuan Daffa yang semena mena.
"Dasar lo ya! Adek ngak punya sopan! Gue doain lo gak dapat bini sampe beruban! Barokah hidup lo!"
"Kayak lo laku aja, kak"
To be continued...
~~~~~~~~~~~~~~
🍂Makasih yang udah baca cerita ini
Baca terus yaaa😊
Bantu share dan promot keteman-teman yang lain ya
~~~~~~~~~~~~~
Yang ngasih vote semoga cepet jadian sama gebetan
Amiin... Hehe😅
~~~~~~~~~~~~~
↙️↙️↙️↙️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal kelas vs bidadari kelas
HumorDaffa... Resek tapi ganteng. Pintar tapi gombal. Ngeselin tapi ngangenin. Naya... Garang tapi cantik. Cerewet tapi ngasikin. Baperan tapi ngak bisa romantis. Kisah pertengkaran antara berandal sang pengacau dengan bidadari sang idaman. Siap siap aj...