Akhirnya...

232 1 1
                                    

===================================================================

Sebelumnya : “Eh, biar Mayu aja yang nemenin kamu, Ar.” kata Miska cepat sebelum keempat teman Ardian mendahului. Miska lalu berkedip ke arah Mayu, Mayu mengangguk mengerti dan segera berdiri.

Mereka berdua berjalan berdampingan disertai dengan kesunyian menemani “Ardian...” kata Mayu memecah keheningan. Dia terlihat gugup.

“Ya?” tanya Ardian menoleh ke belakang, senyumnya tak pernah hilang dari wajahnya.

 “Eh, tak apa-apa, hanya ingin mengobrol denganmu saja. Bicaralah, jangan diam saja.” jelas Mayu.

“Maaf jika kau merasa bosan, aku sangat gugup karena...” belum Ardian menyelesaikan kalimatnya, Mayu sudah memotongnya “Eh, kau tidak suka ya kalau aku yang menemanimu kali ini?” kata Mayu sedih.

Ardian jadi merasa bersalah “Hei! Bukan begitu... Aku senang kok kalau kau menemaniku jalan-jalan, aku jadi mendapat teman baru untuk mengobrol. hehehe...” katanya.

“Loh, memang kenapa dengan temanmu yang lainnya?” tanya Mayu heran.

“Ya tidak apa-apa, hanya saja aku merasa bosan dengan mereka, setiap hari selalu bertemu dengan mereka. Eh, psst, jangan bilang ya, aku bisa diserbu nanti. Hahaha...” kata Ardian yang diakhiri dengan tawa. Mayu ikut tertawa.

Mereka berdua lalu berkeliling untuk wisata museum, dan bagi Mayu, yang saat ini memang sedang sukaaaaa dengan lelaki yang ada di sampingnya ini. Dan untunglah tidak ada kecanggungan diantara keduanya.

“Ehm, Ardian, boleh minta tolong fotoin nggak?” tanya Mayu sambil menyerahkan telepon genggam miliknya.

Ardian menerimanya, dia lalu mengambil foto dari Mayu dengan Mayu berpose “peace” di depan patung salah satu dewa Hindu. “Mayu, boleh kita berfoto bersama?” tanyanya.

Dengan senang, Mayu menggangguk, karena sebenarnya memang dia sangat ingin sekali berfoto bersama Ardian hanya saja dia gengsi untuk mengatakannya lebih dahulu.

Pertama mereka berfoto dengan pose biasa. Selanjutnya Ardian mulai berani sehingga dia merangkul pundak Mayu, Mayu yang kaget karena Ardian tiba-tiba merangkul pundaknya langsung menoleh ke arah lelaki itu dan Ckrikk! Foto diambil saat Mayu belum berpose. Karena Ardian sudah mendahului, Mayu pun mulai memberanikan diri juga untuk merangkul balik pundak Ardian dan sebaliknya, berpose dengangayaMayu merangkul tubuh Ardian,gaya“peace”, tertawa bersama, pose culun. Dan yang terakhir, Mayu dan Ardian berfoto dengan pose tangan mereka membentuk “Love”.

Perlahan, Ardian mulai menyukai gadis yang mempunyai rambut gelombang warna hitam ini. Dia suka saat gadis itu tersenyum dan tertawa, terlebih apabila keduanya ditujukan padanya. Tapi, entah mengapa rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Apakah boleh ia mencintai Mayu?

Belum Ardian dan Fay puas dengan acara jalan-jalan nya itu, waktu sudah menunjukkan pukul 13.30wib yang berarti Ardian harus kembali ke stand nya karena harus berjaga lagi. Mereka berdua lalu kembali, dan saat di stand, teman-teman Mayu dan Ardian menyiuli mereka berdua.

“Suit suit... Yang PDKT cieeee...” kata Toyib diikuti kata ‘cieeeee’ bernada panjang dari teman-teman yang lain.

“Ehm, ya sudah, Ardian. Kita balik dulu ya.” kata Mayu.

“Ih... Kok Cuma Ardian yang dipamiti, sakit duhhh...” kata Toyib sambil bergaya menusukkan tangan ke dadanya seakan-akan itu adalah pisau.

“Lebay... Iya-Iya. Bang Toyib, Ela, Ina, Kylie. Kita pulang dulu ya~ Sampai besokk.” kata Mayu lagi.

“Wetseh, abang Ardian tangannya dilepas dulu dong. Aku mau culik Mayu dulu masa nggak boleh, besok balik kesini lagi kok. Nggak usah khawatir gitu.” kata Miska menggoda waktu melihat tangan Ardian masih saja menggenggam tangan Mayu. Padahal mereka mau pulang.

Ardian dan Mayu langsung saling melepaskan tangan dan merasa malu. Mereka berdua senyum-senyum sendiri.

Saat perjalanan pulang, Mayu tersenyum selalu, mungkin akibat dari acara jalan-jalan kilatnya dengan Ardian tadi siang.

“Cie... Yang udah akrab sama abang Ardian.” goda Nabila membuat Mayu malu.

“Iya duh, romantis deh. Sampai-sampai Ardian nggak ngebolehin kamu pulang.” sambung Miska “Cocuittt... Mauuu ({})”.

“Apa’an sih. Nggak kok.” sergah Mayu dengan senyum yang tak bisa pudar dari wajahnya.

“Nggak apa? Nggak salah?” kata Andin. Semua yang ada di mobil tertawa.

Di kamar Mayu...

Drt... Drt...

Mayu baru saja meletakkan iPhone nya saat ia melihat ada 1 pesan masuk.

 ***

Apa yang akan terjadi selanjutnya?? Apa perasaan Ardian kepada Mayu? Kenapa dia tiba-tiba ragu dengan pernyataan bahwa ia menyukai Mayu? Lalu, siapa yang mengirim sms ke Mayu?

Pertemuan Singkat Di MuseumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang