7

5.3K 205 0
                                    

halooha reader, saya penulis pemula dan sering muncul hilang muncul hilang di wattpad terutama untuk cerita ini. banyak inspirasinya tapi susah untuk dituangkan dalam bentuk tulisan, dan sepertinya reader saya anak-anak SMP/SMA yang masih gemes-gemes. hehehe.. tapi terimakasih apresiasinya, yah walau votenya masih sangat sedikit dibandingkan dengan pembacanya. tapi ya namanya manusia, gak ada puasnya jadi buat reader untuk penulis pemula seperti saya, mau minta tolong selain di baca juga di vote yaa. makasih


dan mulai saat ini, untuk POV Alex akan ditulis dengan tulisan miring, sedangkan POV Carol akan ditulis dengan tulisan seperti biasa. jadi mungkin tidak ada lagi keterangan seperti di bab-bab sebelumnya. terimakasih sekali lagi. free hug for everyone



Belum juga matahari menampakkan cahayanya Carol telah bangun, ntah apa yang dipikirkannya semalam hingga ia dapat bangun sepagi ini dengan frekuensi tidur yang tidak kurang dari 5 jam saja, ya tepat pukul setengah 5 pagi Carol telah bangun dan saat ini sedang berolahraga ringan di kamarnya.

"Bunda, Ayah. Anakmu ini pamitan dulu ya mau berangkat sekolah" pamit Carol. Padahal ini baru jam 5.45 pagi dan Carol sudah siap-siap untuk berangkat sekolah. Ini sangat terlalu pagi untuk berangkat sekolah walaupun sekolah Carol memang masuk pukul 6.55.

"tumben sayang. kenapa?ada piket pagi?" tanya bunda kepada anaknya

"enggak kok bun, pengen aja berangkat pagi. Siapa tau ketemu suster levita" jawab Carol setelah mengambil setangkup roti di meja dan bersiap jalan menuju ke teras

"mau ayah anter gak?" tanya ayah ke anak bungsu kesayangannya

"gak usah ayah, aku bisa naik bis kok seperti biasanya" jawab Carol mendatangi ayahnya yang baru saya keluar kamar dan tak lupa salim serta mengecup pipi ayahnya. Ya memang ini kebiasaan pagi yang selalu dilakukan Carol ketika berpamitan berangkat sekolah, mencium tangan dan pipi kedua orang tuanya.

"Carol pamit ya. Byeeee" teriak Carol dari teras setelah selesai mengenakan sepatu dan siap untuk berangkat sekolah. Seperti biasanya Carol akan berjalan hingga depan perumahan untuk dilanjutkan dengan naik bis yang biasanya lewat di depan perumahan dengan jalur menuju sekolah.



Kriiiiinnngggkrrrinnnggg

Ini bunyi alarm kamar Alex untuk kesekian kalinya, tetapi Alex belum bangun juga hingga akhirnya alarm alam membangunkan Alex dari mimpi indahnya, mimpi indah bertemu dengan gadisnya karena hanya lewat mimpi ia dapat memiliki gadisnya secara utuh.

"Aleeeeexxxxx bangunnnn, udah siang naaakkkkkkkkk" teriak mama Alex dari bawah dan itu otomatis membangunkan Alex dari tidurnya yang ditanggapi dengan gerutu

"apasih mamah ini, tumben-tumbennya bangunin aku sebelum alarm bunyi" gerutu Alex sembari mengambil alarm yang tanpa ia sadari telah berbunyi sejak tadi "masih pagi juga" ucap Alex dengan setengah nyawanya sampai ia tersadar bahwa jarum panjang jamnya sudah lewat 15 menit dari jam yang seharusnya dia bangun dan itu artinya pagi ini ia kembali telat.

"matiiii gua, telat lagi, aisss pantes mama teriak-teriak" jawab Alex sendiri dan dengan terburu-buru berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri

Dubbbbbraaakkkkkkk

Suara yang cukup keras terdengar dari kamar Alex dan itu berhasil membuat kedua orang tua Alex melihat kearah kamar Alex, bahkan membuat sang mama berjalan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Perfect Enemy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang