Chapter 10 - Mata-Mata!

147 12 14
                                    

Hola! lanjut lagi yah, Happy Reading!❤

***

Selesai sudah kelas terakhir dengan pak Imran hari ini, Ara merasa sangat lelah, bagaimana tidak? Jadwal kuliahnya hari ini dari pagi sampai sore padat sekali. Kek rasa sayangku ke kamu, padet! Apasih! Lanjut.

Bukan hanya lelah fisiknya tapi otak Ara pun lelah memikirkan Mila, setibanya dikampus tadi Ara hanya melamun dan terlihat tidak fokus, pikirannya sibuk dengan pertanyaan "Siapakah laki-laki yang bersama Mila tadi?" ya pertanyaan itu yang terus muncul di benaknya.

Fifi yang sedari tadi bercerita tentang Marco, sama sekali tidak mendapati respon dari Ara.

Fifi sangat antusias menceritakan Marco yang menelponnya untuk menanyakan kabar Ara, tapi apalah daya Fifi, karna Ara tidak mendengarkannya sama sekali.

Karena kesal melihat  tingkah Ara yang tidak fokus dan melamun terus, Fifi sengaja menjambak rambut Ara dengan tenaga super. Alhasil Ara pun sadar dan kesakitan rambutnya ditarik ke belakang.

"Aishh apa-apaan sih lo Fi! Sakit tau!" ujar Ara seraya memegang rambutnya.

"Sukurin!"Sahut Fifi melet.

"KDRT nih, parah lo"

"KDRT palak lo, lagian ngapa lo bengong mulu, gw dari tadi cerita panjang kali lebar, cerita gw panjang banget, sepanjang jalan kenanga. Gak lo dengerin?" tanya Fifi berkacak pinggang.

"Hehe engga.. Emg lo cerita apaan" Jawab Ara sambil garuk-garuk kepala.

"Sahabat laknat emang lo ya Ra, sakit hati dedek banggg" Ucap Fifi mendramatisir seolah paling tersakiti.

"LEBAY!" Ara meninggalkan Fifi menuju parkiran.

"Eh gila ditinggalin gw, tunggu Raaa!!!!" Fifi berlarian menyusul Ara ke parkiran kampus.

Setibanya diparkiran, Fifi meronta-ronta agar Ara mau menemaninya bermain timezone di Mall yang biasa mereka kunjungi.

Ara bukannya tidak mau hanya saja ia lelah hari ini, ia sudah tidak punya tenaga lagi untuk bermain. Tapi bukan Fifi namanya jika tidak bisa membujuk Ara, mau tidak mau Ara menuruti kemauan Fifi yang memang sulit ditolak.

****

Mereka berdua saat ini sedang makan disebuah restaurant cepat saji asal Amerika itu. Ara yang meminta agar mereka mengisi tenaga dahulu sebelum bermain timezone, walaupun hanya bermain timezone tetap saja akan menguras tenaga dan energi kan? Fifi pun menyetujuinya karena ia juga sangat lapar. Dasar fifi labil.

"Ra lo peka kek, Marco tuh nanyain lo terus. Gw harus jawab apa?"

"Ya jawab gw baik-baik aja, apa susahnya sih"

"Eh kadal mesir! Bukan itu maksudnya"

"Ya emang maksudnya apa dugong darat! Kasih tau dong"

"Makanya buka dong hati lho biar ngerti. Eh ra emang dugong di darat ra?" tanya Fifi dengan muka polosnya.

"Aelah si bego, mana ada!" Jawab Ara sambil  menyentil jidat fifi dengan tangannya.

"Aw sakit bego" Fifi mengelus jidat lebarnya.

"Yaudah buruan abisin tuh makanan nya, katanya mau main" Ujar Ara sambil menyantap ayam goreng yang ada di tangannya

***

Ara sedang asik-asiknya melemparkan bola basket ke arah ring secara terus menerus karena diburu oleh waktu yang hanya beberapa menit. Lain halnya dengan Fifi yang sudah kehabisan energi akibat bermain Ayo Dance hingga 10 ronde. Payah lu Fi!

Rasa Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang