Promise Me [End]

5

Hai hai... Pada kangen nggak sama author[?] Eh maksud.a sama ff nya

Abaikn author yang lebay ya...

Author balik lgi...
Mau dilanjut nggak ceritanya?

Tenang tenang... Tanpa kalian jawab, author akan lanjut kok...

Mau langsung atau entaran aja?

Tapi enaknya langsung aja ya readernim...

Ya udah dech, author langsung aja...

Promise Me ✌✌✌

Seoul, November 2007

Seorang yeoja imut tengah menatap seorang namja di depannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Yak, kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya namja berambut pirang itu.

"Huuuhhh.... Harus berapa kali lagi aku mengatakan padamu berhentilah mengejarku. Aku sudah mempunyai namchi dan aku mencintainya." Sahut yeoja itu.

"Memangnya apa salahnya jika aku terus mengikutimu. Aku juga tidak berharap kau membalas cintaku. Aku hanya ingin selalu didekatmu." Ujar namja itu.

"Huuuhhh... Kau jadi namja lemah sekali. Cari yeoja lain saja, masih banyak yeoja cantik dan imut di luar sana. Dan kau juga tampan, pasti banyak yeoja yang akan tertarik padamu."

"Jinjja? Aku tampan?" Tanya namja berambut pirang itu.

"Haaah..." Yeoja imut itu menghelas nafas panjang.

"Yak! Sedang apa kalian?" Tanya seorang namja pendek dengan memakai sepeda.

"Kau kenapa ada disini?" Tanya yeoja itu pada namja yang bersepeda itu.

"Aku disini untuk mengawasai yeojachingu sepupuku yang berada di Seoul."

"Kenapa harus kau?" Tanya namja berambut pirang.

"Karena sepupuku itu harus melakukan tterapi knker otak di China. Dan dia ingin aku mengawasinya."

"Eoh? Siapa nama yeoja itu?" Tanya yeoja imut itu.

"Ji Hoon. Park Ji Hoon."

'Omo. bukankah dia adik Chanyeol yang seperti orang gila itu.'

Tanpa diketahui kedua namja itu, yeoja itu tampak menyeringai.

"Yak, ada urusan mendadak, na kanda." Ucap yeoja itu dan berlalu meninggalkan kedua namja itu.

✌✌✌

Seoul, Juni 2016

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 KST.

Seorang namja tinggi tengah melangkahkan kakinya di lorong apartemen.

Langkahnya terhenti saat berada di depan kamar apartemen nomor 0894.

Tangannya terulur memencet bel apartemen tersebut.

Senyumnya tak luntur sejak beberapa menit yang lalu.

Saat...

Flashback...

Namja itu menggerakkan jemarinya di atas touchpad tipis miliknya.

To: my cool yeoja
Jagi, kirimkan alamat rumahmu yang di Seoul, palli.

Setelah cukup lama menunggu, ponselnya berdering pertanda pesan masuk.

From: my cool yeoja
Nuguya?