Jaebum menatap wajah Jie yang terlihat lelah dan pucat. Jie baru saja tertidur beberapa saat yang lalu. Ia baru bisa tidur karena dari pagi ia selalu merasakan mual dan ingin muntah.
Walaupun setengah tubuhnya adalah kucing, tidak dipungkiri sisi manusianya tetap ada. Jie sudah bolak-balik ke toilet ingin muntah, tapi nyatanya ia hanya mengeluarkan suara 'ueeek.. ueekk' saja.
Sebagai orang yang bertanggung jawab atas kehamilan jie, Jaebum sudah membuat minuman yang segar agar Jie merasa lebih segar. Jaebum hari ini sengaja cuti dari rumah sakit untuk menjaga eueurmt.. calon istrinya.
Jaebum sebenarnya belum yakin jika ia harus bertanggung jawab sejauh itu pada Jie. Tapi sisi kemanusiaannya tentu saja tidak tega melihat Jie seperti ini.
Jie terduduk lemas di samping Jaebum. Nafasnya tidak beraturan, ia mendengkur cukup keras karena lelah. Melihat perjuangan Jie seperti ini Jaebum merasa kasihan. Ia memegangi tangan hybridnya itu dengan lembut dan mengusapnya.
Sesekali Jie membuang nafas berat jika rasa mualnya sedang tidak terasa. Tapi beberapa menit kemudian Jie akan buru-buru jalan ke wastafel dapur atau jika ia masih mampu akan ke kamar mandi.
"Ueeekkkk...ueekkkk" suara Jie terdengar dari kamar. Jaebum segera menyusul Jie yang sedang duduk di pinggiran closet dengan wajah setengah masuk kedalamnya.
"Kitten.. minum ini dulu, supaya mualmu berkurang!" saran Jaebum sambil mengusap bahu Jie.
Jie membalikan wajahnya, ia menggeleng dan malah memeluk Jaebum. Ia menangis di dalam dada Jaebum yang bidang dan juga harum.
Tentu saja Jaebum tidak marah atau protes sedikitpun, ia hanya membiarkan Jie bersandar menikmatinya. Tangan Jaebum mengusap punggung Jie dengan sayang.
"Sudah mendingan hmm ??" Tanya Jaebum, Jie hanya mendengkur pelan.
"Apa yang kau rasa selain mual sayang ?? Apa kau pusing atau sakit ??" Perlahan Jie mengangkat wajahnya dan menatap Master nya dengan sendu.
"Hmm..Jie mual dan pusing banget Master. Rasanya Jie ga kuat lagi, Jie ga kuat hamil!" Ucap Jie dengan suara bergetar, membuat Jaebum teriris. Apa hamil pertama seperti ini ya ??
"Baby Kitten.. jangan bilang begitu. Tentu saja kau kuat sayang...kau adalah hybrid terkuat yang pernah Master temui. Kita akan melalui masa-masa ini bersama ya. Kau tidak perlu khawatir!!" Jie menitikan air bening dari matanya.
"Hey kitten..jangan menangis! Shhh shhh" Jaebum menenangkan, ia menangkup wajah imut Jie. Mata hitam Jaebum menatap dwimanik Jie yang coklat dan sedikit berwana keemasan. Jaebum selalu larut dalam warna mata Jie.
Di depannya, Jie merasa sedikit malu di tatap intens oleh Jaebum seperti itu. Rona merah akibat mabuk semakin terlihat karena tingkah Jaebum.
"Uhmm Master" lirih Jie sambil meremas ujung baju Jaebum. Jaebum menarik wajah Jie lalu mencium sudut bibirnya. Pelan dan intim, merasakan bibir Jaebum di bibirnya. Jie menutup matanya perlahan, menikmati suasana nyaman yang Jaebum berikan. Walaupun mereka berdua masih berada di depan closet.
Cup
Sekali lagi Jaebum mencium Jie, dan jie me nghela nafas lega.
"M-master!" Ucap Jie gugup."Ya kitten ??" Jie memegang sisi pinggang Jaebum.
"Jie capek..jie pingin tidur" rengek Jie manja dengan bibir dikerucutkan.
"Emmhh manjanya hmm..hehe"
"Jie ga boleh manja sama Master ya?? Maaf"
Jaebum tertawa kecil " hehe.. bukan begitu sayang..tentu saja boleh. Cha kalau begitu Master gendong ya!" Jaebum mengangkat tubuh Jie perlahan dan hati-hati. Ia tidak mau perut Jie yang masih rawan terbentur.
Jaebum menggendong tubuh ramping itu dan menurunkannya di kasur secara hati-hati.
"Istirahatlah sayang..kau pasti lelah hmm ??" Jie mengangguk. Jaebum menutup tubuh Jie dengan selimut agar tak kedinginan. Ini sudah hampir jam dua malam tapi keduanya masih terjaga.
Jaebum hendak keluar dari kamar,tapi Jie menahannya " Master mau kemana ??" tanya Jie takut.
"Master hanya mau mematikan lampu sayang" Jie menggeleng.
"Jangan tinggallin Jie.. Jie mau tidur sama Master..mau dipeluk!" Apalah daya Jaebum jika Jie sudah memasang cat eyes dan merengek manja. Hatinya selalu luluh..dan menjadi lembek.
"Baiklah sayang.. Master ga akan kemana-mana ko" Jaebum menggeser selimut dan ikut masuk kedalamnya. Jie yang senang segera merapatkan tubuhnya ke dada Jaebum yang-sender-able dan bobo-able itu.
Jie menyandarkan kepalanya sambil memeluk pinggang. Ia menhirup wangi maskulin Jaebum. Wangi Jaebum yang lembut mampu menghilangkan rasa mual.
Jie memejamkan mata lalu tertidur dengan senyuman. Jaebum mengusap punggung dan menepuk pelan. Biasanya Jie selalu tidur nyenyak jika diperlakukan seperti ini.
"Hmmm...grrr..grrr" Jie terdengar sepi, tanda ia sudah tidur nyenyak.
"Mhh so cute..my cute kitten! I promise, that i always beside you"
Cup
Jaebum mencium kening Jie.
"I love you"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cat Family/JJP [√]
Kısa HikayeIm Jaebum adalah seorang dokter dan juga peneliti di salah satu rumah sakit. Suatu hari disaat ia pulang bekerja, ia tidak sengaja menemukan sesosok makhluk malang di depan sebuah gang. Ia tidak tahu jika membawa makhluk itu ke apartemennya akan mem...