"Mungkin ini adalah langkah pertamaku untuk memperjuangkan perasaan ku"
☆☆☆
Empat permen karet itu sudah berada di kantin dengan posisinya masing-masing. Lena yang memakan baksonya sambil membaca buku yang tebalnya tidak ketulungan, Lauren yang sedang bermain game melawan Angel di sampingnya sedangkan Lauren? Earphone sudah terpasang di telinganya daritadi namun dia langsung mengerucutkan bibirnya saat satu earphone itu terlepas dan terpasang baik di telinga Zidan yang sudah duduk di sampingnya, Khaesa dengan santainya duduk di samping Zidan dan Adam tidak lain langsung duduk di samping Lena.
"Lo gak bosan dengerin lagu ini terus?" Tanya Zidan
"Gak" jangan baper Rin. Batin Aurin
Lalu Zidan merebut ponsel Aurin dan membuka aplikasi kamera lalu mengarahkan ke depan wajahnya dan Aurin
"Senyum Rin" Entah mengapa senyum Aurin seketika mengembang saat Zidan mengatakan itu, Zidan mengambil beberapa gambar dia dan Aurin dengan beberapa gaya yang cukup konyol
"Obat nyamuk" kata Angel sambil menepuk lengannya seakan-akan ada nyamuk
Sedangkan Lena yang terus saja di ganggu oleh Adam seketika berdiri memegang buku tebal itu
"Mau di tampol buku gini? hm?" Tanya Lena, seketika Adam langsung menghindari Lena
"Ampun d.... Awh" teriak Adam saat rasa sakit di punggungnya itu sangat perih karena buku tebal kutukan itu
Seketika mereka semua langsung tertawa, Aurin juga tertawa di samping Zidan. Benar ia tertawa bahagia
☆☆☆
Aurin memilih foto yang ingin dia kirim ke instagramnya, sekarang kebahagiaan itu datang lagi hanya dengan foto bersama dengan Zidan. Setelah fotonya bersama Zidan terkirim dia langsung menerima sebuah pesan
Biancana Liza
Gak cocok banget
Masalah?
Waw songong banget lo
Apa hubungannya sama lo?
Lo itu gak cocok di sisi Zidan
Zidan sendiri kok yang milih gue
Milih jadi apa? Pembantu?
Hati Aurin seakan tersayat ketika ingin menjawab pesan dari gadis yang bernama Bianca itu. Tapi entah dapat dorongan darimana dia tidak ingin jika ia harus bersaing dengan cabe kering ini.
Dia sendiri yang mau berteman sama gue kok
Jangan songong deh, lo cuma temennya
Terus? Kenapa lo yang terputar?
Aurin langsung mematikan ponselnya karena sebal, tapi kenapa Aurin begitu sebal padahal wajar saja orang berkata seperti itu karena memang faktanya dia hanyalah teman Zidan
Sebaiknya dia tidak terlalu memikirkannya daripada pelajarannya harus terganggu, tapi dihatinya sedikit terbersit fikiran bahwa dia akan meneruskan perjuangannya. Tidak lama bel pulang sekolahnya berbunyi tapi ia belum juga melihat Angel saat kembali dari kantin tadi maka ia pun memutuskan untuk mencari Angel bersama Lauren dan Lena namun baru saja ia melangkah rasanya ingin terjatuh saat melihat pemandangan di depannya itu. Angel yang tengah memukuli pelan Zidan sedangkan Zidan memperlihatkan senyumannya, Lena dan Lauren yang melihat itu semua ingin menghampiri Angel namun berhenti saat Aurin dengan lemasnya membalikkan badan dan pergi dari tempat itu
Lauren dan Lena menenangkan Aurin yang saat ini tengah menangis, apakah Angel berhianat dari Aurin? Semoga saja tidak atau Angel akan merasakan rasa sakit yang lebih karena telah membuat Aurin seperti ini
"Kalian pura-pura aja seakan gak tau apa-apa, pertahanin persahabatan kita" kata Aurin menghapus air matanya
"Tapi Rin, lo baru berjuang masa lo berhenti lagi?" Tanya Lauren
"Gue gak akan berhenti sampai gue sendiri tau bagaimana endingnya" jelas Aurin
"Ini baru temen gue" kata Lena sambil merangkul Aurin
"Acara apa nih?" Tanya seorang gadis di belakangnya
"Darimana?" Tanya Lauren pada Angel
"Dari kantin bareng Zidan" jujur Angel
"Jujurnya sahabatku ini" kata Lena sambil merangkul Angel, namun Angel menatap Aurin
"Kenapa mata lo merah kayak habis nangis Rin?" Tanya Angel
"Tadi dia keselek karena kepedisan cabe" jawab Lauren sedangkan yang di tanya hanya diam
"Tadi gue mau balik bareng kalian tapi Zidan nyuruh gue tinggal dulu" jelas Angel. Zidan yang nyuruh? Apa yang di inginkan oleh cowok itu, apa dia juga mau beralasan suka berteman dengan Angel? Aurin tidak boleh berprasangka buruk dulu
Zidan memasuki kelas dan langsung berjalan ke arah Angel lalu menepuk pundaknya, lagi hati Aurin memanas melihat itu di depannya lagi saat ia baru saja melihat mereka di kantin
"Lo pacaran sama Zidan?" Tanya Lauren lalu yang di tanya langsung saja membulatkan matanya
"Apaan sih Ren, lo sendiri kan tau kalau gue punya Aldy dan lo bilang gue pacaran sama Zidan?" Kesal Angel
"Yaudin kali gak usah pake emosi gitu kan gue cuman nanya" suara Lauren lebih kesal
"Berhenti! Lo semua bicara seperti itu gak peduli sama perasaan Aurin?!" Bentak Lena karena juga emosi dengan Angel sedangkan Aurin sudah pergi menjauhi mereka
☆☆☆
Gadis itu heran dengan kelakuan sahabatnya yang mendiamkan dirinya, apa yang salah dari dia?
"Kalo gue salah, lo semua harusnya kasih tau gue bukan diemin gue seperti sekarang" bentak Angel
"Siapa juga yang diemin lo? Lo liatkan sekarang keadaan Aurin, terus lo mau di jampangin gimana?" Bentak Lauren tak kalah kerasnya
"Kenapa lo gak balik sama kita tadi? Lo lebih milih balik sama Zidan kan? Hah!" Kata Lena
"Dia temen gue, jangan ngebentak gitu" kata Zidan
"Sama seperti hubungan gue dengan Aurin, Angel juga seperti itu. Tadi gue ngajak dia karena gue nyaman curhat sama dia" jelas Zidan
"Cowok macam apa lo?" Kata Lauren suaranya sangat dingin
"Emang lo siapa ngelarang orang jadi temen gue?" Kata Zidan tak kalah dinginnya namun tatapannya berubah ketika melihat mata Aurin yang memerah seperti sudah menangis
"Aurin lo kenapa?" Tanya Zidan namun Aurin kembali menjauhinya dan pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
AURINA
Teen FictionJatuh cinta adalah sesuatu yang misterius. Tentang kapan, dimana, dan dengan siapa kita akan jatuh cinta adalah rahasia semesta.